Diva Kurnianingtyas menorehkan sejarah baru dalam gelaran wisuda ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia menjadi lulusan doktor termuda dalam usia 24 tahun 9 bulan. Diakui gadis yang kerap disapa Diva ini, kunci dalam meraih gelar doktornya adalah doa dari sang ibu.
Mulanya, Diva tidak pernah bermimpi untuk melanjutkan studi S3 di perguruan tinggi dalam usia muda. Namun, doa dan keinginan dari sang ibu mengalahkan segalanya hingga ia berhasil menyabet gelar doktor sekaligus titel lulusan termuda.
"Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (Ibu), saya bisa mencapai titik ini," kata Diva dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Senin (27/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Diva, ia 'mengabulkan' keinginan dari sang ibu semata-mata hanya untuk memberikan kebahagiaan dan rasa bangga kepada ibunya.
Berdasarkan cerita dari Diva tersebut, doa sang ibu ternyata turut memegang andil dalam kesuksesan yang diraihnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan doa dari orang tua untuk anaknya menjadi salah satu doa yang bernilai mustajab. Berikut bunyi haditsnya,
Ψ«ΩΩΩΨ§Ψ«Ω Ψ―ΩΨΉΩΩΩΨ§ΨͺΩ ΩΩΨ³ΩΨͺΩΨ¬ΩΨ§Ψ¨Ω ΩΩΩΩΩΩΩΨ ΩΩΨ§ Ψ΄ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΩ: Ψ―ΩΨΉΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨΈΩΩΩΩΩ ΩΨ ΩΩΨ―ΩΨΉΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨ§ΩΩΨ±ΩΨ ΩΩΨ―ΩΨΉΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩΩΨ―ΩΩΩ
Artinya: "Ada tiga doa yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu: doa orang yang terdzalimi, doa musafir, dan doa orang tua untuk (kebaikan) anaknya," (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syekh Al-Arnaut).
Perjalanan dan Tantangan Diva
Sebelumnya, Diva sempat menempuh studi S1 di Teknik Informatika di Universitas Brawijaya selama 3,5 tahun. Namun, ia memilih untuk meniti karir di bidang Data Engineering terlebih dahulu sebelum melanjutkan studi S2.
Berkat bantuan beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS, gadis kelahiran 13 Desember 1996 tersebut berhasil mengambil jurusan teknik Sistem dan Industri untuk jenjang S2.
"Saya di ITS menempuh studi S2 selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun," ungkapnya.
Diva juga mengaku menemui banyak tantangan sebagai mahasiswa termuda di jurusannya. Mulai dari pola belajar yang mengharuskannya belajar dengan cepat dan tepat.
Hingga tantangan mental bagi usianya yang masih terbilang muda. Terutama terkait dengan cara mengendalikan emosi dan menerima situasi yang tidak sesuai harapan.
Selain itu, Diva mengatakan pengalamannya tersebut memberi kesempatan baginya untuk belajar sabar. Kesabaran menjadi salah satu hal yang terpenting dalam melewati tantangan studinya di jenjang S3.
"Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya," demikian Diva.
Gimana, detikers? Siap untuk mengikuti jejak seperti Diva?
(rah/erd)