Saat ini ada 195 negara di dunia yang diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jumlah ini meningkat dibanding tahun 1990 awal yang hanya 166 negara. Apa penyebabnya?
Secara umum, penyebab bertambahnya negara baru karena berakhirnya perang dan perubahan geopolitik. Salah satu yang paling terkenal yakni bubarnya Uni Soviet pada 1991, yang memunculkan negara-negara baru di bekas wilayahnya.
Selain faktor politik, negara bisa bubar atau hilang karena faktor lain, seperti pencaplokan wilayah, memerdekakan diri dari penjajah, atau berubah nama. Lalu, negara-negara mana yang dulu ada tapi sudah punah? Berikut daftarnya, dikutip dari World Population Review dan Geographical.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar 6 Negara yang Sudah Punah dan Pecah Menjadi Negara-negara Baru
1. Prussia
Prusia (Prussia) merupakan wilayah bersejarah di daratan Eropa. Wilayah ini terletak di Jerman dan Polandia modern.
Prusia juga merupakan cikal bakal negara Jerman pada 1525. Pada 1701, wilayah tersebut secara resmi disebut Kerajaan Prusia di bawah pemerintahan keluarga Hohenzollern dari Jerman.
Kemudian pada 1934, Jerman berhenti menggunakan nama Prusia untuk menyebut wilayahnya. Secara resmi, Prusia dihapuskan oleh Sekutu pada 1947.
2. Cekoslowakia
Pada 1918, Kekaisaran Austria-Hongaria menghadapi keruntuhan. Beberapa wilayah seperti Bohemia, Moravia, dan Slovakia kemudian membentuk wilayah yang disebut Cekoslowakia.
Pada masa sebelum Perang Dunia II, Cekoslowakia menjadi salah satu negara dengan industri paling maju di Eropa Timur. Namun, pada akhirnya bubar pada 1993.
Wilayah Cekoslowakia kemudian menjadi negara Republik Ceko dan Slovakia.
3. Abyssinia
Pada abad ke-13, terdapat Kerajaan Abyssinia yang mampu bertahan hingga abad ke-20. Di bawah pemerintahan Kaisar Tewodros II, kerajaan Kristen ini menyebarkan agamanya melalui penaklukan militer serta pembangunan gereja dan biara.
Kerajaan ini juga disebut dengan Kekaisaran Ethiopia kuno. Pada masa modern, wilayah ini berkembang dan berganti nama menjadi Ethiopia. Wilayah Abyssinia juga mencakup sebagian Eritrea.
4. Rhodesia Selatan
Rhodesia atau Rhodesia Selatan adalah wilayah terkenal yang kaya akan sumber daya alam. Wilayah ini telah lama dieksploitasi secara besar-besaran, termasuk batu bara dan tembaga.
Pada 1965, Rhodesia diberikan kemerdekaan yang diakui secara internasional dari Inggris. Wilayah itu kemudian menjadi dua negara yakni Zimbabwe di selatan, dan Zambia di utara.
5. Yugoslavia
Di Semenanjung Balkan, dulu terdapat negara terbesar yang berdiri dari tahun 1929 hingga 2003. Selama 1980-an hingga 1990-an, negara ini menghadapi krisis politik dan ekonomi.
Akibatnya, beberapa wilayah memperjuangkan kemerdekaannya. Pada 1991, perlahan wilayah Yugoslavia pecah dan memunculkan negara-negara baru.
Usai Yugoslavia runtuh, wilayahnya pecah menjadi beberapa negara, antara lain Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Makedonia Utara, Serbia, Montenegro, dan Kosovo.
6. USSR (Uni Soviet)
Uni Soviet merupakan kekuatan besar yang berjaya sekitar 1922 hingga 1980-an. Namun, pada medio 1988-1990 perlahan kekuatannya mulai runtuh karena faktor politik, ekonomi, dan sosial yang buruk.
Pada akhirnya, Uni Soviet runtuh dan pecah menjadi lima belas negara yakni Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgistan, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
(faz/pal)