Durian dijuluki sebagai raja buah-buahan selama bergenerasi-generasi. Belakangan, Asosiasi Produsen Durian (DMA) Malaysia telah secara resmi meminta Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia untuk menyematkan durian sebagai buah nasional negara tersebut.
DMA juga telah meminta agar 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Durian Nasional.
"Durian bukan sekadar buah biasa. Durian adalah bagian dari identitas nasional kita," kata Presiden DMA, Eric Chan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status Indikasi Geografis (IG) durian Musang King, yang dikeluarkan oleh Badan Kekayaan Intelektual Malaysia, baru-baru ini diperpanjang 10 tahun hingga Maret 2034.
"Pembaruan IG ini seperti stempel paspor untuk Musang King," kata Chan, dikutip dari The Strait Times.
"Ini membuktikan bahwa durian ini benar-benar asli Malaysia. Ini adalah sesuatu yang bisa kita semua banggakan, dan ini menunjukkan bahwa petani dan produsen kita telah membangun merek global dari akar lokal," lanjutnya.
Baginya, status durian sebagai buah nasional juga dapat mendorong inovasi, penelitian, dan agrowisata.
Usulan Hari Durian Nasional akan bertepatan dengan puncak musim durian.
Usulan Durian Jadi Buah Nasional Malaysia Ditinjau
Direktur Jenderal Departemen Pertanian Malaysia, Nor Sam Alwi, mengonfirmasi departemennya telah menerima permohonan resmi dari DMA, yang diajukan melalui Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia pada 8 September lalu.
Ia mengatakan setiap keputusan untuk menetapkan suatu buah sebagai buah nasional akan memerlukan studi komprehensif dan pertimbangan matang oleh berbagai instansi pemerintah.
Faktor-faktor seperti dampak sosial-ekonomi, nilai ekspor, warisan budaya, penerimaan publik, dan pentingnya buah ini bagi industri pertanian nasional akan dipertimbangkan.
"Kementerian saat ini sedang meninjau masalah ini bersama dengan departemen dan lembaga terkait untuk memastikan setiap keputusan diambil secara bijaksana dan holistik," ungkapnya kepada The Star.
Saat ini, ia mengatakan belum ada pernyataan resmi pemerintah yang menetapkan durian sebagai buah nasional Malaysia. Tanggal 7 Juli juga belum secara resmi ditetapkan sebagai Hari Durian Nasional.
"Jika usulan ini disetujui di kemudian hari, pengumuman akan disampaikan oleh kementerian setelah mendapat persetujuan resmi dari pemerintah," imbuhnya.
Asal Usul Buah Durian
Siapakah yang pertama kali menyematkan julukan raja buah-buahan kepada durian? Berdasarkan buku Durian: Pengetahuan Dasar untuk Pecinta Durian dari Dr Mohammad Reza Tirtawinata dkk, julukan ini pertama kali disematkan Alfred Russel Wallace.
Pada 1856 Wallace menulis tentang durian dalam jurnal bertajuk "On the Bamboo and Durian of Borneo". Setelah tahun demi tahun berjalan, julukan tersebut masih melekat sampai sekarang, 'si raja buah dari hutan tropis'.
Durian pada Relief Borobudur
Catatan mengenai durian dapat ditemukan pada relief Candi Borobudur. Candi tersebut dibangun sekitar 775-820 Masehi.
Beberapa buah-buahan yang tepahat dan terlihat jelas sampai sekarang pada candi tersebut adalah mangga, duku, nangka, pisang, kelapa, lontar (siwalan), juga durian. Relief pohon durian yang tengah berbuah, ada dalam satu bingkai bersama 11 perempuan kerajaan. Ini menyiratkan pentingnya durian pada saat itu.
Pahatan bergambar buah durian merupakan salah satu catatan paling awal tentang buah durian, tidak hanya di Indonesia, tetapi bisa jadi juga di dunia.
Sementara, dalam buku Budi Daya Tanaman Durian pada Lahan Marginal Secara Polikultur oleh Prof Dr Ir M Zulman Harja Utama, berdasarkan sejarahnya tanaman durian tersebar di sekitar Asia Tenggara antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Semenanjung Malaysia, dan Thailand. Sebutan nama durian diperkirakan berasal dari rumpun bahasa Melayu, yakni dari suku kata duri dan memperoleh tambahan akhiran -an.
Dalam Durian: Pengetahuan Dasar untuk Pecinta Durian juga dijelaskan istilah duri diambil karena buah ini mempunyai ciri khas kulit yang dipenuhi duri tajam.
Dikenal di Barat sejak 620 Tahun Lalu
Durian dikenal di Barat sejak 620 tahun lalu. Referensi awal yang memperkenalkan durian ke Eropa berdasarkan catatan yang ada, adalah Niccolo Da Conti, saat dia melakukan perjalanan ke Asia Tenggara pada abad ke-15.
Catatan yang diterjemahkan dari bahasa Latin oleh Poggio Bracciolini mengatakan, dalam perjalalannya, Da Conti berjumpa dengan orang-orang Sumatera yang mempunyai buah hijau sebesar semangka. Buah ini yang disebut durian. Di dalamnya terdapat daging buah tebal dengan rasa dan aroma unik, menyerupai mentega, dan baunya menyengat tajam.
(nah/twu)











































