Siswa di Negara Ini Hanya Sekolah 4 Hari Seminggu

ADVERTISEMENT

Siswa di Negara Ini Hanya Sekolah 4 Hari Seminggu

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 16 Jun 2025 18:00 WIB
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah
Daftar negara yang tetapkan sekolah hanya 4 hari seminggu, apa saja? Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Pengaturan jumlah hari dalam satu minggu untuk bersekolah ternyata punya peran penting. Beberapa negara di dunia ternyata sudah menerapkan empat hari sekolah dalam seminggu.

Education World menjelaskan ada berbagai manfaat dari sekolah 4 hari seminggu. Manfaat paling terlihat adalah mengurangi jam kerja guru.

Sedangkan bagi siswa, waktu "bebas" tambahan ini bisa digunakan untuk mengeksplorasi diri sesuai minat dan bakat mereka. Lalu negara mana saja yang menerapkan kebijakan ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikEdu, Senin (16/6/2025), berikut penjelasannya.

Daftar Negara Sekolah 4 Hari Seminggu

Mengutip laman World Crunch, eksperimen glomba yang menerapkan 4 hari seminggu untuk bersekolah sudah meluas ke berbagai negara seluruh dunia, seperti:

ADVERTISEMENT

1. Polandia

Pada September 2024, Wodzislaw Slaski, sebuah kota di Polandia selatan dengan penduduk 50 ribu jiwa meluncurkan kebijakan sekolah 4 hari dalam seminggu. Perubahan jadwal yang dipersingkat ini juga diikuti dengan lebih sedikit ujian dan kriteria penelitian baru.

Selama masa percobaan, kebijakan 4 hari sekolah dalam seminggu berlaku bagi siswa SD kelas 1-3 dan kelas tertentu yang lebih tua. Setidaknya 13 SD di kota tersebut ikut ambil peran.

Setelah bersekolah selama 4 hari, satu hari tambahan digunakan untuk mengerjakan proyek pendidikan non-tradisional. Contohnya pergi ke pusat sains, belajar membuat kerajinan, atau berjalan-jalan dihutan.

Kepala Sekolah SD no.2 di Wodzislaw Slaski, Joanna Kulinska menjelaskan ini merupakan ide yang fantastis. Program dikerjakan bersama-sama, sehingga beberapa kelas dan mata pelajaran bisa digabungkan, sehingga siswa dapat mengerjakan proyek tematik.

"Ini adalah ide fantastis yang memungkinkan kita untuk mentransmisikan pengetahuan dengan cara yang menarik dan modern (melalui pengalaman dan praktik)," kata Kulinska.

2. Prancis

Prancis memiliki jam sekolah "non-tradisional" yang sudah disahkan sejak 2013. Kota-kota di Paris telah mengurangi jam sekolah pada Selasa dan Jumat sore dari pukul 15.30-17.00.

Waktu itu bisa dipilih untuk pulang dan beristirahat atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan secara gratis oleh pemerintah kota.

Berbeda dengan Paris, kota-kota di Prancis lainnya termasuk Lille, Marseille, Toulouse, dan Bordeaux memilih menerapkan waktu sekolah 4 hari seminggu. Pada hari Rabu, ada kegiatan pengayaan ekstrakurikuler bagi siswa.

Beranjak ke pinggiran kota di luar Paris, 9 dari 10 sekolah memilih untuk kembali ke waktu sekolah 4 hari seminggu. Hal ini dimulai pada tahun ajaran 2018-2019 lalu.

Di samping manfaat biaya, survei yang dilakukan terhadap guru menyatakan 80% mendukung kebijakan tersebut. Satu hari tambahan bisa digunakan pada guru untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan mereka.

3. Australia

Australia disebut tengah mengalami badai kekurangan guru. Untuk itu, beberapa pihak di Australia mengusulkan penerapan minggu kerja empat hari untuk meningkatkan jumlah pelamar guru.

Dosen senior di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Melbourne, Merryn Dawborn-Gundlach menyebut kebijakan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ia juga menyatakan, kebijakan ini bisa menjadi solusi potensial untuk krisis perekrutan guru.

"Saya sendiri pernah bekerja di sebuah sekolah, sekolah swasta yang menerapkan empat hari kerja seminggu, dan itu berjalan dengan sangat baik," katanya.

"Saya yakin bahwa jika diterapkan, hal ini (mampu) mengembangkan kemandirian dan keterampilan yang akan membantu siswa di masa mendatang untuk apapun yang ingin mereka lakukan," sambung Dawborn-Gundlach.

Meski penuh manfaat, minggu kerja empat hari saja tidak akan menyelesaikan masalah sistem pendidikan. Diperlukan solusi tambahan lain agar satu per-satu masalah bisa teratasi.

4. Amerika Serikat

Di Amerika Serikat (AS), lebih dari 1.600 sekolah di 24 negara bagian memutuskan untuk menerapkan waktu sekolah empat hari dalam seminggu. Temuan ini bermanfaat dalam menekan masalah finansial.

Sejumlah orang tua dan siswa juga merasakan manfaat sekolah 4 hari seminggu bagi kinerja dan kesehatan mental mereka. Jennie Gentry, seorang ibu tiga anak di Missouri AS menyebut anaknya lebih bahagia usai kebijakan diterapkan.

Gentry tidak bisa memungkiri bila anak-anak masa kini sangatlah sibuk dengan berbagai kegiatan. Tambahan satu hari libur membuat mereka mampu menyeimbangkan kegiatan dan waktu istirahat.

"Anak-anak sekarang lebih sibu, maksud saya mereka berolahraga dan hal-hal lain di akhir pekan, terkadang mereka tidak benar-benar mendapatkan waktu istirahat," ungkapnya.

Beberapa negara bagian AS yang sudah menerapkan kebijakan ini adalah Pennsylvania, Indiana, dan terbaru Arizona. Sekolah di Arizona menerapkan kebijakan tersebut untuk tahun ajaran 2024/2025.

Pengawas sekolah Kenny Hayes menyebut jadwal ini menjadi upaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa. Pada hari jumlah, siswa lebih banyak waktu di bus dibanding sekolah.

"Jadi penting bagi kami untuk mencoba mengurangi sebagian waktu di bus agar mereka dapat berkonsentrasi pada pekerjaan rumah dan hal-hal lain yang dapat mereka lakukan," tandas Hayes.

Kekurangan dan Kelebihan Sekolah 4 Hari Seminggu

Jika sekolah hanya 4 hari dalam seminggu sempurna, hal ini pasti sudah diadopsi banyak negara, termasuk Indonesia. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan dari kebijakan ini.

Dengan empat hari, jam sekolah harus diperpanjang. Hal ini dapat menyulitkan siswa mana pun, termasuk siswa SD, menurut Education World.

Sementara sisi kelebihan atau efek positifnya, kebijakan ini bisa memberikan dampak seperti:

  • Mengurangi stres orang tua
  • Meningkatkan kesehatan mental siswa
  • Peningkatan iklim sekolah
  • Peningkatan kehadiran siswa
  • Peningkatan kehadiran guru
  • Peningkatan perilaku dan kesejahteraan emosional.

Itulah daftar negara yang menerapkan 4 hari sekolah dalam seminggu. Apakah sistem ini cocok diterapkan di Indonesia, detikers?




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads