Peringatan kemerdekaan 17 Agustus kerap dimeriahkan oleh berbagai lomba, termasuk salah satunya lomba puisi. Utamanya, lomba puisi biasanya diadakan di lingkungan sekolah.
Puisi kemerdekaan 17 Agustus hendaknya berisi kalimat-kalimat yang mengenang jasa pahlawan dan membangkitkan semangat kebangsaan. Nah, jika detikers butuh inspirasi tentang puisi bertema kemerdekaan, berikut ini detikEdu telah merangkumnya dari berbagai sumber buku dan arsip detikNetwork.
Contoh Puisi Kemerdekaan 17 Agustus
1. Puisi 1
Bumi Pertiwi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Karya Nur Rahmi, dalam buku Antologi Puisi Tema Kemerdekaan oleh Nur Rahmi dkk)
Merdeka adalah upaya yang tak kenal lelah
Untuk tiap tetes keringat dan darah
Setia bercucur hingga melimpah ruah
Demi sang merah putih berdiri dengan gagah
Merdeka!!!
Seru mereka
Oh, Bumi Pertiwi ku ini
Diperjuangkan tak takut mati
Namun saat ini kau dikhianati
Bendera berkibar semakin tinggi
Merah semakin memudar
Putih semakin menguning
Yang berhak masih berpaling
Hukum diperjual beli
Kebenaran dicaci maki
Keadilan ditusuk duri
Apa makna kemerdekaan ini?
Jika rakyat tak dapat menikmati
Harga barang pokok menjulang tinggi
Kemiskinan mendominasi
Apa benarkah kita sudah merdeka kini?
2. Puisi 2
Negeriku
(Karya Wilda Selvianti dalam buku Antologi Puisi Tema Kemerdekaan oleh Nur Rahmi dkk)
Negeriku dulu
Dipenuhi asap dan peluru
Tangisan di setiap penjuru
Membuat semua raga rapuh
Jeritan mengisi saksi bisu
Betapa sakitnya negeriku
Sakit yang tak terbayangkan
Perih mengisi hatiku
Pahlawan bangsa berjuang
Demi pulihkan negeriku
Negeri yang begitu sudi
Jauh dari penjajahan
Negeriku..
Sekarang kau telah pulih
Berkat perjuangan pahlawanku
Kau kembali asri nan jaya
3. Puisi 3
Pahlawan Kemerdekaan
(Karya Khusnul KH dalam buku buku Antologi Puisi Aku Merdeka dan Jendela Berbingkai Baja oleh Khusnul KH dkk)
Engkau laksana perisai
Pahlawan sepanjang masa
Di atas ombak namamu melambung
Tinggi dan semakin naik
keharumanmu nampak di bumi pertiwi
Indah nian namamu
Terukir bagi bangsaku
Tanpa lelah kau ukir kemerdekaan
Akan selalu terkenang
Menjadi memori terindah
Di setiap waktu
Pahlawanku tercinta
4. Puisi 4
Bebas, Satu Kata Merdeka
(Karya Khusnul KH dalam buku Antologi Puisi Aku Merdeka dan Jendela Berbingkai Baja oleh Khusnul KH dkk)
Kita semua adalah pejuang
Pejuang buat diri kita sendiri
Memperjuangkan masa depan layaknya para pahlawan kemerdekaan
Pejuang memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Karena di balik perjuangan ada kemerdekaan yang menanti
Untuk diraih inilah yang juga dilakukan oleh para pahlawan
Mereka memperjuangkan kemerdekaan dengan bercucuran keringat, bertumpah darah
Mengerahkan seluruh jiwa dan raganya
Demi satu kata 'Merdeka'
Semangat perjuangan para pahlawan
Juga tertanam kuat di diri kita semua dalam meraih impian
Tidak semudah membalik telapak tangan
Butuh diterpa sampai titik darah penghabisan
Butuh berjuang demi satu kata 'Merdeka'
5. Puisi 5
Bentala Merah Putih
(Karya Putri Erline dalam buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah dkk)
Apa yang terhidang saat mengheningkan cipta dibentang?
Berabad lalu permadani kering menyisir sekujur pertiwi
Tetes nirwana yang konon tumbuh
Telah menjelma jarau dan sengat bangkai
Jalan-jalan menganga. Pohon dianggap sujud
Pada hamba-Nya yang mengaku Tuhan
Dikebiri kepak kebebasan. Dibakar akar kehidupan
Oh. Tidakkan Tuan tengok bentang tangan dan senyum ialah sambutan terbaik?
Mengapa popor jadi balasan? Lalu di mana bentala subur permai kami yang kembang di kening?
