Apa Dampak Konflik Thailand-Kamboja pada Indonesia? Ini Kata Pemerintah

ADVERTISEMENT

Apa Dampak Konflik Thailand-Kamboja pada Indonesia? Ini Kata Pemerintah

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 27 Jul 2025 15:00 WIB
Seorang tentara Thailand sedang berjaga di Provinsi Surin yang berbatasan dengan Kamboja. (ANADOLU VIA GETTY IMAGES)
Seorang tentara Thailand sedang berjaga di Provinsi Surin. Foto: ANADOLU VIA GETTY IMAGES
Jakarta -

Thailand dan Kamboja tengah berkonflik di wilayah perbatasan kedua negara. Wilayah keduanya dekat dengan Indonesia, apa dampak konflik Thailand-Kamboja pada Indonesia?

Konflik Thailand-Kamboja berlangsung sejak penetapan perbatasan kedua negara saat pendudukan Prancis di Kamboja. Konflik ini telah berlangsung lebih dari 1 abad lalu.

Hubungan Thailand-Kamboja memburuk saat Kamboja coba mendaftarkan kuil Ta Moan Thom, yang terletak di wilayah sengketa, sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2008 silam. Thailand mengeluarkan protes atas usulan Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentrokan sporadis kemudian terjadi selama bertahun-tahun antara kedua negara. Terbaru, ketegangan ini menewaskan puluhan korban jiwa dari kedua belah pihak hingga Sabtu (26/7/2025).

Thailand menarik duta besar mereka dari negara tetangga itu. Kamboja juga melarang impor buah dan sayur dari Thailand dan memutus impor layanan listrik dan internet. Personel militer juga disiagakan di sepanjang perbatasan.

ADVERTISEMENT

Apa Dampak Konflik Thailand-Kamboja pada Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan konflik di perbatasan Thailand-Kamboja sejauh ini belum berdampak pada Indonesia.

"Perang Kamboja belum berdampak pada Indonesia dan masih dianggap terbatas," ujarnya pada Jumat (25/7/2025), dikutip dari Antara pada Minggu (27/7/2025)

Sementara, Kementerian Luar Negeri berharap Thailand dan Kamboja dapat menyelesaikan ketegangan secara damai.

"Kami yakin kedua negara tetangga akan segera kembali ke jalur damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam ASEAN dan Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama," tulis Kementerian Luar Negeri dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada hari Jumat.

Kementerian Luar Negeri menyatakan, Indonesia terus memantau perkembangan di perbatasan Thailand-Kamboja. Selain itu, pihaknya juga memantau keselamatan WNI yang terdampak bentrokan tersebut.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok, Thailand, telah mengimbau WNI di negara tersebut untuk mencermati perkembangan keamanan di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan. Kedubes meminta WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang, dan menghindari bepergian ke perbatasan Thailand-Kamboja.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah tinggal di Thailand selama lebih dari enam bulan diimbau untuk melaporkan diri melalui portal Peduli WNI, www.peduliwni.kemlu.go.id. Adapun WNI yang membutuhkan bantuan darurat atau ingin memberikan informasi mengenai WNI yang terdampak konflik diminta untuk menghubungi Hotline Konsuler KBRI di Bangkok (+66 92-903-1103).

Kedua Negara akan Diskusi Gencatan Senjata

Pada Sabtu (26/7/2025), Presiden Donald Trump mengatakan telah berbicara dengan para pemimpin Thailand dan Kamboja dan mengisyaratkan ia tidak akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan kedua negara jika permusuhan lintas batas berlanjut. Ia kemudian mengatakan kedua belah pihak telah sepakat untuk bertemu guna merundingkan gencatan senjata.

Kementerian Luar Negeri Thailand menanggapi usulan Trump. Pihaknya mengatakan Penjabat Perdana Menteri Phumtham Wechayachai berterima kasih atas perhatiannya dan mengatakan ia setuju akan gencatan senjata.

"Namun, Thailand ingin melihat niat tulus dari pihak Kamboja," kata kementerian tersebut seperti dikutip dari AP News, Minggu (27/7/2025).

Sementara itu, pihak Kamboja mengatakan jika Perdana Menteri Hun Manet menyetujui permintaan gencatan senjata segera dan tanpa syarat antara kedua pasukan.




(nir/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads