Gerhana bulan total yang terjadi pada 7-8 September pada tahun ini adalah fenomena yang ditunggu-tunggu masyarakat. Selain karena penampakannya yang menarik, tak sedikit orang menyaksikan untuk membuktikan bentuk dari Bumi.
Saat ini, salah satu teori yang paling banyak diyakini adalah Bumi itu bulat. Teori ini dikemukakan oleh banyak ilmuwan Yunani kuno seperti Pythagoras, Aristotles, Al-Biruni, Al-Idrisi dan lainnya.
Meski lebih banyak yang menganggap Bumi itu bulat, tak sedikit juga ada yang yakin bahwa Bumi itu datar. Sehingga bentuk Bumi itu bulat atau Bumi itu datar hingga kini masih menjadi sebuah konspirasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Pusat RIset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena gerhana bulan bisa menjadi momen pembuktian Bumi itu berbentuk bulat.
"Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan Bumi saat gerhana sebagian membuktikan Bumi yang bulat," katanya dikutip dari unggahan Instagram @brin_indonesia, Minggu (7/9/2025).
Telah Dibuktikan Ilmuwan pada 430 SM
Pembuktikan Bumi itu bulat lewat gerhana bulan sudah dilakukan sejak tahun 430 SM. Mengutip BBC, bukti tertulis Bumi bulat saat itu berasal dari Empedocles dan Anaxagoras.
Keduanya menyadari bayangan Bumi tampak membulat selama gerhana bulan. Cara ini juga dilakukan oleh filsuf pertama yang percaya Bumi bulat Yakni Pythagoras.
Ia pertama mengusulkan gagasan Bumi itu bulat pada tahun 500 SM. Ia memiliki dasar dari hasil pengamatannya terhadap bentuk terminator (garis antara Bulan yang terang dan Bulan yang gelap).
"Pythagoras beralasan bahwa jika Bulan itu bulat, maka Bumi juga harus bulat. Setelah itu, sekitar tahun 500 SM dan 430 SM, seorang pria bernama Anaxagoras menentukan penyebab sebenarnya dari Gerhana Matahari dan Bulan," tulis laman Star Child NASA.
Bayangan Bumi Selalu Melingkar
Mengutip Star Walk Space, gerhana bulan terjadi saat Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Sehingga bayangan Bumi menutupi Bulan.
Selama gerhana, bayangan Bumi akan terlihat melengkung. Penampakkannya kurang lebih mirip bagian dari lingkaran.
Bentuknya akan selalu melingkar meskipun Bumi berotasi. Bagaimana jika Bumi datar? Akan seperti apa bentuk bayangannya selama gerhana bulan?
Berbeda kasus jika Bumi memang datar. Saat gerhana bulan, bayangannya mungkin akan jadi berbeda tergantung sudut datangnya Matahari.
Mungkin saja bayangan Bumi datar akan terlihat seperti elips selama gerhana. Buktinya, selama ini bayangan yang nampak adalah melingkar yang menandakan bahwa Bumi itu bulat
Proses Terjadinya Gerhana Bulan Total
Mengutip website Boscccha ITB, gerhana bulan berlangsung ketika seluruh atau sebagian permukaan bulan tidak menerima cahaya Matahari karena tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa ini terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan hampir membentuk garis lurus.
Gerhana bulan hanya terjadi ketika fase bulan mencapai purnama. Namun, tidak setiap bulan purnama menghasilkan gerhana, karena orbit bulan membentuk sudut sekitar 5Β° terhadap bidang ekliptika (lintasan bumi mengelilingi Matahari).
Meski demikian, ketiga benda langit tersebut tidak selalu sejajar sempurna meskipun Bulan sedang purnama. Sehingga fenomena gerhana bulan total terhitung langka dan hanya terjadi dalam beberapa tahun sekali.
(cyu/nah)