Di tahun 2021, Coventry University kembali memberikan gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada sejumlah tokoh yang dinilai telah berkontribusi sangat besar terhadap dunia pendidikan. Penganugerahan tersebut digelar di Cathedral Coventry University, London, Inggris, pada 15 November 2021 dalam acara Awards Ceremony untuk Faculty of Arts and Humanities.
Universitas dengan peringkat ke-15 di Inggris (berdasarkan The Guardian University Guide 2020) itu, pada November ini memberikan gelar Doktor Honoris Causa bidang Public Relations atau Honorary Doctor of Arts in contribution to Public Relations & Communication Education across ASEAN kepada Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR selaku Founder dan CEO dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR. Gelar doktor kehormatan kepada Prita diberikan oleh Pro-Chancellors Coventry University, Nick Sale pada Senin (15/11), di Cathedral Coventry.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Prita Kemal Gani yang menerima gelar Doktor Kehormatan dari Coventry University. Prita adalah tokoh yang memiliki pencapaian yang luar biasa di bidang Public Relations. Hal ini tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa," ujar Wakil Rektor Coventry University Profesor John Latham CBE dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anugerah Doktor Kehormatan di bidang Public Relations diberikan Coventry University kepada Prita karena ia dinilai memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap dunia pendidikan yang terkait public relations (PR) dan komunikasi di kawasan ASEAN. Sebagai pakar PR, Prita juga dinilai sangat inspiratif, karena telah membantu menginspirasi para praktisi di industri PR dan komunikasi.
Prita yang lahir di Indonesia, mendirikan London School of Public Relations (LSPR) pada tahun 1992. Sejak saat itu, LSPR menjadi salah satu sekolah PR paling terkenal di Indonesia, dengan lebih dari 31.098 lulusan dan lebih dari 6.270 siswa. Prita juga telah memperoleh banyak penghargaan selama kariernya, antara lain penghargaan Best Practices in the Public Relations and Communications Profession dan Outstanding Entrepreneur Award dari Asia Pacific Entrepreneur Awards. Selain itu, Prita juga melibatkan dirinya dalam masalah sosial, setelah mendirikan London School of Autism Awareness Centre. Dia juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat Proyek Perubahan Iklim British Council.
Prita pun merasa sangat terhormat menerima penghargaan Honorary Doctor of Arts, dari Coventry University.
"Saya sangat berterima kasih kepada Coventry University atas pengakuan mereka atas pekerjaan dan pencapaian saya. Saya akan menghargai momen ini sebagai salah satu momen terbesar dalam hidup saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada keluarga saya dan tim saya di LSPR yang selalu menjadi pendukung terbesar saya," ungkapnya.
Duta Besar RI untuk UK, Irlandia, dan IMO, H. E. Desra Percaya, Ph.D., yang turut hadir pada penyerahan gelar Doktor Kehormatan tersebut mengungkapkan, Indonesia dan Inggris sudah menjalin kemitraan selama lebih dari 70 tahun. Kemitraan ini dibangun berdasarkan nilai-nilai bersama, rasa saling percaya dan hormat, serta kerja sama yang saling menguntungkan.
Salah satu kerja sama antara Indonesia dan Inggris adalah kerja sama di bidang pendidikan. Untuk itu, ia memuji kontribusi Prita Kemal Gani pada dunia pendidikan. Menurutnya, dengan menetapkan standar tinggi pada profesi humas, LSPR telah membantu mempersiapkan banyak calon muda Indonesia, yang merupakan calon pemimpin masa depan, untuk memasuki komunitas global bangsa dan mempromosikan persahabatan Indonesia-Inggris yang lebih kuat.
"Oleh karena itu, suatu kehormatan bagi saya untuk mengucapkan selamat kepada Ibu Prita Kemal Gani atas gelar Doktor Kehormatan dari Coventry University, mitra dekat Indonesia dan KBRI London. Saya percaya penganugerahan gelar bergengsi ini mencerminkan kerja keras yang telah dia dedikasikan di dunia pendidikan. Oleh karena itu, saya berharap hal ini akan terus menginspirasi Ibu Prita dan timnya di LSPR untuk menemukan cara baru untuk kerja sama antara institusi pendidikan. Kerja sama yang adaptif dan antisipatif tentu saja memungkinkan generasi muda Indonesia menangkap peluang baru dan membantu mempercepat pemulihan dari pandemi global ini," tutur Desra.
![]() |
Sementara itu, Profesor Mike Hardy CMG, OBE, FRSA dari Coventry University mengatakan Prita Kemal Gani adalah contoh luar biasa dari pemimpin abad 21 yang berfokus pada kehidupan dan kebutuhan kaum muda.
"Karyanya telah terbukti mampu menciptakan peluang dan meningkatkan kualitas humas di ranah publik. Dari sisi kemanusiaan, kontribusi Prita kepada masyarakat jauh lebih luas dibandingkan kehidupan profesionalnya. Untuk itu, kami merasa terhormat dan mengakui Ibu Prita dengan memberikan penghargaan berupa gelar doktor kehormatan dari Universitas kami," papar Mike.
Sebelumnya, tokoh Indonesia yang juga telah menerima gelar doktor kehormatan untuk bidang kesehatan dari Coventry University pada 2017 adalah Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, MSc., Ph.D. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, kini menjabat sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan.
Misi Prita untuk Dunia PR dan Komunikasi
Sebagai profesional PR atau humas yang telah lama berkiprah di industri kehumasan Indonesia, regional, dan global, Prita memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu tren kehumasan di dunia, terutama di ASEAN.
"Zaman dulu, ketika saya belajar kehumasan adalah kehumasan western style. Namun sekarang, kita semua belajar dari masing-masing negara," sebut Prita.
Prita menegaskan, Indonesia telah menghasilkan tenaga humas paling banyak di dunia. Saat ini, Indonesia mempunyai 226.000 profesional humas yang terdata melalui LinkedIn. Sementara itu, Indonesia juga mempunyai sekitar 210 perguruan tinggi dengan fakultas komunikasi jurusan kehumasan, di mana setiap tahunnya sedikitnya telah meluluskan sekitar 10 ribu lulusan kehumasan.
Lulusan tersebut tentu saja dapat diserap oleh berbagai perusahaan di Indonesia, baik berskala nasional maupun multinasional. Termasuk, jaringan hotel terkemuka di dunia, yang beroperasi di Indonesia, terutama di Bali.
"Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai departemen kehumasan dan pastinya banyak keterlibatan Humas Indonesia dalam international operation," cetus Prita.
Ia mengulas pada akhir Oktober lalu Indonesia baru saja memegang kepemimpinan dalam G20 Dampaknya, Sepanjang 2022 nanti akan banyak event, forum, serta diskusi yang berkaitan dengan pembahasan tentang G20 dari 20 negara yang terlibat di dalamnya.
"Untuk diseminasi informasi terkait dengan event-event tersebut, tentu saja menjadi tugas humas, antara lain Humas Indonesia. Selain G20, Indonesia juga memegang peran penting di COP26, ASEAN, UN, PBB, SDG. Dengan demikian, Humas Indonesia juga sangat berperan dalam dunia internasional," papar Prita.
Peran humas lainnya, ditegaskan Prita, adalah ketika Indonesia berhasil menangani COVID-19.
"Dalam konteks penanggulangan COVID-19, peran humas adalah menggelar berbagai program 'social movement' seperti gerakan pakai masker serta prokes lainnya, dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut program vaksin. Keberhasilan ini tentu saja menjadi contoh untuk negara-negara lain," urai Prita.
Sebagai tokoh humas yang inspiratif, Prita juga tercatat aktif melakukan edukasi kepada anak-anak muda, yang merupakan calon-calon profesional humas ke depannya, antara lain dengan cara menceritakan tugas dan profesi PR yang menyenangkan dan diperlukan, melalui kampanye edukasi ke sekolah-sekolah, termasuk dari tingkat SD, dengan topik 'Aku Ingin Jadi PR'.
Selain itu, ada juga Program Radio dan live talk show 'PR Corner' bersama Prita Kemal Gani @Lite FM, termasuk menerbitkan buku 'PR Corner'. Program lainnya yang dilakukan Prita untuk menginspirasi anak-anak muda adalah dengan membuat berbagai kompetisi program kehumasan, antara lain 'PR Rising Star'. Selain itu, Prita juga aktif menjadi pembicara serta menjadi juri dalam berbagai kesempatan di program-program kehumasan.
![]() |
Dalam menghadapi tantangan di masa pandemi, dikatakan Prita, ada lima hal yang harus dilakukan seorang profesional PR. Pertama, disiplin dan konsisten. Artinya, walaupun pekerjaan PR telah banyak terbantu dengan teknologi dan kesempatan WFH, di masa pandemi ini, PR harus tetap menghasilkan pekerjaan yang unggul dan tepat waktu serta hasil yang memuaskan.
Kedua, untuk bisa bertahan menjadi humas profesional, maka harus selalu kreatif dan inovatif dengan cara banyak membaca dan mendengar.
"Profesional PR juga harus selalu melakukan riset dan melatih diri untuk menganalisis hasil riset tersebut untuk merancang program PR," imbuhnya.
Ketiga, PR harus menguasai ilmu bergaul (relationship skill) agar mudah diterima di masyarakat dan dapat berperan di masyarakat. Keempat, PR harus menguasai Bahasa Inggris, terus belajar teknologi, beradaptasi dengan teknologi maupun perangkatnya, serta dapat memanfaatkan data. Kelima, profesional PR juga harus menjadi anggota kehumasan dari berbagai organisasi di dunia, sehingga mempunyai jejaring yang luas.
Sekilas LSPR
London School of Public Relations-Jakarta yang berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts Communication, serta program pascasarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR-Jakarta memiliki 31.098 lulusan serta sebanyak 6.270 mahasiswa dan mahasiswi aktif.
Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.
Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK, sedangkan untuk program S2, LSPR menjalin kerja sama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.
Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari Kemenristek Dikti pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan, dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan.
Kemudian LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019. LSPR kini menyelenggarakan tujuh program studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Sarjana Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana.
(Content Promotion/LSPR)