Magang Nasional batch 2 akan mengalami perubahan skema pendaftaran. Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat pembukaan Magang Nasional 2025 Batch 1 pada Senin (20/10/2025).
Yassierli mengatakan ingin agar Magang Nasional terdistribusi merata secara proporsional, sesuai dengan jumlah lulusan baru di tiap provinsi. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan batch 1 yang dinilai masih terfokus di wilayah tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ide besarnya, kita ingin ada pemerataan. Jadi nanti kuota 100 ribu peserta akan disebar proporsional sesuai jumlah fresh graduate di masing-masing provinsi," kata Yassierli dalam CNBC, dikutip Jumat (24/10/2025).
Pada batch kedua nanti, pemerintah ingin memperluas distribusi wilayah dan memastikan keberagaman bidang studi peserta. Program Magang Nasional diharapkan tidak hanya didominasi oleh lulusan dari jurusan teknik atau bidang tertentu saja.
"Tentu kita tidak ingin magang ini hanya spesifik ke program studi teknik atau program studi apa. Dan kita ingin juga nanti pemerataan di batch kedua," ujarnya.
Magang Nasional Batch 1 Terkonsentrasi di Wilayah Jawa
Pada batch pertama, sebagian besar peserta magang terkonsentrasi di wilayah Jawa, khususnya Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Oleh karena itu, batch kedua akan difokuskan lebih dulu ke luar Jawa.
Lebih lanjut, Kemnaker juga akan memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga pada Magang Nasional batch 2. Termasuk institusi pemerintahan dan sektor publik.
"Arahan dari Pak Menko, untuk mencapai target 80 ribu peserta tambahan, kita akan buka kesempatan magang juga di lembaga pemerintahan, Bank Indonesia, rumah sakit, kementerian, dan institusi layanan umum lainnya," jelas Yassierli.
Kuota Maksimal Perusahaan
Selain itu, Kemnaker akan menyesuaikan batas maksimal peserta magang berdasarkan kapasitas perusahaan. Jika sebelumnya dibatasi 30 peserta, maka pada batch berikutnya akan dibuat lebih fleksibel.
"Kalau perusahaan punya karyawan ribuan, tentu lowongan magangnya bisa lebih besar," kata dia.
(nir/nwk)











































