18 April Libur Apa? Cek Berdasarkan Aturan SKB 3 Menteri dan Sejarahnya

ADVERTISEMENT

18 April Libur Apa? Cek Berdasarkan Aturan SKB 3 Menteri dan Sejarahnya

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 14 Apr 2025 13:00 WIB
Ilustrasi Jumat Agung
Ini penjelasan terkait hari libur pada 18 April 2025. Cek ya! Foto: iStock
Jakarta -

Libur panjang Hari Raya Idul Fitri memang telah usai dengan berakhirnya cuti bersama pada Senin, 7 April 2025 lalu. Kendati demikian, di pertengahan bulan April masyarakat Indonesia akan kembali bertemu dengan libur panjang akhir pekan loh.

Long weekend atau libur panjang akhir pekan itu akan dimulai pada Jumat, 18 April 2025 sebagai hari libur nasional. Selanjutnya diiringi dengan libur akhir pekan pada Sabtu, 19 April dan Minggu, 20 April 2025.

Tetapi sebenarnya pada 18 April 2025, hari libur nasional apa yang dirayakan? Berikut penjelasannya berdasarkan aturan terkait beserta dengan sejarah libur tersebut dirangkum detikEdu, Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

18 April Libur Apa?

Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 1017, Nomor 2, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025 tertanggal 14 Oktober 2024, dijelaskan memang 18 April masuk ke dalam hari libur nasional.

Tanggal tersebut merupakan hari libur nasional keagamaan untuk merayakan Wafat Yesus Kristus. Perayaan ini juga bisa disebut dengan Jumat Agung.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari detikNews, dahulu perayaan ini disebut dengan Peringatan Kenaikan Isa Almasih. Peringatan ini pertama kali ditetapkan sebagai hari libur di Indonesia pada 1953.

Tepatnya berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 1953 tentang Penetapan Aturan Hari-Hari Libur. Dengan dinamika yang ada di awal terbentuknya Indonesia, berbagai perubahan terjadi setelah 1953.

Hingga pada akhirnya melalui Keppres Nomor 10 Tahun 1971, Kenaikan Isa Almasih ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sejak saat itu, nomenklatur atau tata nama Isa Al Masih terus digunakan di Indonesia.

Tetapi, perubahan kembali terjadi pada 2024. Indonesia Baik Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjelaskan perubahan ini diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Yakni perubahan nomenklatur dari istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus. Mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menyebut penggantian nama libur nasional dan cuti bersama ini merupakan permintaan umat Kristen dan Katolik Indonesia.

Pemerintah menyetujui hal tersebut dan dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur. Dengan terbitnya Keppres baru, penggunaan kata Isa Al Masih diubah menjadi Yesus Kristus.

Di antaranya, hari libur Kelahiran Yesus Kristus, Wafat Yesus Kristus, Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah), dan Kenaikan Yesus Kristus.

Pada Jumat, 18 April 2025 nanti, umat Kristen dan Katolik Indonesia akan merayakan Wafat Yesus Kristus yang juga jadi hari libur nasional.

Perayaan ini akan diikuti dengan peringatan Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah) yang akan dilaksanakann pada Minggu, 20 April 2025.

Sejarah Dibalik Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung

Melansir laman Boston Public Library, momen Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung merupakan hari raya penting dalam agama Kristen. Karena hari ini memperingati penyaliban dan kematian Yesus Kristus.

Serta melambangkan pengorbanan dan penderitaan dalam hidup Yesus. Peristiwa ini berhubungan dengan momen Yesus ditangkap di Taman Getsemani.

Setelah ditangkap, ia diadili beberapa kali, kemudian diikat dan dipaku pada pergelangan tangan serta kakinya di kayu salib besar. Lalu dibiarkan meninggal dunia.

Inilah sebabnya mengapa salib sering digunakan sebagai simbol iman Kristen. Banyak yang bertanya-tanya mengapa hari raya ini disebut Jumat Agung padahal ada peristiwa tragis di belakangnya.

Dalam bahasa Inggris, Jumat Agung dituliskan dengan Good Friday. Kata 'baik' dalam Jumat Agung ternyata tidak menggambarkan peristiwa wafatnya Yesus.

Kata itu berasal dari bahasa Inggris Kuno yang berarti Kudus. Ensiklopedia Britannica menambahkan sejak awal mula dalam agama Kristen, Jumat Agung diperingati sebagai hari kesedihan, penebusan dosa, dan puasa.

Sebuah karakteristik yang terungkap dalam kata Jerman yakni Karfreitag. Artinya Jumat Penuh Kesedihan.

Banyak negara menetapkan Jumat Agung sebagai hari libur nasional menurut laman National Today. Terutama di negara-negara Kristen dan Katolik.

Penggunaan nama "Jumat Agung" yang paling awal diketahui berasal sekitar tahun 1290. Kata itu disebutkan dalam sebuah teks yang berjudul "The South English Legendary".

Perayaan Jumat Agung sudah ada sejak abad ke-4. Salah satu cara bagi umat Kristen dan Katolik untuk merayakannya dengan berpuasa.




(det/det)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads