Belajar tentang Kerajaan Majapahit dan peninggalannya semakin asyik di salah satu ruangan unik di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Ruangan unik bernama Mandala Majapahit atau Manma tersebut berisi buku, hasil penelitian, dan replika artefak Kerajaan Majapahit dengan konsep mini museum.
Koleksi di Mandala Majapahit disajikan dalam bentuk pameran temporer. Sementara buku ilmiah, buku fiksi sejarah, dan penelitian terkait Kerajaan Majapahit dapat diakses di tempat oleh civitas akademika dan masyarakat umum dengan menyesuaikan waktu kegiatan kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkala, setiap dua bulan sekali ganti (objek pameran). Tematik biasanya, ada pameran (replika artefak) terakota, dan lain-lain. Vibenya disesuaikan dengan (peninggalan) Majapahit, " jelas Koordinator II Mandala Majapahit (Manma) Jujun Kurniawan saat dihubungi detikEdu, Rabu (28/4).
Sejumlah area dinding dan lantai di Mandala Majapahit dibuat dengan bata merah seperti yang tampak di situs Trowulan. Terdapat sejumlah peninggalan Majapahit koleksi Departemen Arkeologi UGM seperti figurin, kendi, celengan, uang, dan keramik.
Jujun menuturkan, Mandala Majapahit difokuskan sebagai pusat literasi Kerajaan Majapahit. Dengan demikian, Mandala Majapahit UGM dapat menjadi akses untuk memahami situs Majapahit di Trowulan dan penelitian terkait.
Jujun menambahkan, mandala Majapahit UGM menyediakan buku dan hasil penelitian yang dihimpun dari penelitian dalam dan luar negeri. Mandala Majapahit UGM sendiri juga terlibat dalam penelitian peninggalan Kerajaan Majapahit seperti penyediaan data dan referensi dan proses ekskavasi.
Mandala Majapahit UGM adalah bagian dari jaringan Mandala Majapahit yang dimulai di Balai Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Replika artefak di Mandala Majapahit UGM sebagian merupakan hibah dari berbagai institusi. Sebagian lagi merupakan pinjaman dari Mandala Majapahit di Balai Dusun yang memberdayakan masyarakat di antaranya membuat replika artefak dan merchandise khas Kerajaan Majapahit seperti figurin babi, medali, dan uang.
"Merchandise ini akan bisa didapatkan online di toko merchandise Manma (Mandala Majapahit) di marketplace juga," tutur Jujun.
Jujun menuturkan, Mandala Majapahit di UGM dibangun atas kerjasama Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Ruangan ini diresmikan akhir 2014 lalu
Mandala Majapahit bermula dari kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) di Trowulan sejak 2008. Trowulan diyakini sebagai lokasi yang pernah menjadi salah satu ibukota Kerajaan Majapahit.
Situs Trowulan termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Trowulan dan Kecamatan Soko, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Penelitian PATI di Trowulan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa arkeologi dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Udayana. Mandala Majapahit saat ini juga ada di Universitas Hasanuddin. "(Mandala Majapahit) Universitas Udayana masuk tahap realisasi," jelas Jujun.
Mandala Majapahit UGM terletak di salah satu sudut lantai satu Gedung Margono Djojohadikusumo FIB UGM. Adapun penempatan Mandala Majapahit di Departemen Arkeologi FIB UGM yakni agar bisa mendukung kegiatan penelitian dan belajar mengajar keilmuan arkeologi dan topik Kerajaan Majapahit.
Selama pandemi, Mandala Majapahit mengadakan webinar terkait Kerajaan Majapahit dan meluncurkan buku Inspirasi Majapahit: Pengelolaan warisan Majapahit berbasis lingkungan. "Tengah merancang virtual tour juga," jelas Jujun.
Bagaimana detikers, tertarik belajar lebih jauh tentang Kerajaan Majapahit? Ruangan unik apa yang kamu temukan di kampus?
(pal/pal)