Pembelajaran tatap muka (PTM) siap digelar di sejumlah daerah dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-3. Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengingatkan kepada stakeholder agar mematuhi protokol kesehatan dan mengedepankan keselamatan siswa, guru, dan perangkat sekolah lainnya.
"Pada prinsipnya, PTM harus dipersiapkan dengan baik, tidak boleh sembarangan. Sarana dan prasarana yang mendukung terpenuhinya protokol kesehatan di sekolah harus memadai," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).
Menurutnya, sekolah yang akan menggelar PTM perlu disurvei tentang kesiapan prokes dan SOP-nya, seperti alur keluar masuk siswa dan guru agar tetap menjaga jarak. Selain itu, fasilitas pendukung prokes, seperti tempat cuci tangan, pengaturan jarak tempat duduk, ruangan yang berventilasi, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyadari para siswa sudah jenuh belajar secara daring. Belum lagi para orang tua yang bertambah tingkat stresnya karena harus mengajari anak-anaknya. Kalau terlalu lama pembelajaran virtual ini memang dampak psikologisnya tidak bagus," katanya.
Selain sarana protokol kesehatan dan kepatuhan, LaNyalla meminta pelaksanaan PTM harus didukung dengan terpenuhinya vaksinasi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.
Ia mengungkapkan, paling tidak 80 persen siswa, pendidik, dan perangkat sekolah sudah mendapatkan vaksinasi. Dengan jumlah persentase itu akan memberikan rasa aman dalam berkegiatan di sekolah.
Adapun LaNyalla menyoroti vaksinasi terhadap siswa yang belum maksimal. Hal ini, kata dia, menjadi kekhawatiran dalam pelaksanaan PTM.
"Yang kemudian menjadi kekhawatiran kita adalah risiko PTM ini sangat besar sementara progres vaksinasi anak usia 12-17 tahun masih rendah. Harapannya vaksinasi siswa dioptimalkan sebelum tatap muka dilakukan," ujar Senator asal Jawa Timur itu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 21 Agustus 2021, dari target 26,7 juta anak, baru 9,17% atau 2,4 juta anak menerima vaksinasi dosis pertama. Sedangkan 4,49% atau 1,19 juta anak telah menerima dosis lengkap.
Terpenting lagi, jelas LaNyalla, para siswa mendapatkan izin dari orang tua dalam mengikuti kegiatan PTM. Menurutnya, dukungan orang tua diperlukan supaya PTM berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal negatif di kemudian hari.
"Kita berharap semua proses pembelajaran tatap muka berjalan lancar dan aman. Pastikan tidak muncul kasus positif COVID-19 dari sekolah. Makanya perlu dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, sekolah, siswa, dan orang tua siswa," jelasnya.
Sebagai informasi, Satgas Penanganan COVID-19 telah memberikan lampu hijau bagi wilayah tertentu, yakni dengan PPKM level 1-3 untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas. Untuk daerah dengan PPKM level 4 masih diwajibkan belajar secara daring 100 persen.
Beberapa wilayah di Jawa-Bali merespons arahan Satgas tersebut. Pemprov DKI Jakarta berencana membuka sekolah tatap muka terbatas 30 Agustus mendatang, sedangkan Pemprov Jawa Timur juga telah bersiap di beberapa kota yang wilayahnya sudah masuk PPKM level 2 dan 3.
(mul/mpr)