- Konsep Geografi 1. Konsep Lokasi 2. Konsep Jarak 3. Konsep Keterjangkauan 4. Konsep Pola 5. Konsep Morfologi 6. Konsep Aglomerasi 7. Konsep Nilai Kegunaan 8. Konsep Interaksi & Saling Ketergantungan (Interdependensi) 9. Konsep Diferensiasi Area (Perbedaan Wilayah) 10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Proses Keruangan)
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang dapat menggambarkan segala sesuatu yang tampak pada permukaan bumi. Untuk memahami lebih lanjut tentang geografi, terdapat 10 konsep geografi.
Bagaimana pengertian dan contoh dari konsep geografi tersebut?
Bintarto (1977) sebagai pakar geografi mendefinisikan geografi sebagai sebuah ilmu yang berfungsi untuk memaparkan dan menerangkan sifat-sifat bumi, mengkaji gejala alam dan populasi, menelaah corak khas kehidupan, serta meneliti peran berbagai unsur bumi dalam ruang dan waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep Geografi
Dalam geografi, konsep dimaknai sebagai suatu ide dasar yang merancang atau menggambarkan berbagai objek, proses, dan hal-hal yang menjadi ruang lingkup ilmu tersebut. Untuk mengetahui lebih lengkapnya berikut penjelasan yang bersumber dari modul pengertian dasar geografi terbitan Kemendikdasmen.
Banyaknya konsep geografi dari para ahli menciptakan kebutuhan akan suatu konsep dasar yang dapat mengarahkan perkembangan geografi di Indonesia. Menanggapi hal ini, diselenggarakan Seminar dan Lokakarya Ahli Geografi pada 1998 yang berakhir dengan kesepakatan atas sepuluh konsep esensial geografi.
1. Konsep Lokasi
Inti dari ilmu geografi adalah mempelajari tentang ruang, sehingga konsep 'lokasi' sangatlah penting. Lokasi adalah posisi suatu tempat di permukaan bumi, yang dibedakan menjadi dua: lokasi absolut (tetap) dan lokasi relatif (dapat berubah).
Lokasi absolut adalah letak suatu tempat yang ditentukan oleh garis lintang dan bujur, sehingga posisinya pasti dan tidak berubah. Sedangkan lokasi relatif adalah letak suatu tempat yang dilihat dari daerah sekelilingnya, sehingga nilainya bisa berubah tergantung sudut pandang.
Sebagai contoh, letak absolut Indonesia adalah pada koordinat 6Β°LU-11Β°LS dan 95Β°BT-141Β°BT. Adapun letak relatif Indonesia adalah di antara Samudra Hindia dan Pasifik, serta di antara Benua Asia dan Australia.
2. Konsep Jarak
Konsep jarak dalam geografi erat kaitannya dengan prinsip keuntungan ekonomi. Manusia cenderung mempertimbangkan jarak untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugian. Sebagai ilustrasi:
- Nilai tanah akan meningkat seiring dengan kedekatannya dengan pusat kota dibandingkan dengan tanah di daerah pedesaan.
- Usaha peternakan ayam biasanya berlokasi dekat dengan pusat pemasaran (kota) untuk menjaga kualitas produk seperti telur dan daging ayam agar tidak rusak selama proses distribusi, yang menjadi resiko jika lokasinya jauh.
3. Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan adalah kemudahan akses untuk berinteraksi antar wilayah menggunakan sarana transportasi. Contohnya, koneksi udara Jakarta-Biak dan kereta Bandung-Jakarta. Tanpa transportasi, daerah penghasil beras dan sandang tidak akan terhubung, dan suatu wilayah tidak dapat berkembang jika tidak terjangkau.
4. Konsep Pola
Konsep pola mengkaji bentuk interaksi, baik antara manusia dengan lingkungan maupun antarunsur alam itu sendiri, yang kemudian merepresentasikan diri dalam bentuk pola persebaran tertentu. Contoh penerapannya adalah:
- Pola aliran sungai ditentukan oleh jenis batuan dan struktur geologi daerah yang dilaluinya.
- Pola permukiman penduduk terbentuk berdasarkan adaptasi terhadap kondisi alam, seperti keberadaan sungai, jalan, dan bentuk lahan.
5. Konsep Morfologi
Konsep morfologi berfokus pada wujud fisik permukaan bumi hasil proses alam dan bagaimana bentuk tersebut memengaruhi kehidupan manusia. Misalnya:
- Setiap bentuk lahan memiliki implikasi tertentu, seperti terhadap laju erosi, kesesuaian lahan untuk pertanian, atau ketersediaan air tanah.
- Morfologi daerah datar yang lebih mudah dibangun dan dikembangkan menjadi daya tarik utama bagi terkonsentrasinya pemukiman penduduk.
6. Konsep Aglomerasi
Konsep aglomerasi adalah pengelompokan atau pemusatan suatu aktivitas dan penduduk di suatu daerah. Contohnya adalah, pengelompokan permukiman berdasarkan kelas sosial, seperti terbentuknya daerah elit, daerah kumuh, atau kawasan para pedagang barang sejenis (besi tua, pakaian bekas). Pemusatan industri tertentu, misalnya di Bandung yang menjadi pusat bagi 68% industri tekstil nasional.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Setiap tempat punya nilai dan manfaat yang berbeda, tergantung pada siapa yang melihatnya dan bagaimana tempat itu digunakan.
Contoh: Kawasan sejuk di pegunungan seperti Puncak (Bogor-Cianjur) sangat berharga untuk dijadikan tempat wisata dan peristirahatan, karena udaranya sejuk dan jauh dari kebisingan kota. Dan sebidang tanah yang subur sangat berharga dan berguna bagi seorang petani untuk bercocok tanam, tetapi nilai itu mungkin tidak terlalu berarti bagi seorang nelayan atau karyawan kantoran.
8. Konsep Interaksi & Saling Ketergantungan (Interdependensi)
Tidak ada daerah yang bisa benar-benar mandiri. Setiap daerah membutuhkan daerah lain, sehingga terciptalah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Bentuk hubungan ini bisa berupa:
- Pergerakan orang: Seperti komuter (orang yang pulang-pergi kerja), turis, atau orang yang pindah domisili (migrasi).
- Pergerakan barang: Contohnya, pakaian (sandang) dikirim dari kota ke desa, sedangkan bahan pangan (seperti beras dan sayur) dikirim dari desa ke kota.
- Pergerakan informasi: Penyebaran berita dan ide melalui TV, radio, koran, dan media online kepada pembaca dan pemirsa.
9. Konsep Diferensiasi Area (Perbedaan Wilayah)
Setiap wilayah di muka bumi memiliki karakteristik yang unik dan berbeda satu sama lain. Perbedaan inilah yang membentuk pola persebaran aktivitas.
Contoh perbedaannya antara lain adalah:
- Jarak: Ada wilayah dengan jarak yang dekat, sedang, dan jauh.
- Kepadatan: Ada area dengan permukiman padat, sedang, dan jarang.
- Jenis Aktivitas: Setiap tempat punya kegiatan ekonomi yang khas sesuai kondisi alamnya. Misalnya, daerah pegunungan yang cocok untuk pertanian sayuran. Daerah pesisir pantai cocok untuk perikanan laut dan tambak. Serta daerah dataran rendah cocok untuk persawahan dan menanam padi.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Proses Keruangan)
Suatu daerah dapat menjadi lebih maju apabila terhubung dan bekerja sama dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan warganya. Keterkaitan ini bahkan bisa dilihat dari peta. Inilah yang disebut konsep keterkaitan keruangan.
Itulah 10 konsep geografi. Selamat belajar!
*Penulis adalah peserta Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom
(nah/nah)