Pelajar RI di Afrika Selatan (Afsel), Nurmahmudi Hifzhullah berkesempatan untuk menempuh pendidikan agama gratis. Selain itu, dia masih mendapat uang saku.
Belajar di luar negeri tanpa memikirkan biaya menjadi impian setiap orang. Lewat Program Lipsus detikcom dengan PPID (PPI Dunia), Hifzhul sapaan akrabnya, berbagi cerita bagaimana bisa dibiayai penuh.
"Di sininya itu full beasiswa gitu. Beasiswa yayasan lah. Kalau berangkatnya memang kita biaya sendiri. Nanti kita di sini sudah dapat," kata Hifzhul kepada detikEdu, Rabu (19/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama belajar di Afsel, Hifzhul langsung mendapat beasiswa penuh dari yayasan. Hifzhul membayar sendiri biaya keberangkatan dari Indonesia ke Afrika Selatan.
Yayasan tersebut berasal dari Jami'ah Darul Ulom Zakariyya, sementara Hifzhul belajar di Pondok Pesantren Darul Uloom (PPDU) Zakariyya. Pada pertengahan 2019 dia berangkat dari Banjarmasin.
Selama belajar di PPDU, Hifzhul tidak lagi memikirkan biaya tinggal atau belajar. Yayasan memberikan beasiswa untuk biaya tinggal, biaya kitab, termasuk uang saku bulanan.
"Dapat bed, dapat selimut, dapat semua, ranjangnya lagi, listrik tidak lagi bayar. Kitab-kitab itu bisa gratis. Tinggal belajarnya aja lah. Ada uang bulanannya juga lah," lanjut Hifzhul.
Ketua PPI Afsel ini tertarik belajar setelah mencari tahu pondok pesantren di negara tersebut. Setelah selesai belajar Al Quran di Pondok Pesantren Al Ihsan, Banjarmasin, Hifzhul mantap belajar ke Afsel.
"Saya searching-searchinglah, Alhamdulillah terpaut gitu kan. Lalu, mulailah siapkan paspor gitu terus berangkat dari Banjarmasin," kata Hifzhul.
Di PPDU Zakariyya, Afsel Hifzhul akan menuntut ilmu selama tujuh tahun. Ada tujuh kelas yang harus dlalui mulai dari bahasa hingga kitab shahih Bukhari. Saat ini dia sudah memasuki tahun ketiga.
Kelas bahasa Urdu pada tahun pertama digunakan untuk mempersiapkan pembelajaran kelas 3-7. Di pondoknya, pembelajaran dengan bahasa Inggris hanya berlangsung hingga kelas dua.
(row/row)