Tragedi kebakaran baru saja melanda gedung Terra Drone di Jakarta pusat pada Selasa (9/12/2025). Kebakaran ini mengakibatkan 22 orang meninggal dunia.
Menurut laporan Kapolres Metro Jakpus Kombes Susatyo Purnomo Condro, yang dikutip detikNews, Rabu (10/12/2025), kebakaran diduga berasal dari baterai yang ada di lantai 1.
Baterai tersebut dikabarkan terbakar dan segera dipadamkan oleh seorang karyawan. Namun, api justru semakin besar hingga asapnya menyebar sampai lantai 6.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian sempat dipadamkan oleh karyawan, ternyata baterai terbakar ini menyebar karena di lantai 1 ini adalah salah satu tempat gudangnya (baterai)," papar Susatyo.
Kasus Kebakaran Gedung di Jakarta
Menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, kasus kebakaran di Jakarta bisa mencapai ribuan tiap tahunnya. Pada 2023, misalnya, telah terjadi sebanyak 2.286 kebakaran dengan kasus terbanyak ada di Jakarta Timur (594 kejadian).
Data menunjukkan objek paling banyak terbakar yakni bangunan perumahan dengan 637 kejadian dan instalasi luar gedung sebanyak 489 kejadian. Kemudian, faktor penyebab yang paling banyak karena listrik (1.216 kejadian).
Sementara sepanjang 2024, setidaknya telah terjadi 1.888 kebakaran di wilayah Jakarta. Ini artinya, terjadi lebih dari lima kebakaran setiap harinya di Jakarta.
Penyebab utama kebakaran pada 2024 di Jakarta masih sama yaitu listrik dengan 1.148 kebakaran. Penyebab lain karena kebocoran tabung gas hingga pembakaran sampah atau puntung rokok yang masih menyala.
Apa Penyebab Paling Sering Kebakaran Gedung?
Secara umum, kebakaran gedung terjadi karena jaringan listrik yang tidak terawat dengan baik. Faktor selanjutnya karena kelalaian manusia sehingga memicu api yang tidak disengaja.
Selain itu, faktor bahan material dalam gedung yang mudah terbakar juga potensial menimbulkan kebakaran, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam kebakaran gedung, sering kali jatuh korban karena orang terjebak sehingga terpapar gas atau asap yang beracun.
Menurut Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Inggris atau Institution of Occupational Safety and Health (IOSH), listrik menjadi penyebab utama banyaknya kebakaran gedung. Biasanya terjadi karena kabel yang rusak, longgar, atau faktor lain yang bisa memicu percikan api dan panas berlebih
Faktor selanjutnya yaitu adanya bahan yang mudah terbakar atau meledak. IOSH mencatat pengendalian zat berbahaya harus memiliki panduan penyimpanan yang aman untuk mengurangi risiko kebakaran dan ledakan.
Penyebab lainnya yakni karena kelalaian manusia. Menurut IOSH, manusia kerap memicu adanya kebakaran karena kegagalan mengikuti pedoman keselamatan.
Misalnya penggunaan mesin yang tidak tepat, penggunaan peralatan yang berlebihan, hingga meninggalkan jejak yang bisa memicu percikan api. Dalam hal ini, termasuk puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Dalam kebakaran gedung, IOSH menekankan bahwa pelatihan keselamatan sangat penting, terutama untuk kebakaran. Temuan IOSH menunjukkan bahwa gedung-gedung ada yang kurang melatih karyawannya untuk keselamatan kebakaran, sistem alarm yang tidak terawat atau tidak ada, serta peralatan yang tidak rutin diperiksa.
Baca juga: Isi Tas Siaga Bencana, Siapkan Ya! |
(faz/nah)











































