6 Kebiasaan yang Bisa Bikin Skill Komunikasi Meningkat, Aktif Mendengarkan!

ADVERTISEMENT

6 Kebiasaan yang Bisa Bikin Skill Komunikasi Meningkat, Aktif Mendengarkan!

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 21 Agu 2025 10:30 WIB
Rearview shot of an unrecognizable businesswoman giving a presentation in the office boardroom
Foto: Getty Images/Cecilie_Arcurs/Ilustrasi berkomunikasi di publik
Jakarta -

Komunikasi menjadi keterampilan yang sangat penting untuk hubungan, pendidikan, karier hingga kehidupan sosial. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka ide dan informasi bisa tersampaikan dengan tepat. Namun, bagaimana cara meningkatkan skill komunikasi?

Divisi Pendidikan Berkelanjutan atau The Division of Continuing Education (DCE) di Harvard University, membagikan tips untuk mengasah keterampilan komunikasi. Tips ini bisa dilatih dan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Menurut laporan Harvard, komunikasi yang kuat bergantung pada pemilihan kata yang tepat. Selain itu, apa yang disampaikan juga jelas dan jika memungkinkan singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini, beberapa tips yang bisa kamu coba untuk meningkatkan skill komunikasi.

6 Kebiasaan yang Bisa Bikin Kamu Jago soal Komunikasi


1. Lebih aktif mendengarkan

Setiap hari, banyak orang cenderung lebih ingin didengar. Dalam sebuah percakapan, seringnya seseorang menjadi lebih ingin dipahami.

ADVERTISEMENT

Padahal untuk melatih komunikasi, mendengar adalah sama pentingnya dengan berbicara. Namun, mendengar menjadi hal yang menantang karena tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik.

Pakar komunikasi Marjorie North, pernah mencatat bahwa kita hanya mendengar sekitar setengah dari apa yang dikatakan orang lain selama percakapan tertentu. Maka itu, aktif mendengar menjadi pembelajaran yang berharga.

Aktif mendengar akan memastikan kita bisa memahami ucapan orang lain dan pesan yang disampaikan dengan lebih teliti. Cara ini akan membuat kita memiliki kemampuan memahami sekitar yang lebih baik.

Cara menjadi pendengar yang baik bisa dimulai dari:

- Memberi perhatian penuh terhadap lawan bicara

- Kontrol pikiran dari penilaian dan keinginan melawan argumen

- Hindari godaan untuk menyela

- Bersikap dengan bahasa tubuh yang terbuka

2. Melatih kecerdasan emosional

Komunikasi yang baik merupakan tanda dari seseorang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi. Maka itu, melatih kecerdasan emosional bisa meningkatkan skill komunikasi.

Artinya, sebelum memahami orang lain, pastikan individu kerap melakukan evaluasi dan memahami perasaan sendiri. Setiap hari, kita juga bisa melatih mengontrol emosi atas peristiwa sehari-hari.

Dengan memahami diri sendiri dan belajar mengelola emosi, maka akan lebih mudah memahami orang lain dan lingkungan sekitar. Ini menjadi modal penting untuk meningkatkan skill komunikasi.

3. Mengidentifikasi tujuan

Setiap hari, kita menjadi aktivitas yang variatif. Dalam setiap aktivitas, kita bisa belajar mengidentifikasi tujuan, seperti apa yang ingin dicapai baik secara langsung maupun jangka panjang.

Latihan mengidentifikasi ini, akan membuat kita terbiasa merespons lawan bicara saat berkomunikasi. Dengan memahami tujuan, maka bisa membuat komunikasi lebih efektif, demikian dilansir laman Walden University.

4. Mengenal lawan bicara

Setiap kita berkomunikasi, cobalah untuk mengenal lawan bicara. Apa pun yang kita bicarakan, harus disesuaikan dengan lawan bicara. Belajar menyesuaikan ini, akan membuat skill komunikasi semakin meningkat.

5. Kontrol diri

Ketika berbicara, jangan hanya fokus pada informasi yang harus disampaikan. Hal yang lebih penting, yakni menguasai dan mengontrol diri sendiri.

Misalnya setelah berkata-kata, lawan bicara merespons kurang baik, maka kita perlu merespons dengan penjelasan atau ritme penyampaian yang lebih bisa diterima. Jika penjelasan panjang kurang muda dipahami, latihlah penjelasan dengan memberi poin-poin penting.

6. Belajar momentum

Sering kali, orang hanya ingin didengar dan mengeluarkan semua kata-kata di kepala. Akibatnya, komunikasi tidak berjalan lancar jika momen penyampaian tidak tepat.

Misal ketika sedang berada di tongkrongan, semua orang sedang bercanda lalu tiba-tiba kamu mengubah topik, maka akan terasa tidak nyambung. Seharusnya, tunggu dulu mereka selesai tertawa, lalu sampaikan topik baru dengan tepat.

Jadi, entah berencana menyampaikan informasi apa pun, maka penting untuk memperhatikan pola pikir audiens. Waktu merupakan faktor penting dalam keberhasilan komunikasi.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads