Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, inovasi adalah kunci menuju perubahan. Selain itu, dibutuhkan pula kolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Pernyataan tersebut disampaikan Nadiem dalam acara Inspiring Talk Anniversary Events Indonesia Mengglobal, Sabtu (28/8/2021). Menurutnya, inovasi adalah hal terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
"Bayangkan jika tidak ada ilmuwan yang mau berkali-kali mencoba menemukan teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia. Tentu hari ini kita akan mengalami begitu banyak tantangan dalam bekerja dan belajar. Oleh karena itu jelas bahwa inovasi merupakan kunci bagi kita bergerak dan maju kedepan," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan akan terus terjadi seiring berjalannya waktu dan kebutuhan manusia. Menurut Nadiem, dinamika tersebut harus dihadapi di masa yang akan datang.
Dalam rangka menghadapi perubahan dan berbagai tantangan global yang diprediksi berlangsung semakin cepat, Nadiem menyebut, dibutuhkan adanya sebuah kolaborasi. Terlebih dalam situasi pandemi COVID-19, yang tentu membutuhkan kolaborasi lebih beragam.
"Pandemi menyadarkan kita tentang pentingnya berkolaborasi untuk menemukan solusi inovatif dalam tantangan bersama kita. Dengan dasar itulah maka kita tidak akan pernah berhenti menghadirkan transformasi dalam bidang inovasi," jelas Nadiem.
Dalam kesempatan tersebut, Nadiem mengajak Indonesia Mengglobal, sebagai salah satu yayasan yang membuka ruang diskusi dan sumber informasi pendidikan dan pekerjaan di luar negeri, untuk turut menciptakan inovasi yang mendukung kualitas pendidikan Indonesia.
"Jangan ragu untuk menjalin kolaborasi lintas negara dan lintas sektor untuk melakukan proyek riset bersama," pesan Nadiem.
Nadiem turut berpesan kepada mahasiswa Indonesia agar terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Berbagai tantangan global dapat dihadapi dengan adanya kolaborasi.
"Mari terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mewujudkan merdeka belajar," tutup mantan bos GoJek tersebut.
(kri/nwy)