Salah satu pekerjaan yang erat kaitannya dengan AI sempat menjadi incaran banyak orang. Dihargai dengan gaji yang fantastis, pekerjaan ini perlahan ditinggalkan oleh industri. Apa alasannya?
Dua tahun lalu, prompt engineer merupakan salah satu pekerjaan paling diminati di bidang teknologi dengan gaji hingga Rp 3,3 M. Mereka disebut sebagai "AI Whisperer" bagi perusahaan mana pun.
Kini, peran tersebut dinilai tidak relevan lagi karena kecepatan pengembangan AI yang sangat tinggi. Tak hanya itu, perusahaan juga lebih 'mandiri' dalam memahami cara menggunakan teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prompt engineer sendiri adalah seorang ahli yang menyusun masukan yang tepat untuk menghasilkan respons terbaik dari AI. Namun, kini model AI jauh lebih baik dalam memahami maksud pengguna dan dapat mengajukan pertanyaan lanjutan jika tidak jelas.
Selain itu, perusahaan mengatakan jika mereka telah melatih karyawan tentang cara terbaik untuk meminta dan menggunakan model AI. Jadi, tidak ada lagi kebutuhan bagi satu orang untuk memegang keahlian ini.
"Dua tahun lalu, semua orang berkata, 'Oh, saya rasa prompt engineer akan menjadi pekerjaan yang diminati," kata Jared Spataro, kepala pemasaran AI at Work di Microsoft, dalam Wall Street Journal dikutip Rabu (30/4/2025).
"Itu sama sekali tidak benar," jelasnya.
Pekerjaan yang Lebih Menjanjikan
Sebagai bagian dari survei terbaru oleh Microsoft, 31.000 pekerja di 31 negara ditanyai peran baru apa yang dipertimbangkan perusahaan mereka untuk ditambahkan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Bidang Rekayasa berada di urutan kedua dari bawah, sementara peran seperti pelatih AI, spesialis data AI, dan spesialis keamanan AI berada di urutan teratas.
Spataro mengatakan model bahasa AI yang besar telah berevolusi menjadi lebih komunikatif dan sadar akan konteks. Pada platform pekerjaan Indeed, jumlah postingan untuk prompt engineer sangat minim, kata VP AI Hannah Calhoon dari Indeed.
Pencarian pengguna di Indeed untuk peran tersebut melonjak dari dua pencarian per juta total pencarian di AS pada Januari 2023. Namun beberapa bulan setelah debut ChatGPT, menjadi 144 per juta pada April 2023. Sejak itu, pencarian tersebut stagnan pada sekitar 20 hingga 30 pencarian per juta.
Calhoon berpendapat jika orang-orang tentu tertarik dengan prompt engineer pada saat itu. Tetapi minat tersebut belum diimbangi oleh lowongan pekerjaan yang sebenarnya dari perusahaan.
"Mungkin mereka membicarakan tentang nilai prompt engineer, tetapi mereka saat itu belum benar-benar merekrut," kata Calhoon.
(nir/nwk)