Uranus, planet ketujuh dari Matahari dalam Tata Surya ditemukan punya bulan ke-29. Diameter bulan ke-29 ini 'cuma' 10 kilometer.
Bulan ke-29 Uranus tersembunyi di dalam cincin bagian dalam planet yang gelap, ungkap pengamatan terbaru dari Teleskop Antariksa James Webb, seperti dilansir dari Live Science, Kamis (21/8/2025).
Bulan tersebut, yang saat ini dijuluki S/2025 U1, hanya berdiameter 10 kilometer (6 mil), sehingga tidak terlihat oleh teleskop lain dan wahana antariksa Voyager 2 ketika terbang lintas di planet es tersebut pada tahun 1986.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamera Inframerah Dekat (NIRCam) Teleskop Antariksa James Webb (JWST) awalnya mendeteksi kilatan cahaya matahari dalam serangkaian 10 gambar Uranus berdurasi 40 menit, yang mengungkap keberadaan bulan ini. Penemuan ini mengisyaratkan bahwa masih banyak hal tersembunyi di sekitar Uranus.
"Tidak ada planet lain yang memiliki bulan-bulan bagian dalam kecil sebanyak Uranus, dan hubungan kompleks mereka dengan cincin-cincinnya mengisyaratkan sejarah yang kacau yang mengaburkan batas antara sistem cincin dan sistem bulan," ujar Matthew Tiscareno, ilmuwan peneliti senior di SETI Institute di Mountain View, California, dan anggota tim peneliti, dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, imbuh Tiscareno, bulan baru ini lebih kecil dan jauh lebih redup daripada bulan-bulan bagian dalam terkecil yang diketahui sebelumnya.
"Sehingga kemungkinan masih ada lebih banyak kompleksitas yang harus diungkap," lanjut dia.
Dengan ditemukannya bulan ini, maka jumlah satelit alami planet Uranus menjadi 29.
Uranus adalah planet ketujuh dari matahari dalam sistem Tata Surya. Menurut NASA, jarak Matahari dan Uranus adalah 2,9 miliar km, hampir 20 kali lebih jauh dari Bumi. Uranus pertama kali ditemukan pada tahun 1781 oleh astronom Jerman-Inggris Frederick William Herschel.
(nwk/pal)