Memperdalam ilmu menjadi hal penting bagi praktisi data untuk memenuhi kebutuhan kompetensi sehari-hari. Sebab, semakin tinggi kompetensi data science yang dimiliki, semakin mudah seseorang menangani kasus seputar data. Upaya ini juga akan meminimalisir error dalam penanganan persoalan data sehingga semakin efektif dan efisien.
Sebagai seorang lulusan informatika, Mahendra Okza juga tengah meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam bidang data science. Salah satunya dengan berperan aktif dalam program beasiswa Digital Talent Scholarship (DTS) Professional Academy (PROA) Batch 1, kolaborasi DQLab dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Berperan sebagai asisten mentor pada pelatihan program data engineer, Okza mengaku hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuannya di bidang data.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengikuti asisten mentor DTS DQLab, saya memvalidasi diri saya apakah sudah layak berbagi ilmu sebagai mentor," kata Okza dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).
Pengalaman Menarik sebagai Asisten Mentor
Sebelum menjadi asisten mentor di DTS PROA Batch 1, Okza mengatakan dirinya pernah mengerjakan proyek seputar data engineer. Meski demikian, Okza yang kini telah menjadi Data Engineer di eFishery ini mengaku mendapatkan berbagai pengalaman menarik selama bergabung di DTS PROA Batch 1.
Selama program berlangsung, Okza mengatakan dirinya juga menikmati jalannya acara. Seluruh penjelasan teknis juga dijelaskan dengan bahasa yang mudah sehingga dimengerti oleh orang awam.
"Yang paling menarik ketika mengatasi error pada saat live session, sangat berkesan untuk saya," ungkapnya.
Mengimplementasikan Ilmu Baru ke Pekerjaan
Selama mengikuti DTS PROA Batch 1, Okza menjelaskan dirinya banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru. Materi pembelajarannya pun, dikatakannya, berhubungan dengan pekerjaannya sebagai data engineer.
Oleh karena itu, ia merasa terbantu mengikuti program belajar DQLab, terutama saat ia menjalani tugas sebagai asisten mentor data engineer. Okza juga mengaku Fundamental Python yang ia dapatkan di DQLab membantu pekerjaannya saat ini.
Pasalnya, Python menjadi salah satu tools yang sering digunakan sebagai tools pengolah data dalam pekerjaannya.
"Fundamental Python yang tersedia di DQLab sangat membantu role saya saat ini," katanya.
Pesan Okza untuk Calon Talent Data Engineer
Menjadi data engineer tentu memiliki berbagai rintangan dan tantangan. Dalam menggapai impiannya, pria lulusan Universitas Brawijaya ini pun mengatakan perlu kesabaran dan kegigihan dalam mengasah kemampuannya.
Ia juga menambahkan pentingnya untuk meningkatkan kemampuan diri sebagai data engineer dengan mempelajari fundamental dasarnya. Selain belajar, memperbanyak pengalaman dengan membuat beberapa portofolio dari project di DQLab juga menjadi hal penting.
"Learning everyday menjadi salah satu mindset yang saya terapkan hingga saat ini," katanya.
Mulai Karier di Dunia Data untuk Hadapi Era Digital
Memasuki era yang didominasi oleh data, saat ini seluruh lini background pendidikan berkesempatan untuk mempelajari data, salah satunya melalui program DTS PROA Batch 1. Melalui program ini, masyarakat dapat memahami dasar dari data science dan berkarir sebagai praktisi data.
"Dengan data kita dapat menganalisa trend apa yang akan terjadi di masa mendatang sehingga dapat lebih visioner menghadapi industri revolusi 4.0," pungkasnya.
(mul/mpr)