Apa Itu Pick Me Girl? Fenomena Ini Ramai di Media Sosial

ADVERTISEMENT

Apa Itu Pick Me Girl? Fenomena Ini Ramai di Media Sosial

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 16 Jun 2025 10:00 WIB
Ilustrasi Main Ponsel Media Sosial
Begini penjelasan fenomena pick-me girl dari para psikolog. Tak hanya perempuan, pick-me juga menjangkiti laki-laki. Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak
Jakarta -

Istilah pick-me girl atau PMG kerap digunakan di media sosial dan perbincangan nonformal yang mengarah pada perempuan dengan karakteristik atau perilaku tertentu. Apa arti pick-me girl sebenarnya?

Psikolog kognitif dari University of Memphis, Amber Wardell, PhD dalam Psychology Today menjelaskan, pick-me girl adalah istilah untuk merujuk pada perempuan yang memohon perhatian, validasi, atau penerimaan dari laki-laki dengan cara yang seringkali merendahkan perempuan lain.

Pick-me girl biasanya ditandai dengan ucapan atau perilaku yang menggambarkan "Aku nggak kayak cewek pada umumnya" atau "I'm not like other girls." Ucapan dan perilaku ini menunjukkan pandangan bahwa perempuan tersebut merasa lebih unggul dari perempuan lain, terutama di mata laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Pick-Me Girl

Contoh pick-me girl sehari-hari antara lain dengan mengucapkan, mengepos di media sosial, atau menunjukkan dengan perilaku bahwa "Aku tidak seperti perempuan lain yang suka berbelanja dan bergosip sepanjang waktu." Pada dasarnya, ucapan, sikap, dan perilaku pick-me mengkotak-kotakkan perempuan pada stereotip yang ia yakin dibenci laki-laki, seperti stereotip suka menghabiskan uang untuk berbelanja dan bergosip.

Berikut contoh ucapan dan perilaku pick-me lainnya yang muncul pada fenomena pick-me girl di media sosial:

ADVERTISEMENT
  • Aku ini kuat, mandiri; nggak seperti perempuan lain
  • Aku bisa cari uang sendiri, nggak seperti perempuan lain/nggak minta ke pasangan/orang tua seperti perempuan lain
  • Aku ini perempuan seutuhnya, bisa masak dan merawat diri
  • Aku ini perempuan karier, bisa (masukkan stereotip kekuatan working mom dibandingkan dengan ibu rumah tangga)
  • Aku ini ibu rumah tangga, jago (masukkan stereotip kekuatan ibu rumah tangga dibandingkan dengan working mom)
  • Aku nggak malu kalau nggak pakai make up kalau ke luar rumah, nggak kayak perempuan lain
  • Aku nggak takut panas-panasan, nggak kayak perempuan lain
  • Aku suka sepak bola/boxing/angkat beban (atau masukkan jenis olahraga lain yang dianggap olahraga khas laki-laki), nggak kayak cewek lain.

Kenapa Pick-Me Girl Dipandang Buruk?

Wardell menjelaskan, pick-me girl dipandang buruk oleh feminis karena berakar dari patriarki. Diketahui, patriarki adalah sistem sosial di mana laki-laki memegang otoritas utama dalam aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, sosial, dan politik. Dalam budaya patriarki, perempuan ditempatkan lebih rendah dari laki-laki.

Lebih lanjut, pick-me girl dipandang sebagai seksisme internal atau bentuk merendahkan perempuan yang dilakukan oleh sesama perempuan. Di samping itu, pick-me girl juga dinilai sebagai bentuk misoginistik internal, yakni kebencian perempuan terhadap sesama perempuan.

Di sisi lain, melabeli seseorang dengan kata pick-me girl atau PMG sendiri juga dinilai beberapa feminis sama-sama seksis dengan PMG itu sendiri. Meskipun niat awalnya untuk mengkritik perilaku seksis dan misoginis seorang perempuan yang berperilaku PMG, label tersebut juga kemudian dipakai sebagai alat untuk mempermalukan atau melecehkan perempuan tersebut.

Tak Hanya Perempuan

Psikolog Universitas Airlangga Dr Ike Herdiana MPsi Psikolog mengatakan tak hanya perempuan yang dijangkiti sifat pick-me. Pada laki-laki, istilahnya menjadi pick-me boy.

Seperti PMG, pick-me boy juga menentang hal-hal yang ia pikir dibenci perempuan, agar dianggap berbeda dan keren oleh lingkungan.

"Namun belum ada penjelasan spesifik perbedaan dari sisi gender, karena baik laki-laki dan perempuan memiliki stereotip gender yang sama-sama kuat," kata Ike dalam laman kampus, Senin (7/3/2022), dikutip Senin (16/6/2025).

Butuh Konseling

Ike menekankan, dalam beberapa situasi, orang dengan perilaku pick-me butuh konseling. Hal ini perlu dilakukan terutama jika perilaku ini terus berlangsung.

Ia menjelaskan, jika dibiarkan, orang pick-me akan makin terobsesi merendahkan dan menghina orang lain. Masalahnya, perilaku pick-me girl atau pick-me boy umumnya akan membuat relasi sosial dan lingkungan sekitar tidak menyenangkan, mulai dari persaingan yang tidak sehat, penghinaan, dan perilaku merendahkan pihak lain, yang memicu pelakunya ditinggalkan orang-orang di sekitarnya.

"Kondisi tersebut tentu tidak nyaman untuk membangun relasi sosial yang sehat. Secara natural, seseorang barangkali akan meninggalkan relasi seperti itu," ucapnya.

"Mereka akan semakin tidak realistis dengan tindakan-tindakannya. Hal itu akan membuat individu tidak mampu mengontrol emosi hingga timbul ketidaknyamanan secara psikologis," sambung Ike.

Jika kamu atau temanmu mulai menunjukkan perilaku ini dan berpotensi merugikan orang lain, Ike mengimbau, jangan lupa ingatkan diri atau teman untuk segera mencari bantuan profesional.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads