Prestasi alumni ITB Bernadus Setya Ananda W seolah tak pernah selesai ditulis. Setelah menyelesaikan kuliah di Institut Teknologi Bandung, Bernadus sukses menjadi CEO Sucor Sekuritas.
Sejalan dengan prestasi tersebut, Bernadus masuk dalam jajaran elit Forbes 30 Under 30 Indonesia dan Asia. Menurut mantan mahasiswa teknik kimia ini, prestasi tersebut membutuhkan perjalanan yang panjang dan tidak mudah
Dia juga menekankan untuk membangun winning mentality bagi para mahasiswa yang hendak jadi pengusaha atau berkarir. Maksudnya adalah jika ingin mencapai sesuatu harus didapatkan melalui perjuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak harga yang harus dibayar untuk mendapatkan prestasi dan dampak signifikan," ujar Bernadus yang dikutip dari laman ITB, Selasa (2/11/2021).
Selain itu hal yang harus ditingkatkan adalah soft skills di luar kelas dan juga technical skills yang didapatkan di bangku perkuliahan. Keduanya menentukan perjalan mahasiswa yang hendak menentukan masa depannya.
Menurut Bernadus, mahasiswa lulus kuliah ITB atau universitas lain akan kewalahan dengan semua pilihan karier yang ada. Bernadus sendiri mengakui pernah mengalami kebingungan tersebut.
"Pada akhirnya, pekerjaan pertama kalian adalah stepping stone kalian untuk berkarier lebih baik di zona profesional. Kadang-kadang, apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita," ujar Bernadus.
Untuk itu menganalisa diri sendiri adalah hal yang tepat untuk menentukan pilihan kerja. Analisa karier dapat dilakukan melalui Spiritual gift, Heart, Ability, Personality, dan Experience (Shape).
Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan pada diri sendiri diharapkan kedepannya mereka senang dan dapat membawa banyak dampak kepada lingkungan sekitar. Adapun kemampuan, kepribadian, dan pengalaman masing-masing juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan impian.
Aspek selanjutnya adalah Faithful, Available, Involved, Teachable, dan Hungry (Faith) yang ini berkaitan dengan gaya kepemimpinan masing-masing individu. Menjadi pemimpin berarti dapat menghormati, melayani, dan menginspirasi orang sekitar dan fokus dengan tujuan serta mendengar berbagai masukan tanpa takut.
Bernadus juga menyampaikan jika pekerjaan juga bukan untuk diri sendiri melainkan sebagai bentuk ibadah dan berdampak untuk orang sekitar. Alumni ITB tersebut juga menceritakan perjalanan kariernya saat pertama kali bekerja di ibukota.
Menurutnya itu merupakan pengalaman yang mengagetkan salah satunya tantangan finansial. Oleh karena itu pengetahuan tentang keuangan harus dipelajari sejak kuliah.
"Untuk mendapatkan financial freedom, kita harus bekerja keras dan memaksimalkan talenta agar dapat hidup dengan benar," kata Bernadus.
Dia juga menyarankan agar menyisihkan sebagian pemasukan untuk dana darurat. Lebih lanjut, Bernadus juga berpesan untuk tetap belajar dan mengupdate pengetahuan di era kolaborasi.
"Yang paling penting adalah kita terus update pengetahuan kita, kemampuan kita dan tetap rendah hati di era kolaborasi ini.pesannya. Kita tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Maka dari itu, kerja sama adalah suatu hal yang penting," kata alumni ITB tersebut.
(atj/row)