Kepal tangan, tombak, batu senapan
Pekik-pekik kami terpantik di kerongkongan langit
Kami, bangsa Indonesia dengan ini
Menjatakan kemerdekaan Indonesia
Telah sangkil tangis, doa, darah, dan tulang ke perut bumi
Tapi bara joeang itu masih mengalir Tuan
Sekar dalam rahim, jantung dan ingatan
Akan melulu menyala deras di jalan-jalan cita dan saat pertiwi diinjak dihina
6. Puisi 6
Merdeka
(Karya Raden Ali dalam buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah dkk)
Aku berterima kasih
Pada Tuhan dan juga para pahlawan
Yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Hingga mereka rela menghilang dari kehidupan
Di Madura ada sakera juga para kiai
Yang selalu siap berperang demi merebut kembali NKRI
Selama 350 tahun mereka tak pernah tidur
Untuk memerangi para tentara sekutu
Terima kasih pahlawanku
Sampai sekarang jasamu kan kukenang selalu
Semoga NKRI tetap tegak berdiri
Hingga ribuan Agustus mendatang
7. Puisi 7
Kisah Pahlawan Bangsa
(Karya Randi Handika Wijaya dalam buku Antologi Puisi Kemerdekaan oleh Alfin Nirhayatul Islamiyah dkk)
Sedikit cerita tentang mereka
Orang-orang yang dijuluki pahlawan bangsa
Pejuang kemerdekaan Republik Indonesia
Teriakan merdeka mengiringi pertumpahan darah
Sumpah serapah terucap lantang di udara
Mereka ingin bebaskan bangsa ini dari pendosa yang tak tahu arah
Menjajah seluruh negeri dan menguasai ibu pertiwi, sehingga rakyat menderita
Berjuang sampai mati mereka melawan penjajah
Berpeluh darah dan penuh semangat membara demi satu kata merdeka
Semua itu menjadi kisah tak terlupa
Cerita mereka terukir indah dalam buku sejarah
Perjuangan mereka yang gigih tak kenal lelah dan pantang menyerah
Membumihanguskan penjajah membuat ibu pertiwi bangga
17 Agustus 1945, hari sejarah kemerdekaan Indonesia
Kita petik buah manis dari perjuangan yang penuh tangis
Sekarang kita hanya perlu meneruskan perjuangan mereka
Menjaga agar bangsa ini tidak jatuh ke tangan yang salah
8. Puisi 8
17 Agustus
(Karya: Suyono dalam buku Kumpulan Puisi Semangat Kemerdekaan Masa Kini)
17 Agustus yang penuh semarak
Pekik "Merdeka" kata itu menggema di setiap daerah
Melalui perjuangan pahlawan yang telah gugur
Perjuangan yang mampu membawa Indonesia
Menuju kemerdekaan
17 Agustus angka bersejarah
Kemajuan dan prestasi dipamerkan
Untuk mengisi kemerdekaan
Bendera Indonesia berkibar dengan gagah
Meliuk bersama hembusan angin
Lagu kebangsaan dinyanyikan
Negara Indonesia semakin bergema di seluruh dunia
17 Agustus menjadi saksi
Kemerdekaan Indonesia tak sebatas mimpi
Kemerdekaan kita diraih dengan tetes darah dan air mata
Indonesia bisa menikmati udara kemenangan
17 Agustus semua berlomba
Menuju lapangan, menatap dan menghormati sang saka
Merah putih telah berkibar
Bersama semangat kemerdekaan
Indonesia kini telah merdeka
9. Puisi 9
Perjuangan Para Pahlawan untuk Indonesia
(Karya: Suyono dalam buku Kumpulan Puisi Semangat Kemerdekaan Masa Kini)
Untukmu pahlawanku
Tanpamu kami tak mampu seperti sekarang
Keberanianmu menerjang penjajah
Dalam darahmu mengalir semangat juang
Keberanian menjadi kekuatan untuk menerobos gerbang penjajah
Genangan darah sebagai bukti kesetiaanmu
Tulang-tulang yang remuk terhampar bak mutiara
Sebagai tanda kesucianmu
Karena jasa dalam darahmu Indonesia mampu merdeka
Kucuran deras keringat membasahi seluruh tubuh
Kadang, jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Mengenang semua penderitaan dan perjuanganmu
Semua demi Indonesia, kau taruhkan nyawamu
Pahlawan kau genggam bambu runcing di tanganmu
Luka di tubuh, kau anggap hanya biasa
Di tengah teriknya sang matahari kau berperang demi negeri ini
Namun, di balik peperangan jasa dan semangatmu selalu ada
10. Puisi 10
Sepotong Sunyi di Taman Makam Pahlawan
(Puisi tentang pahlawan karya Siti Isnatun M dalam buku Kumpulan Puisi Pahlawan)
Di sebuah makam
Jauh dari kehidupan
Yang tersimpan hanyalah kenangan
Akan keabadian yang temaram
Sepotong sunyi menepi
Di antara nisan-nisan berjejer rapi
Seolah jadi teman yang peduli
Menyanyikan sepi tanpa henti
Berkalang tanah engkau para kebanggaan
Tenggelam bersama keteladanan
Betapa tamanmu kini sunyi dan sepi
Seakan duniamu tlah ikut mati
Taman makammu makin tak terjamah
Perjuanganmu makin terlupa sejarah
Sungguh ironis dan menggugah
Semua terjadi saat jasamu terasa indah
Nisanmu yang dulu megah
kini tampak mulai layu dan jengah
bagai bunga kamboja berguguran ke tanah
tak terusik oleh deretan kisah
Sepotong sunyi terus menggelayuti
Taman makammu... wahai pahlawan negeri
Hati berbisik dengan sepi
Akankah kami bisa berbagi
Meski hanya kisah yang tak selesai
Dari perjalananmu yang telah usai
Itulah contoh-contoh puisi kemerdekaan 17 Agustus. Selamat memperingati HUT ke-80 RI!
(nah/nwk)