Proses beradaptasi terhadap lingkungan tempat tinggal tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi hewan juga. Namun, tidak semua hewan bisa cocok dan belajar cepat dari lingkungannya.
Para peneliti di Complexity Science Hub (CSH) dan Santa Fe Institute mencoba mencari jawaban untuk mengetahui seberapa cepat hewan bisa belajar dari lingkungannya. Mereka mengembangkan sebuah model khusus untuk menghitung hal ini.
Peneliti pascadoktoreal di CSH, Eddie Lee menyebut kecepatan belajar suatu organisme punya hubungan dengan seberapa cepat lingkungan dan siklus hidup mereka berubah. Baik organisme tersebut mengubah lingkungannya atau mengubah cara berinteraksi dengan lingkungan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini menunjukkan fenomena yang dapat digeneralisasi yang mungkin mendasari pembelajaran dalam berbagai ekosistem," tuturnya dikutip dari Science Daily.
Model untuk Memprediksi Hukum Universal
Model yang dipakai Lee dan tim dalam penelitian ini digunakan untuk memprediksi hukum universal. Untuk menghitungnya, skala waktu pembelajaran harus didasarkan pada akar kuadrat dari skala waktu lingkungan.
Contohnya, jika lingkungan berubah 2 kali lebih lambat, maka kecepatan belajar organisme akan berkurang menjadi 1,4 kali lebih lambat. Angka ini diperoleh dari hasil β2.
Melalui model ini, para peneliti menggambarkan bagaimana lingkungan bisa berganti-ganti. Satu contoh yang nyata adalah peralihan antara musim hujan dan kemarau dengan pola tertentu.
Dalam kondisi itu, sebuah organisme ternyata merasakan adanya perubahan dan menyimpan ingatan tentang kondisi sebelumnya. Namun, ingatan itu bisa semakin memudar seiring berjalannya waktu, karena ada laju yang menentukan skala waktu pembelajaran organisme tersebut.
Skala akar kuadrat ini mewakili kompromi optimal antara belajar terlalu cepat dan terlalu lambat. Satu hal yang paling penting dalam model ini adalah peneliti menemukan bila ada penurunan hasil dari sebuah ingatan jangka panjang.
"Model ini juga mensimulasikan organisme yang tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga dapat secara aktif membentuk kembali lingkungannya, kemampuan yang disebut dengan konstruksi ceruk," imbuh Lee.
2 Kriteria Hewan yang Bisa Belajar Cepat dari Lingkungan
Dari model tersebut juga, para ilmuwan telah menemukan dua alasan kenapa hewan bisa belajar dengan cepat dari lingkungannya, keduanya adalah:
1. Memonopoli Manfaat Lingkungan
Dari perhitungan model yang Lee dan tim gunakan, dijelaskan bila suatu organisme termasuk hewan bisa "menstabilkan" lingkungannya sehingga menjadi konsisten, maka mereka akan mendapat keuntungan ketika berevolusi.
Namun, ada syarat tertentu agar keuntungan ini bisa digunakan. Syaratnya adalah hewan tersebut harus dapat menguasai/memonopoli manfaat dari lingkungan yang stabil.
Jika pesaing lain (predator atau musuh spesies lain) juga memanfaatkan kondisi tersebut, strategi pembelajaran itu bisa gagal. Salah satu hewan yang menerapkan proses ini adalah berang-berang.
Hewan tersebut dapat membangun bendungan di sungai sehingga menciptakan kolam yang stabil. Kolam ini tidak hanya memberikan tempat tinggal bagi berang-berang, tapi juga bagi spesies lainnya.
Berang-berang mendapatkan keuntungan evolusi karena memiliki pasokan makanan dan tempat yang aman dari predator. Mereka mempelajari lingkungan sekitar dan memilih membangun bendungan di sungai agar jauh dari predator, seperti serigala.
"Namun, keuntungan ini dapat berkurang jika organisme lain, seperti tikus air atau ikan, mengeksploitasi sumber daya habitat yang diciptakan berang-berang," jelas Lee.
2. Ukuran dan Masa Hidup Hewan
Lee menemukan bila hewan kecil yang berumur pendek, biasanya memiliki ingatan yang sangat baik tentang lingkungan mereka. Contohnya serangga, hewan tersebut menggunakan energi dan sumber daya untuk belajar dan mengingat sangat baik.
Sebaliknya, hewan yang memiliki tubuh besar dan berumur panjang biasanya punya ingatan lebih lama. Namun, informasi yang diingat berkaitan dengan banyak faktor, seperti kebutuhan sosial yang lebih kompleks.
Contohnya mamalia, mereka memiliki energi dan sumber daya yang lebih kecil dibanding total kebutuhan mereka untuk hidup. Dengan kata lain, hewan besar tidak menghabiskan banyak energi mereka untuk belajar.
Mereka lebih banyak menggunakan energi untuk aktivitas lain, seperti makan dan bergerak.
(det/faz)











































