Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Dikenang Sebagai Pertempuran Surabaya

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Dikenang Sebagai Pertempuran Surabaya

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 06 Nov 2025 15:00 WIB
Ilustrasi Hari Pahlawan
Ilustrasi Hari Pahlawan. (Foto: Freepik)
Jakarta -

Hari Pahlawan akan kembali diperingati pada 10 November 2025. Seperti apa sejarah di balik momen penting ini?

Peristiwa bersejarah itu dimulai ketika sekutu dan Belanda datang menjemput tentara Jepang yang kalah dalam Perang Dunia ke-2. Namun, bangsa Indonesia menganggapnya sebagai sebuah ancaman bagi kemerdekaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang Hari Pahlawan

Menurut buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia karya Alin Rizkiyan Putra S Pd, Kekaisaran Jepang dan sekutu menandatangani perjanjian di kapal USS Missouri di Teluk Tokyo. Perjanjian ini menghasilkan dokumen Kapitulasi Jepang yang berisi penyerahan tanpa syarat kepada sekutu.

Peristiwa ini secara resmi menandai berakhirnya perang dunia ke-2. Setelah dokumen ini disahkan, Kerajaan Inggris, salah satu pihak sekutu, ditugaskan untuk menjemput tentara Jepang yang tersisa di Indonesia untuk diadili sebagai penjahat perang.

ADVERTISEMENT

Namun, misi penjemputan oleh Inggris ini kemudian diikuti oleh Belanda yang merupakan bagian dari pihak sekutu. Keduanya telah melakukan perjanjian berupa Civil Affairs Agreement pada 24 Agustus 1945 yang mengatur penyerahan kembali Indonesia dari pihak Inggris kepada pihak Belanda.

Atas perjanjian tersebut, pasukan sekutu di bawah pimpinan Inggris kemudian membawa Nederlandsch Indische Civil Administratie (NICA), pemerintahan sipil yang dibentuk oleh Belanda untuk menjemput tentara Jepang.

Kehadiran Belanda ke Indonesia dinilai sebagai ancaman oleh bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia memandang kedatangan sekutu danNICA sebagai upaya untuk merebut kembali wilayah Indonesia yang baru merdeka.

Awal Mula Pertempuran Surabaya

Pada 25 Oktober 1945, pasukan sekutu yang dipimpin oleh Brigadir Inggris bernama Aubertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya. Brigadir Mallaby setidaknya membawa sekitar 5.000 tentara sekutu ke Indonesia.

Kedatangan pasukan sekutu dan NICA ke Surabaya kemudian menimbulkan penolakan dari rakyat Indonesia. Penolakan ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan hingga menyebabkan terbunuhnya Brigadir Mallaby.

Kabar terbunuhnya BrigadirMallaby sontak membuat pihak sekutu marah. Inggris kemudian mengeluarkan ultimatum agar rakyat Indonesia meletakkan senjata. Namun, rakyat Indonesia tidak menuruti ultimatum terus dan terus melawan untuk mempertahankan kemerdekaan.

Akibatnya, terjadi peperangan antara rakyat Indonesia dan pasukan sekutu di Surabaya selama berhari-hari. Puncaknya pada 10 November 1945, pasukan sekutu berhasil memadamkan perlawanan di Surabaya

Peristiwa yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya ini menewaskan sekitar 20.000 rakyat Surabaya dengan 150.000 orang yang terpaksa mengungsi. Selain itu, sekitar 1.600 pasukan sekutu juga tewas.

Untuk menghormati perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional pada 16 Desember 1959 melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads