Beberapa waktu lalu, viral cerita laki-laki yang mengalami kondisi kulit moluskum usai pakai pakaian hasil thrifting tanpa dicuci lebih dulu. Wajahnya bintil-bintil akibat infeksi virus moluskum kontagiosum (MCV) lewat kontak langsung dengan pakaian yang terkontaminasi.
"Sebenarnya beli baju thrifting itu nggak ada masalah, cuma yang jadi masalah di aku, aku nggak pernah cuci baju thrifting sebelum aku pakai, ketika datang langsung aku pakai gitu. Alhasil aku kena moluskum," kata pemilik akun @onenevertwhoo, dilansir detikHealth dengan izin yang bersangkutan, dikutip Minggu (10/5/2025).
Memeriksakan diri ke dokter, ia pun kemudian tahu kebiasaan tidak cuci pakaian preloved bisa jadi salah satu faktor terkena moluskum. Langkah cuci pakaian preloved menjadi penting karena pembeli tidak tahu kondisi kulit pemilik pakaian sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaras, Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Adissa Tiara Yulinvia SpDV mengatakan pemakaian pakaian bekas yang tidak terjamin kebersihannya berpotensi menyebabkan penularan berbagai penyakit kulit. Jenisnya bisa bermacam-macam, seperti yang infeksius dari bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta penyakit non infeksius seperti dermatitis.
Adissa menjelaskan, infeksi β penularan penyakit kulit tersebut dapat terjadi saat pakaian second yang tidak bersih bersentuhan langsung dengan kulit orang yang memakainya.
"Pakaian bekas yang tidak bersih dapat mengandung organisme penyebab infeksi maupun zat yang bersifat menyebabkan alergi atau iritasi bila berkontak langsung dengan kulit pengguna barunya," ucapnya, dikutip dari laman UGM.
Tips Thrifting Aman dari Penyakit Kulit buat Anak Muda
Thrifting adalah tren membeli barang bekas untuk digunakan kembali. Pakaian preloved yang ditawarkan beragam, mulai dari yang murah sampai mahal, bermerek lokal sampai mancanegara.
Tak jarang, pembeli pakaian thrifting mampu membeli pakaian baru murah dan berkualitas. Namun, tren ini menjamur di kalangan anak muda, terlepas dari tingkat daya belinya.
Jika ingin mencoba thrifting, Adissa mengatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar tetap aman bagi tubuh dan kulit. Berikut di antaranya:
Rendam, Cuci, dan Setrika dengan Cara yang Benar
Selalu mencuci baju bekas sebelum digunakan. Caranya, rencam dulu selama 2-3 jam dalam air bersuhu sekitar 60oC yang ditambah deterjen atau disinfektan. Lalu cuci dan bilas hingga bersih.
Pastikan untuk menyetrika pakaian sebelum dipakai. Diketahui, suhu tinggi setrika dapat membunuh bakteri, virus, jamur, dan protozoa.
"Pastikan cuci secara terpisah dari pakaian lain. Lalu setelah dicuci dan dikeringkan, sebaiknya disetrika," ujarnya.
Simpan Pakaian di Udara Kering
Simpan pakaian pada suhu kering dengan kelembaban udara rendah. Sebab, sebagian besar organisme infeksius yang bertahan hidup lebih baik pada lingkungan dengan kelembaban tinggi.
"Selalu pastikan kebersihan pakaian bekas yang dibeli dan segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan sesudah menggunakan pakaian bekas," tuturnya.
Jika terlanjur kena penyakit kulit, Adissa mengingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau dokter spesialis kulit terdekat. Jangan malu dan jangan tunggu penyakit penyebar lebih luas ke area badan lain. Semoga bermanfaat, detikers.
(twu/nwk)