Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan analisis prakiraan hilal saat Matahari terbenam (29-30 Maret 2025). Jatuh tanggal berapa Idul Fitri ?
Dalam laporannya, BMKG memaparkan waktu konjungsi atau ijtima' dan terbenam Matahari, ketinggian hilal, elongasi geosentris di Indonesia, umur Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29-30 Maret 2025, dan fraksi iluminasi Bulan saat Matahari terbenam pada 29-30 Maret 2025.
Menurut BMKG, ijtima' akan terjadi Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17.57.38 WIB atau Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 18.57.38 WITA atau Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 19.57.38 WIT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Maret 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.57.06 WIT di Jayapura, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.22 WIB di Calang, Aceh," jelas BMKG dalam Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 29 dan 30 Maret 2025 M (Penentu Awal Bulan Syawal 1446 H), dikutip Kamis (27/3/2025).
"Kemudian di wilayah Indonesia pada tanggal 30 Maret 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.57.12 WIT di Jayapura, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.48.37 WIB di Calang, Aceh," terang BMKG.
Maka, dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, bisa dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam pada 29 Maret 2025 di sebagian wilayah Indonesia.
Ketinggian hilal di Indonesia ketika Matahari terbenam pada 29 Maret 2025 berkisar antara -3,29 derajat di Merauke, Papua sampai dengan -1,07 derajat di Sabang, Aceh. Sementara, ketinggian hilal di Indonesia ketika Matahari terbenam pada 30 Maret 2025 berkisar antara 7,96 derajat di Merauke, Papua sampai 11,48 derajat di Sabang, Aceh.
"Pada tanggal 29 dan 30 Maret 2025, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat dari Bulan," kata BMKG.
Idul Fitri 2025 Diperkirakan Serentak
Sementara, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh memperkirakan Idul Fitri 1446 H serentak pada Senin, 31 Maret 2025. Pasalnya, hilal tidak terlihat pada 29 Ramadan nantinya.
"Untuk penetapan awal Syawal akan dilakukan pada hari Sabtu, 29 Ramadhan 1446 Hijriah bertepatan dengan 29 Maret 2025 Masehi pada saat Magrib," ujar Kepala Kemenag Aceh, Azhari pada Rabu (26/3/2025), dikutip dari Antara pada Kamis (27/3/2025).
Ahli Falakiyah Kanwil kemenag Aceh, Alfirdaus Putra senada mengatakan dilihat dari berbagai metode dan konsep, hilal dipastikan tak terlihat di Aceh pada 29 Ramadan 1446 H, sehingga ibadah puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari.
Ia menyebut, baik dengan konsep rukyatul hilal, imkanur rukyat (kemungkinan melihat hilal), ataupun dengan hisab dapat dipastikan hilal masih berada di bawah ufuk ketika magrib 29 Ramadan.
"Dengan keadaan hilal masih minus di bawah ufuk pada hari ijtimak (29 Ramadhan) maka hilal dipastikan tidak akan terlihat dan bilangan bulan Ramadhan disempurnakan 30 hari,"
Menurutnya ijtima' terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2026 bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H pukul 17:57:38 WIB. Posisi hilal ketika magrib pada hari ijtima' adalah (-) 1,07 derajat di bawah ufuk dengan elongasi geosentris 1,2 derajat dan elongasi toposentris 1,5 derajat.
Maka dengan kondisi hilal tersebut, hilal dipastikan tidak terlihat dan bulan Ramadan disempurnakan 30 hari. Artinya, 1 Syawal 1446 H bertepatan dengan hari Senin, 31 Maret 2025.
"Meski demikian, penetapan 1 Syawal tetap menunggu pengumuman Menteri Agama pada tanggal 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB nanti," imbau Alfirdaus Putra.
(nah/faz)