David Purnomo membuat sejarah dengan menjadi salah satu mahasiswa termuda di University of Washington. Dikutip dari situs berita KING 5, David baru berusia 14 tahun saat dinyatakan lolos seleksi masuk universitas negeri di di negara bagian Washington, Amerika Serikat.
"Hasil baik ini masih sulit diterima hingga sekarang," ujar David yang tidak percaya kekuatan niat dan kerja kerasnya membuahkan hasil.
Keluarga David Purnomo diceritakan tinggal di Seattle, Amerika. Keberhasilan David berhasil menginspirasi banyak orang di lingkungan sekitarnya. David masih berstatus siswa tahun kedua (sophomore) di Seattle Preparatory School saat mengetahui keberhasilannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan David lolos University of Washington bukan hal mudah. David lolos program Robinson Center of Young Scholars yang terkenal sangat kompetitif. Sejak masih menjalani pendidikan dasar, David yang merupakan generasi pertama keluarga imigran Indonesia di Amerika ini telah memiliki banyak pengalaman.
David menghadiri tujuh sekolah berbeda di empat negara bagian mulai TK. Namun David mengatakan, sering pindah-pindah memberinya cara pandang yang lebih baik. Dia juga bisa punya banyak teman di seluruh Amerika. Dengan semua yang dialami, David selalu punya passion dalam bidang akademik.
Passion tersebut ditunjukkan dengan banyaknya penghargaan bidang akademik yang telah diraih selama sekolah. David berhasil menang spelling bee, geography bee and math tournaments. Namun David baru menemukan ketertarikannya sekitar tiga tahun lalu saat berusia 11 tahun dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
David fokus pada studi tentang kesehatan dan sempat mempelajari otak manusia. Saat berusia lebih muda, David sempat mengatakan pada orang tuanya ingin menjadi periset bidang kesehatan dan bekerja dengan Doctors Without Borders. Meski fokus pada studi, David masih bisa melakukan hobinya.
Remaja laki-laki ini hobi bulu tangkis dan bahkan menganggap Bellevue Badminton Club sebagai rumahnya. Dia menunjukkan keseriusannya belajar dan berlatih olahraga badminton. David juga sudah mendapat peringkat di U.S. Badminton Junior Team. Jika ditanya mimpinya, maka David menjawab ingin menjadi professional badminton playing doctor.
Cerita David semoga bisa menginspirasi detikers semua untuk belajar dan melanjutkan pendidikan tinggi, meski dalam kondisi yang kurang baik.
(row/pal)