Peristiwa letusan gunung berapi pasti selalu dikaitkan dengan status Indonesia sebagai negara Ring of Fire. Apa yang dimaksud Ring of Fire ini?
Ring of Fire adalah Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik. Ring of Fire adalah daerah pertemuan lempeng tektonik yang membuat wilayahnya sering mengalami letusan gunung berapi hingga gempa bumi.
Ring of Fire ini adalah hasil dari lempeng tektonik, demikian dikutip dari laman Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Kemungkinan terjadinya gempa bumi di daerah Ring of Fire dapat mencapai 90 persen dan letusan gunung berapi sekitar 75 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karakteristik Daerah Ring of Fire
Dikutip dari National Geographic, lempeng tektonik adalah lempengan-lempengan besar kerak bumi yang saling terhubung seperti kepingan puzzle. Lempengan tersebut terus bergerak di atas batuan padat dan cair (mantel).
Kadang kala, lempengan-lempengan akan bertabrakan, bergeser, atau bergerak menjauh. Oleh karena itu, wilayah dengan karakteristik demikian sering dilanda gempa dan gunung meletus.
Meskipun dinamakan lingkaran api, ternyata Ring of Fire tidaklah berbentuk melingkar seperti cincin. Bentuklah lebih menyerupai tapal kuda sepanjang 40.000 kilometer (25.000 mil).
Ada sebanyak 452 gunung berapi yang membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, Amerika Utara, melintasi Selat Bering dan Jepang, hingga ke Selandia Baru. Tak semua gunung berapi dari bagian Ring of Fire aktif, tapi ada juga yang non-aktif contohnya di Antartika.
Namun, ada satu gunung berapi aktif di Antartika yakni Gunung Erebus. Gunung berapi ini memang tertutup gletser, tetapi mempunyai danau lava d puncaknya.
Gunung Emerus sudah beberapa kali mengalami letusan sejak tahun 1841. Gunung tersebut berada di atas zona erupsi titik panas Erebus Antartika.
Daftar Negara yang Dilewati Ring of Fire
Berikut daftar gunung berapi aktif beserta negara asalnya yang termasuk ke dalam Ring of Fire:
1. Gunung Ruapehu, Selandia Baru
Gunung ini setiap tahunnya melakukan letusan kecil. Adapun letusan besarnya terjadi tiap 50 tahun sekali.
Tinggi Gunung Ruapehu mencapai 2.797 meter dan merupakan bagian dari Busur Vulkanik Taupo, Busur tersebut adalah tempat Lempeng Pasifik menunjam ke bawah Lempeng Australia.
2. Krakatau, Indonesia
Indonesia juga merupakan bagian dari Ring of Fire. Banyak gunung berapi yang aktif di sini dengan salah satu yang paling besar potensi kekuatan meletusnya adalah Gunung Krakatau.
Krakatau memang tidak lebih meletus dibandingkan Gunung Ruapehu, tetapi kekuatannya akan lebih spektakuler saat meletus. Letusan dahsyat Krakatau terjadi pada 1883 hingga menghancurkan seluruh pulau.
3. Gunung Fuji, Jepang
Di balik keindahannya, ternyata Gunung Fuji adalah gunung berapi aktif. Gunung ini sudah tertidur dari letusan besar sejak 1707 dan kini disebut dalam kondisi kritis.
4. Gunung St Helens, Amerika Serikat
Gunung St Helens terletak di Washington, Amerika Serikat, Gunung api aktif ini merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Cascade.
Di bawah gunung tersebut ada Lempeng Juan de Fuca yang tersubduksi ke bawah Lempeng Amerika Utara. Bagian kerak gunung ini lemah sehingga membuatnya rentan mengalami letusan.
5. PopocatΓ©petl, Meksiko
Gunung PopocatΓ©petl merupakan gunung api teraktif di Meksiko. Ada sebanyak 15 letusan besar sejak tahun 1519.
Gunung ini terletak di Sabuk Vulkanik Trans-Meksiko, tempat subduksi Lempeng Cocos kecil di bawah Lempeng Amerika Utara.
(cyu/pal)











































