Langka! Gunung Berapi di Ethiopia Meletus Usai 12.000 Tahun Tertidur

ADVERTISEMENT

Langka! Gunung Berapi di Ethiopia Meletus Usai 12.000 Tahun Tertidur

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 26 Nov 2025 07:30 WIB
Citra satelit menunjukkan abu mengepul dari letusan gunung berapi Hayli Gubbi di Ethiopia saat melayang di atas Laut Merah, 23 November 2025. (NASA/Handout via REUTERS)
Foto: Citra satelit menunjukkan abu mengepul dari letusan gunung berapi Hayli Gubbi di Ethiopia saat melayang di atas Laut Merah, 23 November 2025. (via REUTERS/NASA)
Jakarta -

Sebuah gunung berapi di Ethiopia utara yakni Gunung Hayli Gubbi dikabarkan meletus setelah 12.000 tahun tak memuntahkan isinya. Kejadian ini terjadi pada Minggu pagi (23/11/2025) lalu.

Letusan gunung yang terletak sekitar 800 kilometer dari timur laut Addis Ababa ini mengirimkan gumpalan abu hingga ke Yaman dan Oman. Adapun desa terdekat dari lokasi yakni Afdera hampir seluruhnya tertutup abu.

Wilayah Gunung Hayli Gubbi memang berada di area rawan gempa. Menurut pengakuan seorang warga, Ahmed Abdela letusan sangat kencang bak bom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rasanya seperti bom yang tiba-tiba dilemparkan disertai asap dan abu," katanya dikutip dari NBC News, Selasa (25/11/2025).

ADVERTISEMENT

Dampak Letusan Gunung Hayli Gubbi

Hingga Senin pagi, beberapa objek wisata di sekitar gunung ditutup. Banyak masyarakat khawatir akan dampak ekonomi memburuk setelah peristiwa ini.

Mohammed Seid, pejabat setempat mengatakan tidak ada korban jiwa akibat letusan gunung. Akan tetapi, ia menyebut musibah ini menyebabkan kerugian bagi para peternak.

"Meskipun belum ada korban jiwa dan ternak yang hilang sejauh ini, banyak desa yang tertutup abu, dan akibatnya, ternak mereka tidak punya banyak makanan," ujarnya dikutip dari Al Jazeera.

Letusan Terakhir pada Zaman Es

Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Hayli ini bahkan tak pernah meletus selama zaman geologi (Holosen). Diketahui letusan terakhir gunung ini terjadi pada Zaman Es Akhir.

Menurut pakar kebumian dari Universitas Bristol Inggris, Juliet Biggs, letusan ini bisa jadi petunjuk atas letusan lain yang bisa terjadi sebelumnya. Menurutnya, letusan terakhir Gunung Hayli Gubbi tidak biasa.

Ia menyebut, Hayli Gubbi termasuk gunung berapi perisai. Gunung jenis tersebut dikenal karena aliran lavanya bukan semburan abu.

"Melihat kolom letusan besar, seperti awan payung besar, sangat jarang di daerah ini," kata Biggs dikutip dari Scientific American.

Ia menduga, ada letusan gunung berapi aktif lain di dekatnya yakni Erta Ale pada Juli lalu. Intrusi magma dari gunung tersebut mendorong lebih dari 18 mil di bawah permukaan, tepatnya di bawah Hayli Gubbi.

Selain itu, Biggs dan peneliti lain mencatat adanya kenaikan permukaan tanah di gunung berapi tersebut. Letusan ini menurutnya memicu penelitian ilmiah lebih lanjut soal Hayli Gubbi.

"Ini benar-benar menunjukkan betapa kurang dipelajarinya wilayah ini," kata Biggs.




(cyu/cyu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads