Dalam pelajaran Geografi ada sepuluh konsep esensial menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI). Salah satu di antaranya adalah konsep lokasi. Apa itu?
Dalam buku 'Geografi SMA/MA Kls X (Diknas)' yang ditulis Amir Khosim dan Kun Marlina Lubis terbitan Grasindo, 10 konsep esensial geografi yaitu:
- lokasi
- jarak
- keterjangkauan
- pola
- morfologi
- aglomerasi
- nilai kegunaan
- interaksi/interdependensi
- diferensiasi areal
- keterkaitan keruangan
Khusus pada artikel ini akan condong pada pembahasan tentang lokasi dalam geografi yang bukan hanya soal titik di peta atau deretan angka koordinat saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi adalah kunci utama untuk memahami keberadaan sebuah tempat, potensi yang dimilikinya, serta hubungan dengan wilayah lain. Konsep ini menjadi pondasi penting dalam menelusuri dunia, baik secara fisik maupun sosial.
Jenis Konsep Lokasi
Diambil dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta karya Hartono diterbitkan CV Citra Praya, dan buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X karya Dra Sri Wiyanti, MPd dkk oleh Penerbit Duta secara umum, konsep lokasi dibagi menjadi dua:
- lokasi absolut
- lokasi relatif
Keduanya punya fungsi berbeda, tetapi saling melengkapi dalam menjelaskan posisi suatu wilayah di muka bumi.
Lokasi Absolut
Lokasi absolut adalah posisi suatu tempat yang ditentukan berdasarkan koordinat geografis (garis lintang dan bujur). Sifatnya mutlak dan tidak bisa berubah, meskipun kondisi lingkungan sekitarnya berbeda.
Lokasi absolut memudahkan kita menghitung jarak dan arah antar wilayah secara presisi. Garis lintang juga membantu memprediksi iklim suatu daerah, misalnya Indonesia yang beriklim tropis karena terletak di sekitar khatulistiwa. Sementara itu, garis bujur dipakai untuk menentukan pembagian zona waktu.
Contoh:
- Indonesia berada pada 6Β° LU - 11Β° LS dan 95Β° BT - 141Β° BT
- Kota Pontianak berdiri tepat di garis khatulistiwa (0Β°)
Lokasi Relatif
Berbeda dengan absolut, lokasi relatif ditentukan berdasarkan hubungannya dengan wilayah lain. Faktor penentu bisa berupa kondisi fisik (gunung, sungai, laut), akses transportasi, maupun aspek sosial, budaya, dan ekonomi.
Lokasi relatif membantu menjelaskan nilai penting dan potensi sebuah wilayah. Misalnya, kota yang dekat dengan pelabuhan atau bandara biasanya berkembang lebih pesat dalam bidang perdagangan dibandingkan daerah yang jauh dari akses transportasi utama.
Contoh:
- Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudra Hindia dan Pasifik. Posisi ini membuat Indonesia strategis sebagai jalur perdagangan internasional sekaligus pusat pertukaran budaya.
- Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia, yakni Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Konsekuensinya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan gunung api aktif terbanyak di dunia. Keuntungannya, banyak material vulkanik hasil letusan gunung berapi yang membuat tanah subur dan sangat baik untuk pertanian.
Perbedaan Lokasi Absolut dan Relatif
Secara sederhana, perbedaan keduanya bisa dilihat dari fokus utama penentuannya. Lokasi absolut menitikberatkan pada 'di mana' suatu tempat berada secara pasti berdasarkan koordinat, sifatnya tetap dan tidak berubah.
Sementara itu, lokasi relatif lebih menekankan pada 'mengapa' tempat tersebut penting dan apa pengaruhnya terhadap wilayah sekitarnya. Karena bergantung pada sudut pandang serta kondisi, lokasi relatif bisa bersifat lebih dinamis.
Baik lokasi absolut maupun relatif, keduanya memberi pemahaman yang lebih utuh dalam Geografi. Lokasi absolut menunjukkan titik pasti di bumi, sedangkan lokasi relatif mengungkapkan makna, peran, dan interaksi suatu wilayah dengan dunia sekitarnya.
Dengan memahami dua konsep ini, kita tidak hanya tahu 'di mana' sebuah tempat berada, tetapi juga 'mengapa' tempat itu penting dalam dinamika global.
Selamat belajar!
*) Penulis adalah peserta Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom
(nwk/nwk)