PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memastikan proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan segera on stream dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Proyek JTB ini disebut membutuhkan operator dan tenaga kerja dengan skil handal dalam mengelola dan mengoperasikan lapangan.
Menurut Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi, proyek JTB sendiri ditetapkan Presiden Republik Indonesia sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menjawab kebutuhan gas di Wilayah Jawa. Oleh karenanya ia berharap pekerja baru hasil seleksi program apprentice dapat mengawal proyek ini.
Diketahui, 108 peserta program apprentice telah dilantik. Program tersebut merupakan kerja sama antara PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan PEM Akamigas Cepu yang bertujuan mempersiapkan calon pekerja di proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) PEPC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini dimulai pada tahun 2019, di mana sebanyak 108 putra putri terbaik asli Bojonegoro bersiap diri menjalankan program pelatihan untuk bergabung di Proyek Pengembangan Unitisasi Lapangan Gas JTB PEPC yang berada di Zona 12, Regional 4 Subholding Upstream Pertamina.
"Adik-adik, selamat bergabung di Pertamina. Ke depan adik-adik yang akan mengemban amanah sebagai Perwira Pertamina di PSN Jambaran Tiung Biru. Saat ini JTB masuk pada fase akhir, yaitu telah lebih dari 93 persen pembangunannya dan akan mulai on stream pada akhir tahun," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/8/2021).
"Saya yakin di tangan adik-adik ini, proyek JTB akan mampu memberikan kontribusi energi yang dibutuhkan negeri ini," imbuhnya.
Awang menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bojonegoro, SKK Migas dan Kepala BPSDM atas sinergi yang sudah terjalin selama ini sehingga berbagai pencapaian mampu ditorehkan oleh PEPC. Diharapkan ke depan kerja sama yang lebih baik akan bisa terus terjalin demi kemajuan bersama.
Pada kesempatan yang sama Kepala UPP JTB SKK Migas Waras Budi Santosa yang mewakili Kepala SKK Migas menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan 108 peserta program.
"Mudah-mudahan proyek JTB dapat berjalan lancar dan dapat segera on stream, sehingga adik-adik dari Program Apprentice segera memiliki pijakan dan segera berkarya di proyek kebanggaan bangsa ini," ungkap Waras.
Sementara itu, mewakili Bupati Bojonegoro, Kepala Dinas Perinaker Bojonegoro Welly menyampaikan penghargaan kepada PEPC dan SKK Migas yang telah memberikan kesempatan kepada 108 putera-puteri terbaik Bojonegoro.
"Ini momen luar biasa, bertepatan dengan HUT RI dan sesuai dengan tema yakni Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, sangat selaras dengan berhasilnya putera-puteri Bojonegoro mencapai kelulusan dengan nilai yang baik pada Program Apprentice ini," sebut Welly.
Dia berpesa agar para peserta yang telah lulus ini tidak cepat puas. "Dari sekian banyak generasi di Bojonegoro, anda diharapkan menjadi contoh dan semangat kepada generasi muda lainnya. Kepada para orang tua mohon dibimbing terus anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan baik," tambah Welly.
Sebagai informasi, prosesi pelantikan virtual calon operator dan teknisi di project JTB ini disaksikan oleh General Manager JTB, Charles L Tobing, dan juga para orang tua peserta. Para mahasiswa asli Bojonegoro telah dibekali materi yang meliputi kesamaptaan dan kedisiplinan, perkuliahan tatap muka di kelas atau teori, perkuliahan di laboratorium atau praktek, kunjungan lapangan di industri migas serta praktek magang di fasilitas milik Pertamina.
Melalui Program Apprentice ini 108 siswa mampu meraih sertifikat keahlian setara diploma satu plus. Semua peserta ini juga mampu meraih IPK di atas 3.0 dengan rata-rata nilai IPK peserta didik ialah 3.43 sedangkan IPK terbaik dengan nilai 3.85.
(ncm/ega)