Begini Tingkat Kemahiran Berbahasa Indonesia di DKI, Mayoritas Tak Memadai

ADVERTISEMENT

Begini Tingkat Kemahiran Berbahasa Indonesia di DKI, Mayoritas Tak Memadai

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 08 Mar 2022 13:30 WIB
Sejumlah anak membaca buku di Perpustakaan Bale Buku Meleduk 75, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (21/1/2022). Perpustakaan tersebut didirikan oleh Komunitas Bale Buku pada Sabtu (15/1) untuk memberi ruang bagi anak-anak dan warga dalam mencari bahan bacaan serta mendorong minat membaca. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Sejumlah anak membaca buku di Perpustakaan Bale Buku Meleduk 75, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta -

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa waktu lalu merilis Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia yang merupakan hasil dari Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).

UKBI merupakan instrumen untuk mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. Pada 2021, UKBI dikembangkan dengan desain uji yang lebih mutakhir dengan nama 'UKBI Adaptif Merdeka'. UKBI Adaptif Merdeka memiliki desain uji yang mampu disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji.

UKBI Adaptif Merdeka dilaksanakan secara daring dengan lima bagian uji yaitu, seksi mendengarkan, seksi merespons kaidah, seksi membaca, seski menulis, dan seksi berbicara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Predikat skor merentang dari angka 251 hingga 800 sebagai berikut:

1) Istimewa (skor 725-800)

ADVERTISEMENT

2) Sangat Unggul (skor: 641-724)

3) Unggul (skor: 578-640)

4) Madya (skor: 482-577)

5) Semenjana (skor: 405-481)

6) Marginal (skor: 326-404)

7) Terbatas (Skor: 251-325)

Bagaimana Skor UKBI di DKI Jakarta?

UKBI di DKI Jakarta diikuti oleh 26.647 peuji yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Tercatat, jumlah peserta terbanyak terdapat di Jakarta Timur, yaitu 8.983 peuji. Akan tetapi, sebaran jumlah peserta di wilayah lain pun cukup merata.

Dari sejumlah 26.647 peuji, sebagian besar adalah pelajar SMA, pelajar SMK, dan pelajar SMP yang masing-masing berjumlah 9.938, 8.913, dan 7.324 peserta.

Selain pelajar, terdapat 258 mahasiswa, 26 guru, 42 Aparatur Sipil Negara (ASN), 71 dosen, 25 wartawan, 12 penerjemah, 6 editor, 3 manajer, 3 anggota TNI/Polri, 2 peneliti, dan 2 widyaiswara. Adapun kalangan profesional lain dengan masing-masing 1 peserta.

Persebaran skor UKBI Adaptif Merdeka di Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut:

1) Istimewa: 2 peuji

2) Sangat Unggul: 49 peuji

3) Unggul: 168 peuji

4) Madya: 1.202 peuji

5) Semenjana: 2.785 peuji

6) Marginal: 4.373 peuji

7) Terbatas: 2.374 peuji

8) Tidak Berpredikat: 502 peuji

Ternyata mayoritas peuji mendapatkan predikat marginal. Predikat ini menunjukkan peserta uji memiliki kemahiran tidak memadai dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulis.

Predikat marginal juga berarti dalam berkomunikasi untuk keperluan kemasyarakatan yang sederhana, peuji tidak mengalami kesulitan. Namun, untuk keperluan kemasyarakatan yang kompleks, peuji akan mendapatkan kendala.

Kemudian disusul dengan predikat semenjana atau kemampuan cukup. Setelah itu predikat terbatas yang berarti memiliki kemahiran sangat tidak memadai. Peuji dengan predikat terbatas hanya mampu berkomunikasi untuk keperluan sintas.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads