Contoh Amanat Pembina Upacara 17 Agustus di Sekolah

ADVERTISEMENT

Contoh Amanat Pembina Upacara 17 Agustus di Sekolah

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 15 Agu 2025 18:00 WIB
ilustrasi upacara bendera
Amanat pembina upacara di sekolah dapat siswa mengembangkan karakter dan talenta dalam semangat kemerdekaan. Begini contohnya. Foto: Unsplash/@syahrulaw
Jakarta -

Amanat pembina upacara lazim menjadi bagian dari susunan upacara bendera merah-putih. Begitu pula pada upacara HUT ke-80 RI di sekolah.

Amanat pembina upacara dapat menyentuh topik-topik yang relevan dengan pengembangan talenta maupun karakter siswa atau peserta upacara saat ini. Lewat penyampaian amanat, pembina upacara dapat menghubungkan suasana dan semangat kemerdekaan dengan penyiapan generasi muda sebagai pemimpin di masa depan.

Sebagai referensi, berikut contoh amanat pembina upacara di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah

1. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Toleransi

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.

Anak-anakku sekalian, hari ini kita berkumpul dalam suasana yang penuh semangat untuk melaksanakan upacara bendera 17 Agustus 2025. Saya ingin mengajak Ananda sekalian untuk berbicara tentang satu hal penting yang akan menentukan masa depan Indonesia: toleransi.

Indonesia adalah rumah besar dengan 1.300 lebih suku bangsa dan enam agama resmi. Keberagaman ini adalah kekayaan yang tidak semua negara miliki.

Toleransi bukan hanya berarti membolehkan adanya perbedaan, tapi juga menghargainya. Menghormati teman yang berbeda keyakinan, berbeda cara bicara, bahkan berbeda pendapat adalah tanda kedewasaan. Siswa, calon pemimpin masa depan kita, harus mampu mempersatukan, bukan memisahkan.

Menuju Indonesia Emas 2045, kita memerlukan generasi yang tidak mudah terprovokasi oleh perbedaan. Justru dari keberagaman inilah lahir kreativitas dan solusi baru untuk masalah bangsa. Ingatlah, konflik yang lahir dari intoleransi hanya akan menghambat kemajuan.

Mari mulai dari hal kecil: tersenyum pada teman yang berbeda latar belakang, mendengarkan pendapatnya dengan sabar, dan bekerja sama dalam tugas tanpa membeda-bedakan. Ananda adalah calon pemimpin yang akan menjaga Merah Putih tetap berkibar di tengah keragaman.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Antinarkoba

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam hormat untuk kita semua, selamat HUT ke-80 RI.

Anak-anakku yang saya banggakan, narkoba adalah ancaman nyata bagi masa depan kita. Data menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna narkoba di Indonesia adalah generasi muda.

Mengapa ini mengkhawatirkan? Karena Ananda adalah calon pemimpin Indonesia Emas 2045, dan narkoba bisa menghancurkan potensi itu dalam sekejap.

Narkoba bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga pikiran, moral, dan masa depan. Sekali terjerumus, sangat sulit untuk kembali.

Banyak cerita orang yang kehilangan pendidikan, keluarga, bahkan nyawanya karena narkoba. Ini bukan ancaman yang jauh, tetapi ada di sekitar kita.

Sebagai generasi penerus, Ananda harus berani berkata "tidak" pada narkoba. Teman sejati tidak akan menjerumuskan. Lingkungan yang baik adalah benteng terkuat untuk melawan pengaruh buruk.

Mari kita bangun budaya saling mengingatkan, saling menjaga, dan saling mendukung untuk hidup sehat. Pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang memiliki tubuh sehat, pikiran jernih, dan hati yang bersih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Antiperundungan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam semangat, merdeka.

Anak-anak sekalian, dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia, saya ingin membahas tentang perundungan atau bullying. Perundungan tidak hanya menyakiti fisik, tetapi juga melukai hati dan menghancurkan rasa percaya diri. Dampaknya bisa bertahan lama, bahkan sampai dewasa.

Pemimpin masa depan tidak boleh menutup mata terhadap ketidakadilan. Jika kita membiarkan perundungan, kita sedang menciptakan lingkungan yang penuh ketakutan, bukan kenyamanan. Ingatlah, setiap teman di sekolah ini berhak merasa aman dan dihargai.

Indonesia Emas 2045 membutuhkan pemimpin yang mampu membangun suasana saling menghormati. Tidak ada kemajuan tanpa rasa aman. Tidak ada inovasi tanpa kepercayaan satu sama lain.

Mulailah dari diri sendiri. Jangan ikut-ikutan mengejek atau mengucilkan. Jika melihat perundungan, laporkan pada guru atau pihak yang berwenang.

Bantu korban agar merasa tidak sendirian. Jadilah pahlawan bagi teman kalian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Gotong Royong

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam persaudaraan, dirgahayu Indonesia.

Anak-anak yang saya banggakan, gotong royong adalah jiwa bangsa Indonesia. Sejak dahulu, nenek moyang kita membangun rumah, membersihkan desa, dan memanen padi bersama-sama. Semangat inilah yang membuat kita kuat menghadapi tantangan.

Di sekolah, gotong royong bisa kita lakukan lewat kerja bakti, membantu teman yang kesulitan belajar, atau saling mengingatkan saat ada yang salah. Dengan gotong royong, pekerjaan berat terasa ringan, dan hubungan antar teman menjadi erat.

Menuju Indonesia Emas 2045, kita harus menjadi generasi yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga mampu bekerja sama.

Dunia semakin kompleks, masalah semakin rumit. Hanya kerja sama yang bisa membawa kita pada solusi.

Mulailah dari hal kecil: saling berbagi catatan, membersihkan kelas bersama, atau membantu teman yang jatuh. Gotong royong bukan hanya budaya, tapi juga modal kepemimpinan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Semangat Berprestasi

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam kemerdekaan untuk kita semua.

Anak-anakku sekalian, prestasi adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan disiplin. Prestasi bukan hanya tentang juara lomba, tetapi juga tentang kemampuan mengembangkan diri dan memberikan manfaat untuk orang lain.

Meneruskan kemerdekaan, Indonesia Emas 2045 memerlukan pemimpin yang berprestasi dalam bidangnya masing-masing.

Jangan pernah takut mencoba. Kegagalan adalah bagian dari proses.

Orang hebat bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi yang bangkit setiap kali terjatuh. Setiap siswa memiliki potensi unik yang bisa menjadi prestasi besar.

Belajarlah mengatur waktu, tekun dalam belajar, dan tetap rendah hati saat berhasil. Ingat, prestasi yang sejati adalah prestasi yang memberi manfaat bagi sesama.

Mari jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk belajar hal baru dan memperbaiki diri. Setiap langkah kecil kalian adalah investasi besar untuk masa depan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Kesehatan Mental

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera, selamat HUT ke-80 RI.

Anak-anak yang saya cintai, pada usia ke-80, Indonesia sudah mengenal isu kesehatan mental. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Pikiran yang sehat akan membuat kita mampu belajar dengan baik, menjalin hubungan yang positif, dan mengambil keputusan yang bijak.

Jangan ragu untuk bercerita kepada guru, sahabat, atau orang tua jika Ananda merasa sedih, tertekan, atau bingung. Menyimpan masalah sendiri hanya akan membuat beban semakin berat. Kita semua perlu saling mendukung untuk maju bersama.

Menuju Indonesia Emas 2045, kita membutuhkan pemimpin yang kuat secara mental. Dunia akan penuh tantangan, dan hanya mereka yang memiliki pikiran jernih yang mampu membawa perubahan.

Mari kita jaga kesehatan mental dengan beristirahat cukup, mengelola stres, dan saling menguatkan. Jadikan sekolah ini lingkungan yang aman untuk berbicara dan saling memahami.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

7. Contoh Amanat Pembina Upacara di Sekolah tentang Nasionalisme

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi, merdeka.

Peringatan kemerdekaan kita diwarnai upacara, lagu wajib nasional, dan puisi perjuangan. Lomba-lomba yang menjunjung sportivitas menyemarakkan kegiatan kita.

Di sisi lain, perlu Ananda ingat, nasionalisme bukan hanya soal menghafal lagu kebangsaan atau berdiri tegap saat upacara. Nasionalisme adalah rasa cinta dan tanggung jawab kepada bangsa dan negara. Rasa ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

Menghormati bendera, mematuhi aturan sekolah, mengharumkan nama baik bangsa, dan menggunakan produk dalam negeri adalah bentuk nasionalisme. Pemimpin masa depan harus memiliki rasa cinta tanah air yang tulus.

Indonesia Emas 2045 membutuhkan generasi yang tidak hanya bangga menjadi orang Indonesia, tetapi juga berkontribusi nyata dalam kemajuan bangsa. Kebanggaan tanpa aksi hanya akan menjadi slogan kosong.

Mari kita tunjukkan nasionalisme kita dalam keseharian: belajar sungguh-sungguh, menjaga kebersihan sekolah, dan menghormati perbedaan. Itulah cara kita menjaga merah putih tetap berkibar.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah sejumlah contoh amanat pembina upacara di sekolah. Yuk, buat versi detikers!




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads