Pelaksanaan kurban Idul Adha 2025 tinggal menghitung hari. Mendekati momen hari raya ini, pakar UGM membagikan tips untuk memilih hewan kurban.
Sebagai informasi, IdulAdha adalah hari untuk memperingati peristiwa kurban, yakni saat NabiIbrahim diminta mengorbankanputranya, sebagai wujud kepatuhan terhadap AllahSWT. Umatmuslim kemudian merayakan IdulAdha dengan berkurban kambing, domba, atau sapi.
Serupa dengan Idul Fitri, tanggal Idul Adha dapat berbeda setiap tahunnya. Muhammadiyah telah menetapkan tanggal Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 seperti tertuang dalam maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, keputusan resmi dari pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah. Setelah sidang isbat, barulah diputuskan 10 Zulhijah atau Idul Adha akan jatuh pada tanggal berapa. Namun untuk saat ini, prediksi Idul Adha pemerintah jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Menjelang lebaran Idul Adha, umat muslim berbondong-bondong memilih hewan yang akan dikurbankan. Selain harus memenuhi syarat dan sah penyembelihan, hewan ini juga harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat.
Oleh karena itu, Dosen Fakultas Peternakan UGM Ir Nanung Danar Dono menyampaikan tips untuk memilih hewan kurban yang sudah dewasa atau cukup umur. Apa saja? Simak di bawah ini.
Tips Memilih Hewan Kurban dari Pakar UGM
1. Penampakan Gigi
Cek kesehatan hewan dengan penampakan gigi "poel" atau tahap pergantian gigi. Jika gigi hewan telah poel, maka hewan itu dianggap cukup umur untuk dikurbankan.
"Pada kambing dan domba, pergantian gigi dimulai pada usia sekitar 1 tahun. Untuk sapi, biasanya terjadi saat usia 2 tahun, sedangkan unta pada usia 5 tahun," katanya dalam laman UGM dikutip Jumat (23/5/2025).
Proses pergantian gigi tersebut dimulai dari sepasang gigi seri paling tengah di rahang bawah. Rahang bawah memiliki empat pasang gigi seri atau total 8 gigi.
Jika satu pasang gigi sudah berganti, maka disebut poel 1. Kemudian jika dua pasang sudah berganti, disebut poel 2, dan seterusnya.
Namun, Nanung mengingatkan agar masyarakat waspada akan praktik tidak etis dari sebagian pedagang yang mencabut gigi. Hal ini menurutnya dilakukan agar seolah-olah hewan sudah poel dan layak kurban.
"Karenanya penting melakukan pemeriksaan langsung atau berkonsultasi dengan ahlinya," ujarnya.
2. Periksa Kondisi Fisik
Selain gigi, masyarakat juga perlu memeriksa kondisi fisik hewan kurban seperti tidak buta atau cacat pada mata, tidak dalam kondisi sakit, tidak pincang, serta tidak kurus kering tanpa daging.
"Jangan sampai memilih hewan yang kelihatan murah karena cacat atau sakit. Memilih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan kita kepada Allah, sebagaimana kita ingin memberikan yang terbaik dalam ibadah," tuturnya.
3. Tidak Memilih Hewan dengan Penyakit
Pastikan hewan kurban tidak memiliki penyakit seperti PMK (penyakit mulut dan kuku) yang bisa menular cepat antar hewan, LSD (lumpy skin disease) yang menyebabkan benjolan di kulit, menular antarhewan dan tidak menular ke manusia, serta antraks yang sangat berbahaya karena menular ke manusia.
Itulah tiga tips memilih hewan kurban dari pakar UGM. Detikers juga berkurban tahun ini?
(nir/nah)