Laporan dari Harvard menyebut, pengembangan moral dan sosial penting dalam membesarkan anak. Terutama bagaimana cara orang tua mengasuh anak dalam sehari-harinya.
Sayangnya, peneliti kerap melabeli anak yang nakal, ketika anak bertindak tidak sesuai dengan orang tuanya. Padahal, setiap kata-kata atau tindakan orang tua memengaruhi perkembangan anak.
"Penelitian menunjukkan bahwa baik anak-anak maupun orang dewasa memiliki kapasitas besar untuk pertumbuhan moral, dan biaya untuk menganggap moralitas mereka tetap adalah tinggi," tulis laporan di The Harvard Gazette, dilansir news.harvard.edu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Tips buat Orang Tua agar Anak Tumbuh dengan Baik
1. Ceritakan Pengalaman Orang Tua saat Melakukan Kesalahan
Kebanyakan anak-anak takut dimarahi orang tuanya ketika melakukan kesalahan. Akibatnya, mereka menghindari bercerita kepada orang tua tentang kesalahan yang mereka lakukan.
Alih-alih menyalahkan anak, orang tua sebaiknya bercerita tentang kesalahan yang pernah mereka lakukan. Jujur kepada anak dengan menceritakan kesalahan orang tua, akan merubah mindset anak takut bercerita kesalahan mereka kepada orang tua.
Anak akan berpikir bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang mungkin dilakukan oleh siapa pun, baik anak-anak maupun dewasa. Dengan demikian, orang tua akan lebih mudah mengarahkan anak-anak mereka untuk berkelakuan baik, dimulai dari menceritakan kesalahan mereka kepada anak.
2. Ajarkan Anak untuk Peduli
Orang tua dapat mengajarkan sikap peduli kepada anak mereka untuk membentuk perilaku baik pada anak. Tidak jauh beda dengan cara sebelumnya, cara ini juga dimulai dari orang tua yang mencontohkan sikap peduli kepada anaknya.
Pelajaran peduli kepada sekitar untuk anak-anak bisa dimulai dari hal sederhana seperti menghormati orang lain, membantu pekerjaan rumah, membantu orang yang kesusahan sampai mengurus hewan peliharaan.
3. Growth Mindset
Dilansir dari Stanford Teaching Commons, growth mindset atau pola pikir berkembang adalah keyakinan seseorang bahwa kecerdasan atau kepintaran tidak berhenti di situ-situ saja, melainkan mereka yakin dapat terus berkembang.
Hal ini berbanding terbalik dengan pola pikir tetap atau fix mindset, berarti seseorang yang berpikiran bahwa kecerdasan dan kemampuan mereka hanya berhenti di situ saja, dan tidak dapat diubah sama sekali.
Pola pikir berkembang menjadi penting bagi anak. Studi menunjukkan bahwa anak dengan pola pikir berkembang lebih unggul dibanding anak dengan pola pikir tetap.
Di sekolah, murid dengan pola pikir tetap lebih khawatir dengan hasil yang akan mereka peroleh dengan kemampuan mereka, alih-alih berpikir untuk mengasah kemampuan atau belajar lebih giat. Sementara murid dengan pola pikir berkembang mampu melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar.
Dengan demikian, para orang tua harus paham betul tentang pola pikir berkembang, karena pemahaman tersebut akan membawa orang tua mampu mendidik anak mereka dengan lebih baik.
(faz/faz)











































