Bibit Siklon 93S Terbentuk di Samudra Hindia, Bawa Hujan untuk Wilayah Ini!

ADVERTISEMENT

Bibit Siklon 93S Terbentuk di Samudra Hindia, Bawa Hujan untuk Wilayah Ini!

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 11 Des 2025 16:31 WIB
Bibit Siklon 93S Terbentuk di Samudra Hindia, Bawa Hujan untuk Wilayah Ini!
Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk di Samudera Hindia. Foto: BMKG
Jakarta -

Tidak hanya satu, Indonesia saat ini tengah dikepung oleh dua bibit siklon tropis di wilayah barat dan timurnya. Di wilayah barat, ada bibit siklon tropis 91S yang menyalakan alarm waspada bagi masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), Bengkulu, dan Lampung.

Namun, menuju wilayah timur ada bibit siklon Tropis 93S yang baru saja terbentuk pada Kamis, 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB di Sumudera Hindia. Apa dampak yang diberikan?

Bibit Siklon Tropis 93S

Seperti yang diketahui, bibit siklon merupakan fase awal terbentuknya siklon tropis dengan kecepatan angin 15-34 knot atau 28-62 km/jam. Jika didukung dengan kondisi atmosfer, bibit siklon tropis bisa tumbuh menjadi siklon tropis dengan kecepatan angin 34 knot atau lebih cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggambarkan siklon tropis sebagai badai besar yang memiliki angin dengan kecepatan putaran luar biasa. Siklon tropis juga disebutkan BMKG sebagai fenomena cuaca paling kuat di bumi.

Tidak hanya angin, bibit siklon tropis juga membawa curah hujan untuk daerah yang dilewatinya. Bibit siklon tropis 93S sendiri dipantau Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta BMKG baru terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB di wilayah Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).

ADVERTISEMENT

Bibit siklon tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 15 knot (28 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1.009 hPa. Melihat perkembangan yang ada, BMKG telah memprediksikan potensi bibit siklon tropis 93S dalam jangka waktu 24-72 jam ke depan.

"Potensi bibit siklon tropis 93S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan dalam kategori Rendah," tulis BMKG dikutip dari postingan Instagram resminya, Kamis (11/12/2025).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Lalu, dalam jangka waktu 48-72 jam ke depan, sistem mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

"Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan," ujar Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikEdu.

Dampak Bibit Siklon Tropis 93S

Meski peluangnya berubah menjadi siklon tropis rendah, bibit siklon tropis 93S tetap memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan wilayah yang dilaluinya. Peringatan cuaca ekstrem ini berlaku hingga 12 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.

Adapun wilayah yang terdampak bibit siklon tropis 93S yaitu:

Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)

Gelombang Laut Tinggi: 1,25-2,5 meter (Moderate Sea)

  • Samudra Hindia selatan wilayah Jawa Timur hingga NTT
  • Perairan selatan Jawa Timur
  • Selat Bali
  • Lombok
  • Alas bagian selatan.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bisa berpotensi menimbulkan bencanahidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang. Hal ini selaras dengan yang disampaikan Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani.

Andri mengingatkan bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan wilayah yang rentan banjir dan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan. Pelaku kegiatan pelayaran, perikanan, dan transportasi laut juga diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka berdasarkan informasi resmi gelombang tinggi yang BMKG keluarkan.

"Hindari penyebaran informasi yang menimbulkan kepanikan. Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada kanal resmi BMKG untuk memastikan langkah pencegahan dilakukan secara tepat dan efektif. Ketenangan masyarakat adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan kita bersama," jelas Andri.

Meski dampak yang diberikan tidak langsung, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengingatkan agar masyarakat terus siap siaga. Keselamatan adalah faktor yang harus diutamakan.

"Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan, selalu ikuti informasi resmi dari BMKG, dan pastikan keselamatan menjadi prioritas utama. Kita tenang, tetapi tetap siaga," tandas Faisal.

Demikian informasi tentang bibit siklon tropis 93S. Semoga bermanfaat dan selalu berhati-hati ya detikers!




(det/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads