Jangan Panik! Lakukan Ini jika Anak Kontak Erat dengan Pengidap COVID-19

ADVERTISEMENT

Jangan Panik! Lakukan Ini jika Anak Kontak Erat dengan Pengidap COVID-19

Anatasia Anjani - detikEdu
Kamis, 24 Feb 2022 07:30 WIB
Close-up thermometer. Mother measuring temperature of her ill kid. Sick child with high fever laying in bed and mother holding thermometer. Hand on forehead.
Ilustrasi anak sakit.Foto: iStock
Jakarta -

Saat ini kasus COVID-19 di Indonesia ada 61.488 kasus sehingga menjadi 5.350.902 kasus per Rabu (23/02/2022). Angka itu menunjukkan, kasus COVID tidak bisa diabaikan, seperti penularannya.

Penularan COVID-19 terjadi apabila seseorang berdekatan dengan pengidap COVID-19 atau yang memiliki gejala terpapar virus Corona dalam jarak satu meter selama 15 menit atau lebih masuk kriteria kontak erat.

Penularan COVID-19 juga rentan terjadi pada anak-anak. Namun sebagai orang tua, jangan panik. Karena ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari akun Instagram Dinas Pendidikan DKI Jakarta:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memahami Apa Itu Kontak Erat

Sebelum melakukan pencegahan pahami dahulu apa arti kontak erat. Kontak erat adalah seseorang yang berdekatan dengan pengidap COVID-19 atau memiliki gejala COVID-19 dalam jarak 1 meter selama 15 menit atau lebih.

Adapun, seseorang yang bersentuhan fisik secara langsung dengan kasus COVID-19 atau memiliki gejala COVID-19.

ADVERTISEMENT

Lalu cara apa yang harus dikerjakan jika anak pernah melakukan kontak erat dengan pengidap COVID-19.

1. Orang tua diharapkan tidak panik.

2. Minta anak melakukan isolasi mandiri.

3. Melaporkan ke Puskesmas setempat.

4. Melakukan swab PCR ataupun swab antigen.

5. Melaporkan kembali hasil swab ke Puskesmas.

Bagaimana Jika Timbul Gejala?

Jika timbul gejala, maka lakukanlah hal-hal berikut:

1. Jika timbul gejala sebelum hari ke-5 maka lapor dan periksakan kembali ke Puskesmas.

2. Apabila tidak timbul gejala setelah hari ke-5 maka lapor dan periksakan kembali ke Puskesmas. Jika hasilnya negatif maka isolasi mandiri selesai, jika positif maka lakukanlah isolasi mandiri.

Gejala Omicron Pada Anak

Pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Gina Noor Djalilah mengatakan gejala COVID-19 pada anak cenderung mirip flu. Sebab, penyakit ini memang menyerang saluran pernapasan atas.

Tak hanya pilek dan nyeri tenggorokan, anak bisa mengalami diare.

"Gejala pada anak yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan di antaranya demam, batuk, batuk mengonggong dengan suara parau, pilek, nyeri tenggorokan, ruam hingga diare," papar Gina (14/02/2022) seperti dikutip dari laman UM Surabaya.


Ketika anak memperlihatkan gejala ini, orang tua bisa memberikan obat penurun demam dan minum yang banyak. Akan tetapi, waspadai jika ada gejala lain yang menyebabkan perlunya membawa mereka ke rumah sakit untuk dilakukan swab antigen.

Tips Mencegah COVID-19 Pada Anak

1. Tidak membawa anak-anak ke pusat keramaian termasuk tempat yang ramai dan tertutup.

2. Usahakan tidak mencium anak saat tiba di rumah dan cegah orang lain agar tidak mencium mereka.

3. Lakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilengkapi dengan interval dosis pertama dan keduanya adalah empat minggu.

4. Tetap taat pada protokol kesehatan (prokes).

Nah itulah hal yang harus diperhatikan saat anak kontak dekat dengan penderita COVID-19. Jadi jangan panik dahulu ya!




(atj/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads