Belakangan, marak pemberitaan kasus kekerasan, perundungan, hingga pelecehan yang melibatkan maupun menimpa anak. Sebagian orang tua kini khawatir terhadap penurunan moral anak.
Hal tersebut diungkapkan Guru Besar bidang Ilmu Pengasuhan Anak, IPB University Prof Dwi Hastuti pada Sidang Terbuka Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University, Kamis (23/10/2025), dikutip dari laman kampus, Minggu (26/10/2025).
"Sebanyak 20 persen orang tua di Indonesia mengaku khawatir terhadap kondisi moral anak-anak mereka. Ini menunjukkan adanya kemunduran dalam integrasi moral yang harus segera diatasi," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Dwi menegaskan, pembentukan karakter anak tidak bisa dibebankan hanya pada orang tua. Masyarakat dan pemerintah juga harus bersama-sama dengan orang tua untuk membentuk kualitas dan karakter anak-anak.
Dukungan Pelatihan, Sarana, Pendanaan
Ia menjelaskan, penguatan pengasuhan oleh keluarga harus didukung pemerintah dan masyarakat, seperti melalui pelatihan terstruktur dan pendanaan. Penyediaan sarana penyuluhan oleh tenaga ahli juga menurutnya penting.
Dwi mencontohkan, pemerintah, masyarakat, dan keluarga bisa mengacu pada model Kampung Ramah Keluarga dan Anak. Sementara itu, beri juga peningkatan kapasitas parenting bagi ayah dan ibu melalui program seperti Kampung KB dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kemendukbangga/BKKBN, dan Kampung Ramah Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).
"Di masa lalu, keluarga Indonesia dikenal tangguh karena nilai-nilai kebersamaan, keteladanan, dan spiritualitasnya kuat. Kini, tantangan terbesar datang dari individualisme dan pengaruh globalisasi yang menggeser nilai-nilai tersebut," kata Dwi.
Penanaman Nilai Moral-Kasih Sayang sejak Dini
Dwi menegaskan, anak-anak juga perlu ditanamkan nilai moral dan kasih sayang sejak dini. Ia mengingatkan, masa kanak-kanak merupakan periode optimal perkembangan otak.
"Kasih sayang, keteladanan, dan disiplin yang seimbang akan membantu anak membangun konsep diri dan kontrol diri yang baik," kata pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University tersebut.
Ia juga mengingatkan agar keluarga, masyarakat, dan pemerintah memberi keteladanan sehari-hari dalam hal moral dan kasih sayang.
"Kita perlu bergerak bersama, bukan hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai kebaikan dan keteladanan dalam praktik sehari-hari," ucapnya.
(twu/faz)











































