Jika mendengar kata teori atom, mungkin kita langsung teringat pelajaran kimia di sekolah. Namun tahukah detikers, teori ini punya sejarah panjang mulai dari filsuf kuno hingga fisikawan modern?
Teori atom pertama kali dikemukakan oleh seorang filsuf Yunani bernama Democritus dan kemudian dikembangkan lagi oleh para ahli.
Secara sederhana, atom merupakan partikel terkecil dari suatu unsur yang tetap mempertahankan sifat-sifat unsur tersebut. Kata atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dan tomos berarti memotong. Artinya, atom adalah sesuatu yang tidak dapat dipotong atau dibagi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip dari buku Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1 oleh Raymond Chang dan Buku Ajar Kimia Dasar oleh Dr Heri Septya Kusuma, SSi, MT, teori atom pertama kali dikembangkan oleh John Dalton kemudian Rutherford, Bohr, dan SchrΓΆdinger.
Baca juga: Kekhasan Atom Karbon dan Contoh Gambarnya |
Teori Atom Dalton (1808)
Dari filsafat jadi ilmu pengetahuan, baru ribuan tahun kemudian, tepatnya pada 1808 seorang ilmuwan asal Inggris bernama John Dalton membawa ide atom ke dunia sains. Dalton menyatakan bahwa:
- Semua materi tersusun dari atom
- Atom suatu unsur itu identik
- Atom berbeda unsur punya sifat berbeda
- Atom bisa bergabung membentuk senyawa.
Dalton lah yang pertama kali menjadikan konsep atom punya dasar ilmiah, bukan sekadar spekulasi filsafat tanpa bukti ilmiah.
Rutherford dan Inti Atom
Eksperimen hamburan sinar alfa oleh Ernest Rutherford mengungkapkan dua hal fundamental. Pertama, hampir seluruh massa atom terpusat pada inti padat bermuatan positif yang berukuran sangat kecil. Kedua, elektron-elektron berada pada jarak yang jauh dari inti di dalam ruang yang kosong.
Meski telah berjasa memperkenalkan konsep inti atom, model Rutherford ini masih gagal menjelaskan bagaimana sebenarnya elektron-elektron tersebut bergerak dan berada.
Bohr dan Elektron yang "Melompat"
Pada 1913 Niels Bohr, seorang fisikawan Denmark, melakukan penyempurnaan signifikan terhadap teori atom Rutherford. Dalam modelnya, Bohr menyatakan bahwa elektron beredar mengelilingi inti atom pada orbit-orbit tertentu yang dikenal sebagai kulit elektron. Perpindahan elektron antarorbit ini terjadi melalui proses penyerapan atau pelepasan energi. Model Bohr berhasil memberikan penjelasan yang memuaskan untuk fenomena spektrum cahaya yang dipancarkan oleh atom hidrogen.
Mekanika Kuantum: Model Modern Atom
Kemajuan fundamental berikutnya dicetuskan oleh para ilmuwan seperti Werner Heisenberg dan Erwin SchrΓΆdinger melalui mekanika kuantum. Teori ini merevolusi pemahaman kita dengan menyatakan bahwa elektron tidak bergerak pada orbit yang pasti, tetapi memiliki probabilitas untuk berada dalam wilayah tiga dimensi yang dinamakan orbital. Model mekanika kuantum inilah yang menjadi pijakan teori atom modern masa kini.
Perjalanan teori atom dari filsafat Democritus, dasar ilmiah Dalton, hingga penyempurnaan mekanika kuantum telah membawa pemahaman yang luar biasa. Ilmu tentang atom kini tidak hanya menjelaskan dunia mikroskopis, tetapi juga menggerakkan teknologi canggih seperti energi nuklir dan komputer kuantum.
(nah/nah)