Menurut Sains, Ini Cara Terampuh Melindungi Mata dari Layar

ADVERTISEMENT

Menurut Sains, Ini Cara Terampuh Melindungi Mata dari Layar

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 10 Apr 2025 09:30 WIB
Ilustrasi editor, ilustrasi komputer. (Freepik)
Ilustrasi Melihat Layar. (Foto: Ilustrasi editor, ilustrasi komputer. (Freepik)
Jakarta -

Kelelahan mata digital, suatu kondisi yang dulunya dianggap remeh sebagai masalah kesehatan kerja, telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat. Lantas, apa cara terampuh melindungi mata dari layar?

Sebelumnya, kelelahan mata ini meningkat seiring ketergantungan kita pada perangkat digital untuk bekerja, belajar, dan berinteraksi sosial. Penelitian menemukan jika hingga 50 persen pengguna komputer dapat mengalami kelelahan mata digital.

Kondisi ini, yang ditandai dengan berbagai gejala mata dan penglihatan, termasuk mata kering, berair, gatal, terbakar, dan penglihatan kabur atau bahkan ganda, dapat mengindikasikan masalah kronis yang berpotensi memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas seseorang secara signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemi COVID-19 telah memperburuk tren ini, dengan pembatasan wilayah dan tindakan menjaga jarak sosial yang meningkatkan waktu di depan layar ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dampak Kelelahan Digital pada Mata

Saat berfokus pada tampilan digital, frekuensi kedipan mata kita menurun dan mata kita tegang untuk mempertahankan fokus pada objek dekat dalam waktu lama. Berkurangnya kedipan mata dan fokus dekat yang berkelanjutan memicu serangkaian masalah mata, mulai dari iritasi ringan hingga kekeringan kronis.

ADVERTISEMENT

Gejala ketegangan mata akibat perangkat digital beragam dan sering kali tidak terlihat. Gejalanya berkisar dari yang langsung terlihat, seperti mata lelah, mata kering, dan penglihatan kabur, hingga tanda-tanda yang lebih samar seperti sakit kepala dan nyeri leher.

Meski sering kali bersifat sementara, gejala-gejala ini dapat menjadi persisten dan melemahkan jika tidak ditangani.

Berlawanan dengan kepercayaan umum, cahaya biru yang dipancarkan layar bukanlah penyebab utama ketegangan mata akibat perangkat digital. Meskipun cahaya biru dapat menyebabkan kelelahan mata dan mengganggu pola tidur, tidak ada bukti konklusif bahwa cahaya biru dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.

Penyebab sebenarnya adalah ergonomi yang buruk, penggunaan jarak dekat yang lama, dan berkurangnya kedipan mata.

Jadi, bagaimana kita dapat melindungi penglihatan kita di dunia yang berpusat pada layar?Solusinya terletak pada pendekatan yang menggabungkan perubahan perilaku, penyesuaian lingkungan, dan, jika perlu, intervensi medis.

Cara Terampuh Melindungi Mata dari Layar

Aturan 20-20-20 adalah strategi sederhana namun efektif untuk melindungi mata dari kelelahan digital. Setiap 20 menit, ambil waktu istirahat selama 20 detik untuk fokus pada sesuatu yang berjarak 20 kaki. Menurut Science Alert, waktu istirahat singkat ini memungkinkan otot mata rileks, mengurangi ketegangan yang terkait dengan penggunaan jarak dekat yang konstan.

Faktor lingkungan memainkan peran mendasar dalam menjaga kenyamanan mata selama penggunaan layar. Pencahayaan yang tepat, kelembapan yang cukup, dan kualitas udara yang baik dapat memengaruhi kesehatan mata secara signifikan.

Gunakan lampu yang dapat diatur untuk mengarahkan cahaya menjauh dari mata, gunakan pelembap udara untuk menjaga tingkat kelembapan, dan pertimbangkan pembersih udara untuk menghilangkan partikel udara yang mengganggu.

Penyesuaian ergonomis sama pentingnya. Posisikan layar sejauh lengan dan sedikit di bawah ketinggian mata untuk mengurangi ketegangan leher. Tingkatkan ukuran font untuk meminimalkan menyipitkan mata dan pastikan kursi memberikan dukungan punggung yang tepat untuk postur yang baik.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads