Ilmuwan China Transplantasi Hati Babi ke Manusia, Hidup 171 Hari!

ADVERTISEMENT

Ilmuwan China Transplantasi Hati Babi ke Manusia, Hidup 171 Hari!

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Kamis, 11 Des 2025 08:00 WIB
Ilmuwan China Transplantasi Hati Babi ke Manusia, Hidup 171 Hari!
Ilustrasi transplantasi hati babi. Foto: Nature
Jakarta -

Penelitian ini telah terbit di Journal of Hepatology pada 8 Oktober 2025. Tindakan dalam penelitian ini disebut dengan xenotransplantasi hati tambahan.

Xenotransplantasi tambahan ditetapkan oleh para ilmuwan sebagai jembatan potensial bagi penderita kanker hati yang tidak dapat dioperasi atau mengalami gagal hati.

Xenotransplantasi ini dilakukan dengan memodifikasi 10 genetik babi dan berhasil menjawab tantangan krusial dunia kedokteran tentang komplikasi imun dan pembekuan darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Bisa Hati Babi Ditransplantasikan ke Manusia?

Tindakan xenotransplantasi hati tambahan pertama di dunia ini dilakukan kepada pria berusia 71 tahun. Pasien tersebut menderita sirosis hati akibat hepatitis B dan karsinoma hepatoseluler, dimana penderita tidak memenuhi syarat melakukan transplantasi hati manusia.

ADVERTISEMENT

Ahli bedah menanamkan cangkok hati tambahan yang berasal dari babi Diannan miniature pig hasil rekayasa genetika 10 gen babi yang telah disesuaikan dengan genetika manusia. Perubahan ini meliputi pencabutan xenoantigen dan pemasangan transgen manusia yang dirancang untuk meningkatkan kompabilitas dengan sistem kekebalan dan koagulasi pada manusia.

Pada bulan pertama setelah transplantasi, cangkok hati bekerja dengan baik tanpa penolakan hiperakut dan akut. Hasil ini menandakan proses penyuntingan gen donor dan imunosupresi berhasil. Namun pada hari ke 38, dokter mengangkat kembali cangkok tersebut karena pasien mengalami komplikasi serius xenotransplantation-associated thrombotic microangiopathy (xTMA). Sebuah komplikasi yang disebabkan oleh aktivasi sistem komplemen dan kerusakan dinding pembuluh darah.

Tim medis melakukan pengobatan intensif dengan menghambat komplemen eculizumab dan pertukaran plasma, tindakan berhasil dan pasien kembali stabil. Namun demikian, pasien mengalami beberapa kali pendarahan di saluran pencernaan bagian atas dan akhirnya meninggal pada hari ke-171 setelah transplantasi.

Kasus ini menjadi penting karena berhasil membuktikan bahwa hati babi dapat menjalankan fungsi organ hati manusia dalam jangka waktu yang relatif lama serta menjawab kemungkinan alternatif untuk mengatasi keterbatasan pasokan donor.

"Ini merupakan langkah maju yang penting, menunjukkan potensi sekaligus tantangan yang masih ada, terutama terkait disregulasi koagulasi dan komplikasi imun, yang harus diatasi," ujar peneliti utama Departemen Bedah Hepatobilier, dan Presiden Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Anhui, Hefei, Provinsi Anhui, Tiongkok, Beicheng Sun, MD, PhD.

"Laporan ini merupakan tonggak penting dalam hepatologi," ujar Heiner Wedemeyer, MD, Ko-Editor, Jurnal Hepatologi, dan Departemen Gastroenterologi, Hepatologi, Penyakit Menular, dan Endokrinologi, Fakultas Kedokteran Hannover, Hannover, Jerman

Penulis adalah peserta program MagangHub Kemnaker di detikcom.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads