Pemerintah berencana membuat program magang selama 6 bulan khusus fresh graduate atau mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi. Skemanya, para lulusan baru akan dipekerjakan pada sektor-sektor industri.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam paparannya dalam acara Luncheon & Discussion di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (4/9/2025) dikutip dari detikFinance Sabtu (6/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan ia akan meminta Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) untuk bisa mengorganisasikan kesempatan magang.
"Ada satu program yang kami usulkan, di mana program mahasiswa magang di industri untuk enam bulan. Nanti saya minta Kadin bisa mengorganisasikan bahwa mereka nanti diberikan (kesempatan magang). Kalau mereka yang tidak diterima (bekerja) langsung, itu bisa magang dulu," ujar Airlangga.
Magang Wajib Dibayar
Airlangga juga meminta agar pemberi magang wajib memberikan upah bagi pekerja magang. Hal ini bertujuan agar lulusan baru mendapatkan pengalaman dan ke depannya bisa diserap sepenuhnya di industri.
"Terus tolong dibayar honor juga, bukan gratisan. Ini bukan kuliah kerja, tetapi ini magang kerja. Mereka sudah lulus, sarjana. Kalau magang itu harus dibayar. Tapi bukan full salary it's okay, tetapi tetap dibayar. Kalau ini disetujui, saya lapor Presiden langsung sesudah rapat ini. Saya sudah ketemu Kadin, pengusaha semua setuju. Jadi, itu saya mohon nanti direspons," terang Airlangga.
Respons Kadin
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan ia baru pertama kali mendengar rencana ini dari pemerintah. Di sisi lain, pengusaha perlu berkoordinasi perihal rencana magang bagi fresh graduate ini.
"Itu tadi pertama kali disampaikan oleh Pak Menko. Intinya tinggal dibicarakan detailnya, ujungnya 'kan produktivitas. Selama tentunya magang ini bisa menghasilkan produktivitas lebih baik, tentu dari sisi perusahaan akan terbuka untuk meninjau bagaimana untuk skema pembayarannya," kata Anindya.
Anindya berharap ada win-win solution dari rencana magang tersebut. Ia mengatakan pengusaha juga membutuhkan tenaga kerja supaya lebih kompetitif.
"Jadi, saya rasa sih baik-baik saja. Tinggal dibicarakan detailnya saja, supaya sama-sama win-win. Dunia usahanya win-win, tentu anak mudanya bisa ada kerjaan, dan secara totalitas dunia usaha itu bisa menjadi lebih kompetitif," pungkasnya.
(nir/twu)