Muhammad Fitrah Pratama Teng, awardee Beasiswa Indonesia Timur LPDP terpilih untuk berpidato di wisuda Northeastern University, Boston, Amerika Serikat pada Minggu, (9/5/2021).
Ia merupakan mahasiswa Indonesia Timur pertama yang berkesempatan berdiri mewakili wisudawan di podium pidato kelulusan. Fitrah Teng baru saja menyandang gelar master di bidang Sustainable Building Systems dari Northeastern University.
Fitrah Teng merupakan awardee beasiswa LPDP untuk skim Beasiswa Indonesia Timur berasal dari Ternate, Maluku Utara. Pada tahun 2011-2015 ia mengenyam pendidikan S1 di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ia mengambil program studi Arsitektur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah lulus, putra pasangan Bahtiar Teng dan Nurhayati Yusuf ini sempat bekerja untuk beberapa perusahaan di bidang arsitek baik part time maupun full time.
Ia pernah membuat rancangan desain konseptual dengan sketsa arsitektural hingga menjadi staf bagian pendidikan dan penelitian di Ikatan Arsitek Indonesia, Maluku Utara. Pada 2019 Fitrah berhasil menembus seleksi beasiswa LPDP untuk menempuh pendidikan master.
Hingga pada bulan Mei 2021 tepatnya tanggal 9, Fitrah dinyatakan lulus dari Northeastern University. Bahkan, ia berkesempatan untuk berpidato mewakili seluruh lulusan di stadion baseball tertua dan termegah di Amerika, Fenway Park.
Dihubungi oleh detikcom, Fitrah Teng menceritakan dirinya menjadi salah satu dari empat pembicara di forum wisuda yang digelar di Stadion Fenway Park, stadion baseball tertua dan termegah di Amerika Serikat.
Dalam pidatonya ia mengungkap adanya keraguan dan kekhawatiran sebelum memutuskan berangkat studi ke negeri Paman Sam. Pasalnya, kabar mengenai isu diskriminasi terhadap masyarakat kulit berwarna atau Asia terlebih baginya yang beragama Islam sempat begitu santer diberitakan,
Nyatanya Northeastern University menjamin kenyamanannya sepanjang masa studi tanpa ada perlakuan tak menyenangkan sedikitpun. "Sejak hari pertama saya menjadi mahasiswa di kampus ini tidak pernah sekalipun saya menerima masalah terkait diskriminasi sebagai seorang Muslim. Saya sangat menghargai itu," tutur Fitrah dalam pidatonya.
Fitrah mengaku perjalanan studinya di Amerika Serikat sempat tersendat-sendat terutama di semester awal. Untungnya ia mengenal seorang guru besar asal Indonesia di Northeastern University yang mengajar di jurusan Electrical and Computer Engineering bernama Julius Marpaung.
Julius banyak membantu memberi motivasi dan semangat pada Fitrah yang nyaris terkena drop out karena Indeks Prestasinya hanya 2,83. "Mentor saya Prof Julius berjasa besar bagi saya. Beliau selalu ngasih motivasi dan mau dengerin keluh kesah saya selama hidup di Boston ini," ujar Fitrah pada detikEdu, Kamis (13/5/2021).
Selain itu, Fitrah menyebut sejumlah seniornya di Ikatan Arsitek Indonesia Maluku Utara juga punya peran besar juga atas pencapaiannya. "Sebelum berangkat ke AS saya banyak belajar dari mereka selama di Ternate, Maluku Utara," katanya.
Setelah menuntaskan impiannya meraih gelar master, Fitrah mengaku akan kembali ke Maluku Utara membaktikan ilmunya. Ia ingin mendirikan firma arsitektur dan desain yang fokus pada bangunan ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Namun, dalam waktu dekat pemuda yang lahir pada 1994 itu ingin mencoba menimba ilmu lebih banyak dengan magang di beberapa perusahaan terkemuka Amerika Serikat.
"Saya kebetulan baru dapat izin kerja di AS untuk setahun ke depan.Jadinya masih mau coba kerja selama 1 sampai 2 tahun ke depan di Amerika sebelum balik ke Indonesia. Saya mengajukan bisa diterima kerja di Tesla atau Microsoft di bidang kerja Sustainability Analyst," ujarnya.
Fitrah Teng pun punya mimpi beberapa tahun ke depan akan kembali ke Northeastern University untuk mengambil gelar doktor di bidang Interdisiplin.
(pal/pal)