Pemimpin tertinggi umat Katolik atau paus baru telah terpilih, yakni kardinal Robert Prevost dari Chicago, Amerika Serikat. Dalam mengemban tugas sebagai Paus, ia memilih nama Paus Leo XIV.
Mengubah nama adalah tindakan yang dilakukan seorang paus baru setelah dirinya terpilih. Mengapa harus demikian?
Seperti diyakini banyak orang, nama merupakan sebuah simbol dan sesuatu yang mencerminkan nilai-nilai seseorang. Menurut teolog dan profesor emeritus agama di Universitas Dayton, Dennis Doyle, nama pausdapat menentukan arah kepemimpinannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal pertama yang akan Anda cari adalah, Paus mana yang memiliki nama itu sebelumnya?. Itu akan menandakan sesuatu tentang arah yang ingin diambil Paus," katanya dilansir dari CBS News, Jumat (9/5/2025).
Makna Paus Leo, Mengarah pada Politik & Hukum?
Dalam kepausan, nama Leo telah dipilih sebanyak 13 kali pada sebelumnya. Nama ini pun telah dipakai paus pertama atau yang dikenal sebagai Paus Leo yang Agung atau Paus Leo I.
Menurut kontributor kepausan CBS News, Candida Moss, nama Leo kemungkinan dipilih karena arah Robert Prevost dalam memimpin cenderung pada perlawanan politik. Hal ini sebagaimana dahulu yang dilakukan Paus Leo I, seorang reformis intelektual dan teolog.
Paus Leo I memiliki karya berupa Kitab Leo. Kitab ini berisi doktrin resmi yang menuturkan bahwa Yesus Kristus adalah ilahi dan manusia sepenuhnya.
"Paus baru kita memiliki gelar doktor dalam hukum kanon, jadi kita mungkin berharap bahwa ia juga akan mengklarifikasi ajaran gereja tentang isu-isu inti," kata Moss.
Moss juga melihat jejak Paus Leo XIII sebagai referensi lain. Sang paus tersebut aktif menyuarakan hak-hak pekerja dan melawan kapitalisme.
Moss berpendapat, Paus Leo XIV mungkin tertarik dalam isu sosial Katolik pada masa modern ini. Begitu juga yang diprediksi oleh ketua studi agama di Universitas Manhattan, Natalia Imperatori Lee.
"(Nama Leo) adalah tanda komitmen mendalam terhadap isu-isu sosial," tuturnya.
Misalnya pada Paus Fransiskus, ia memilih nama tersebut untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi. Sosoknya dikenal karena pengabdian membantu orang miskin. Paus Fransiskus melakukan hal yang serupa saat memerintah, yakni dengan membela kaum minoritas dan tertindas.
Awal Mula Tradisi Pengubahan Nama Paus
Meski lebih banyak paus baru memilih nama baru juga saat terpilih, tetapi ternyata tak semua paus mengubah nama. Mengutip Vatican News, ada sebanyak 129 paus dari 266 paus yang memilih nama sebelum Paus Leo XIV.
Awal mula pengubahan nama paus baru terjadi sekitar abad ke-11. Kala itu para paus di Jerman memilih nama uskup gereja awal sebagai pertanda kesinambungan.
Dikatakan oleh Pendeta Roberto Regoli, sejarawan di Universitas Kepausan Gregorian Roma, paus-paus terdahulu memilih nama paus baru yang sama seperti paus yang mengangkat mereka menjadi kardinal.
Dalam versi lain, tradisi pengubahan nama paus bermula sejak abad ke-6. Momen ini terjadi ketika Paus Yohanes II mengubah nama lahirnya Mercurius, demikian berdasarkan catatan Religion Unplugged.
Ia mengubahnya karena dikaitkan dengan dewa Romawi. Meskipun masyarakat menilai bahwa nama tersebut kurang pantas dipakai seorang pemimpin Katolik, tetapi sejak saat itu nama paus baru berubah.
Namun, sejak pertengahan abad ke-20, paus-paus memilih nama baru berdasarkan arah mereka memimpin ke depannya.
Tak semua nama dalam Alkitab digunakan sebagai paus. Nama seperti Joseph, James, dan Andreas ternyata tak pernah dipilih. Begitu juga dengan Petrus, tak digunakan untuk menghormati Santo Petrus (murid Yesus sekaligus paus pertama).
Nama-nama Paus yang Paling Banyak Dipilih
Sejauh ini, ada tujuh nama paus yang pernah dipakai para pemimpin Katolik di antaranya John (23 kali), Benedict (16 kali), Gregory (16 kali), Clement (14 kali), Leo (14 kali), Innocent (13 kali), dan Pius (12 kali).
Nama-nama tersebut banyak dipilih karena alasan tertentu. Menurut Joshua McManaway, asisten profesor praktik dan direktur program di McGrath Institute for Church Life, Notre Dame, alasannya berbeda-beda.
John atau Yohanes terbanyak dipilih karena nama tersebut sangat penting dalam Alkitab. Kemudian Gregory biasanya dipilih untuk menghormati para paus awal.
Kemudian nama Benedict atau Benediktus dipilih karena kaitannya dengan teologi dan ilmu pengetahuan. Adapun nama Leo yang dipilih paus terbaru dapat menggambarkan keberanian Paus Leo I dalam menentang Attila the Hun yang juga menandakan otoritas kepausan.
(cyu/twu)