Salah satu institusi di Oxford University ganti nama setelah menerima sumbangan dari Bikini Airline. Maskapai penerbangan asal Vietnam tersebut menyumbang jutaan Poundsterling pada institusi pendidikan Oxford.
"Saya percaya Oxford adalah tempat yang tepat untuk mewujudkan keinginan berkontribusi melalui pendidikan, pelatihan, dan riset. Dengan berdonasi, kami berharap bisa membuat kontribusi yang nyata," ujar pemilik maskapai Nguyen Thi Phuong Thao.
Dikutip dari Express, institusi di Oxford yang berganti nama adalah Linacre Collage. Institusi tersebut berubah menjadi Thao Collage setelah menerima sumbangan yang mencapai Β£155 juta dari SOVICO Group milik Thao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Linacre Collage adalah institusi yang melahirkan Professor Neil Ferguson, seorang penasihat dalam penanganan COVID-19. Linacre diambil dari nama seorang ilmuwan di pertengahan abad ke-15 Thomas Linacre. Institusi Linacre Collage berdiri pada 1962.
"Saya sangat berterima kasih kepada pimpinan SOVICO Madam Thao atas komitmennya dalam bidang keunggulan akademik. Ini akan membantu mempertahankan dukungan siswa dan penelitian kami di tingkat internasional," ujar Nick Brown pimpinan Linacre.
Terkait sosok Thao, Telegraph menulis dia adalah miliarder pertama asal Vietnam. Dia lahir di Hanoi pada tahun 1970. Thao lekat dengan dunia bisnis sejak masih kuliah.
Thao kuliah di Plekhanov Russian University of Economics, Moscow. Selama menjadi mahasiswa di Rusia, Thao sukses mengimpor mesin-mesin seperti faks, plastik, dan karet.
Pada tahun 2007, Thao juga meluncurkan VietJet Air yang berbiaya rendah. Dengan strategi pemasaran yang khas, maskapai ini kemudian dikenal nama Bikini Airline.
Atas donasinya pada Oxford University, Brown berharap Thao dan grupnya terus membantu bakat terbaik dalam bidang akademik. Tentunya bantuan diberikan tanpa mempertimbangkan suku, agama, ras, dan golongan.
(atj/row)