×
Ad

3 Cara Mikroplastik Masuk ke Tubuh Manusia Kata Dosen IPB University

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 23 Nov 2025 17:00 WIB
Hujan di Jakarta tercemar mikroplastik. Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Beberapa waktu lalu sempat ramai dibahas hujan di Jakarta mengandung mikroplastik. Fakta ini ramai setelah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap hasil penelitian mereka.

Air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik dari aktivitas di perkotaan. Namun, selain Jakarta, belakangan juga terungkap air hujan di Surabaya juga mengandung mikroplastik. Hal ini diketahui dari riset yang dilakukan Jaringan Gen Z Jatim Tolak Plastik Sekali Pakai (Jejak), Komunitas Growgreen, River Warrior, dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton).

Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Dosen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran IPB University, dr Ganot Sumulyo, SpOG mengungkap bagaimana bisa demikian.

Pasalnya, terdapat penelitian yang mengungkap mikroplastik dalam cairan amnion dan urin ibu hamil. Setidaknya, seperti dalam kasus ini, ada tiga jalur utama menurut dr Ganot, mikroplastik bisa masuk ke tubuh.

Cara Mikroplastik Masuk ke Tubuh Manusia

Pertama, menurut dr Ganot adalah dari inhalasi udara yang mengandung debu dan serat plastik, khususnya di wilayah perkotaan dan ruang tertutup. Partikel berukuran kecil itu berpotensi menembus alveolus dan masuk ke aliran darah.

Cara kedua, adalah dari konsumsi makanan dan minuman seperti air kemasan, makanan laut, dan makanan yang dikemas atau dipanaskan dalam plastik. Partikel nanoplastik lalu menembus lapisan usus dan masuk ke sistem peredaran darah.

"Ketiga, penyerapan melalui kulit, meski kontribusinya sangat kecil," kata dr Ganot, seperti dijelaskan melalui laman IPB University, dikutip Sabtu (22/11/2025).

Ia menerangkan, plasenta memang bertugas sebagai pelindung utama janin. Kendati begitu, sejumlah penelitian internasional menemukan partikel berukuran nano dapat melewati lapisan pelindung itu.

"Mikroplastik bahkan telah ditemukan pada plasenta manusia, mekonium, dan jaringan janin, menandakan potensi paparan sejak dalam kandungan," ujarnya.

Apa Dampak Mikroplastik dalam Tubuh?

dr Ganot mengatakan, paparan mikroplastik berpotensi memicu peradangan, stres oksidatif, sekaligus gangguan fungsi dan aliran nutrisi pada plasenta.

Sementara, pada hewan juga menimbulkan dampak seperti penurunan berat lahir, keterlambatan pertumbuhan, juga perubahan perkembangan organ.

"Selain partikel plastik itu sendiri, bahan kimia aditif seperti phthalates dan BPA (Bisphenol A) juga dapat mengganggu keseimbangan hormon pertumbuhan dan reproduksi," sebutnya.

Gaya Hidup Modern Tingkatkan Paparan Mikroplastik

Ia juga mengatakan pola hidup modern ikut meningkatkan paparan, khususnya dari konsumsi air kemasan, makanan yang terbungkus plastik, pemanasan makanan dalam wadah plastik, hingga paparan serat sintetis dari tekstil dalam ruangan.

Maka solusinya, dr Ganot mendorong riset terpadu terkait mikroplastik mulai dari kohort ibu-anak, studi toksikokinetik, penelitian hewan dengan dosis realistik, juga standardisasi metode deteksi. Edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat juga menjadi kunci untuk menekan risiko paparan secara teknis dan bertahap.

Ia pun menyampaikan mikroplastik bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan kesehatan reproduksi masa depan. Maka, dibutuhkan pula edukasi publik tentang penggunaan bahan plastik secara bijak, khususnya untuk ibu hamil.



Simak Video "Video Peneliti BRIN Ungkap Air Hujan Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik"

(nah/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork