Dengan alur ringan dan karakter yang lucu, cerita fabel cocok jadi pengantar tidur yang mendidik dan menghibur. Berikut 10 cerita yang bisa dibacakan pada anak.
Menceritakan dongeng sebelum tidur bisa jadi salah satu cara terbaik untuk membangun ikatan dengan si kecil, sekaligus mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Fabel, atau cerita dengan tokoh utama hewan yang memiliki sifat seperti manusia, sering kali menjadi pilihan favorit karena sarat dengan pesan bijak yang mudah dipahami anak-anak.
Selain itu, membacakan fabel dalam bahasa Inggris juga bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengenalkan si kecil pada kosakata baru. Setiap kisah mengandung pelajaran berharga, mulai dari pentingnya kejujuran, kerja keras, hingga sikap tolong-menolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Cerita Fabel Bahasa Inggris dan Artinya
Dengan alur yang ringan dan karakter lucu, cerita-cerita ini sangat cocok sebagai pengantar tidur yang mendidik dan menghibur. Simak berikut 10 cerita yang bisa dibacakan pada anak, dikutip dari buku Aesop's Fables edisi 1994 dan 2023:
1. The Cat do the Mice
There was once a house that was overrun with mice. A cat heard of this, and said to herself..
"That is the place for me," he said.
He went and occupied the house. Then he caught the mice one by one and ate them.
At last the mice could stand it no longer, and they decided to hide in a hole and live there.
"How strange," said the cat to himself.
"The only thing to do is to lure them out by trickery," he continued.
So he thought for a while, then climbed up the wall and let himself dangle to pretend to be dead. A few moments later a mouse peeped out and saw the cat hanging there.
"Aha! You are very clever, no doubt. But you will not see us approaching you," said the mouse confidently.
Artinya:
Kucing Memikat Tikus
Dahulu kala ada sebuah rumah yang dipenuhi tikus. Seekor kucing mendengar hal ini, dan berkata pada dirinya sendiri..
"Itulah tempat yang cocok untukku," katanya.
Pergilah ia menempati rumah itu. Ia lalu menangkap tikus-tikus itu satu per satu dan memakannya.
Akhirnya tikus-tikus itu tidak tahan lagi, dan mereka memutuskan untuk bersembunyi di sebuah lubang lalu tinggal di sana.
"Itu aneh," kata kucing pada dirinya sendiri.
"Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah membujuk mereka keluar dengan tipuan," sambungnya.
Jadi ia berpikir sejenak, lalu memanjat tembok dan membiarkan dirinya tergantung untuk berpura-pura mati. Tidak lama kemudian seekor tikus mengintip keluar dan melihat kucing itu tergantung di sana.
"Aha! Kamu sangat pintar, tidak diragukan lagi. Tetapi kamu tidak akan melihat kami mendekatimu," kata tikus dengan percaya diri.
Pesan Moral:
Jangan mudah tertipu oleh penampilan atau sikap seseorang, terutama dari mereka yang pernah menunjukkan niat buruk. Seperti kucing yang berusaha mengelabuhi tikus, namun tikus cukup cerdas untuk mencermati niat buruk kucing.
Orang yang berbahaya bisa saja berpura-pura baik demi mencapai tujuannya. Jadi, kita harus selalu waspada dan gunakan kehati-hatian dalam menilai orang lain.
2. The Mischievous Dog
There was once a dog who used to snap at people and bite them without any provocation, and who was a great nuisance to everyone who came to his master's house.
So his master fastened a bell round his neck to warn people of his presence. The dog was very proud of the bell, and strutted about tinkling it with immense satisfaction.
But an old dog came up to him. "The fewer airs you show yourself the better, my friend. Do you think that the bell was given as a reward of merit? On the contrary, it is a badge of disgrace," said the old dog.
Artinya:
Anjing Nakal
Dahulu kala ada seekor anjing yang suka membentak dan menggigit orang tanpa alasan apa pun. Ia mengganggu setiap orang yang datang ke rumah tuannya.
Jadi tuannya mengikatkan lonceng di lehernya untuk memperingatkan orang-orang akan kehadirannya. Anjing itu sangat bangga dengan lonceng itu, dan berlenggak-lenggok sambil membunyikannya dengan sangat puas.
Namun, seekor anjing tua mendatanginya. "Semakin sedikit sikap sombong yang kamu tunjukkan pada diri sendiri, semakin baik, temanku. Kamu pikir bahwa lonceng yang diberikan sebagai hadiah atas jasamu? Sebaliknya, itu adalah lambang aibmu," kata anjing tua itu.
Pesan Moral:
Jangan terlalu bangga dengan simbol atau julukan yang diberikan orang lain. Pengakuan yang didapat bukan selalu karena prestasi, bisa jadi itu adalah peringatan bagi orang lain agar berhati-hati terhadap perilaku buruk kita. Oleh karena itu, lebih baik memperbaiki diri daripada mencari perhatian dengan cara yang salah.
3. The Mice in Council
Once upon a time all the mice met together in council, and discussed the best means of securing themselves against the attacks of the cat. After several suggestions had been debated, a mouse of some standing and experience got up.
"I think I have found a plan that will ensure our safety in the future, provided you agree and carry it out. That is, we must put a bell around the neck of our enemy, the cat, who will warn us of his presence by ringing the bell," said the famous mouse.
This proposal was warmly applauded, and it had been already decided to adopt it. Then an old mouse got upon his feet and said.
"I agree with you all that the plan before us is admirable. But may I ask who will put the bell on the cat?" asked the old mouse.
Artinya:
Tikus dalam Rapat
Suatu hari semua tikus bertemu dalam rapat, dan mendiskusikan cara terbaik untuk melindungi diri mereka dari serangan kucing. Setelah beberapa saran diperdebatkan, seekor tikus yang cukup terkenal dan berpengalaman bangkit dari rapat.
"Aku rasa, aku telah menemukan rencana yang akan menjamin keselamatan kita di masa depan, asalkan kalian menyetujui dan melaksanakannya. Yaitu kita harus memasang lonceng di leher musuh kita, si kucing, yang akan memperingatkan kita akan kehadirannya, melalui dentingan loncengnya," kata tikus terkenal itu.
Usulan ini disambut dengan hangat, dan diputuskan untuk disetujui dalam rapat. Lalu seekor tikus tua berdiri dan berkata.
"Saya setuju dengan kalian semua bahwa rencana di hadapan kita adalah rencana yang mengagumkan. Tetapi bolehkah saya bertanya siapa yang akan memasangkan lonceng pada kucing?," tanya si tikus tua.
Pesan Moral:
Merencanakan sesuatu itu mudah, tetapi menjalankannya sering kali jauh lebih sulit. Ide yang bagus tidak akan berguna jika tidak ada yang mungkin untuk melakukan tindakan tersebut. Oleh karena itu, selain berpikir cerdas, kita juga harus mempertimbangkan apakah rencana tersebut bisa diterapkan dalam kenyataan.
4. The Peacock do the Crane
A peacock taunted a crane with the dullness of her plum-age.
"Look at my bright colors," he said.
"See how much more beautiful they are than your ugly feathers," he continued.
"I admit it and I don't deny it," replied the stork.
"Your feathers are much more beautiful than mine. But when it comes to flying, I can soar high into the clouds, while you are stuck on the ground like a rooster in a dung heap," he added.
Artinya:
Burung Merak Menyamarkan Burung Bangau
Seekor burung merak mengejek burung bangau dengan warna bulunya yang kusam.
"Lihatlah warna-warnaku yang cemerlang," katanya.
"Lihatlah betapa lebih indahnya warna-warna itu daripada bulu-bulumu yang jelek," sambungnya.
"Aku akui dan aku tak menyangkalnya," jawab burung bangau.
"Warna bulumu jauh lebih indah daripada warna buluku. Tetapi soal terbang, aku dapat terbang tinggi ke awan, sedangkan kau terkurung di bumi seperti ayam jantan di tumpukan kotoran," tambahnya.
Pesan Moral:
Jangan menilai keunggulan hanya dari penampilan luar. Keindahan fisik mungkin menarik, tetapi kemampuan dan keterampilanlah yang benar-benar berharga. Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing, dan yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkannya.
5. The Spendthrift and the Swallow
A spendthrift, who had wasted his fortune, and had nothing left but the clothes in which he stood.
He then saw a swallow on a bright day in early spring. He immediately thought that summer had come, and no longer felt the need to wear his coat.
The spendthrift went and sold his coat for a fair price. However, the weather changed, and a sharp frost came and killed the poor swallow.
When the spendthrift saw the dead bird, he realized that a swallow did not mean summer.
Artinya:
Si Boros dan Burung Layang-Layang
Seorang manusia yang boros, telah menghabiskan hartanya. Ia tidak punya apa-apa lagi kecuali pakaian yang dikenakannya.
Ia kemudian melihat seekor burung layang-layang pada suatu hari yang cerah di awal musim semi. Ia langsung berpikir bahwa musim panas telah tiba, dan merasa tidak perlu lagi memiliki mantelnya.
Si boros ini pun pergi dan menjual mantelnya dengan harga yang pantas. Namun, cuaca berubah, dan datanglah embun beku yang tajam yang membunuh burung layang-layang yang malang itu.
Ketika si boros melihat bangkai burung itu, ia jadi tersadar bahwa satu burung layang-layang tidak menjadi pertanda adanya musim panas.
Pesan Moral:
Jangan mengambil keputusan besar hanya berdasarkan satu tanda atau kejadian. Kesimpulan yang terburu-buru bisa berujung pada penyesalan. Bersikap bijak dan mempertimbangkan segala kemungkinan sebelum bertindak adalah kunci untuk menghindari kesalahan.
6. The Fox do the Stork
A fox invited a stork to dinner. However, the only dish provided was a large bowl of soup.
The fox devoured it greedily, but the stork with its long beak had difficulty finishing the tasty soup in the bowl. The stork's suffering amused the cunning fox.
Soon after, the stork invited the wolf to dinner at her house. She then placed before him a pitcher with a long, narrow neck.
This food could easily be put into the stork's beak. It was the fox's turn to sit nearby, hungry and helpless, for it was impossible for him to reach the tempting contents of the pitcher.
Artinya:
Rubah Membunuh Bangau
Seekor rubah mengundang seekor bangau untuk makan malam. Namun satu-satunya hidangan yang disediakan adalah semangkuk besar sup.
Si rubah melahapnya dengan lahap, tetapi bangau dengan paruhnya yang panjang kesulitan memakan kuah gurih yang ada di mangkuk itu. Penderitaan si bangau malah membuat rubah yang licik itu sangat terhibur.
Tak lama kemudian, bangau itu pun berganti mengundang serigala makan malam di rumahnya. Ia lalu meletakkan di hadapannya sebuah kendi dengan leher yang panjang dan sempit.
Santapan ini dapat dengan mudah dimasuki paruh bangau. Giliran si rubah yang duduk di dekatnya dengan lapar dan tak berdaya, karena mustahil baginya untuk meraih isi kendi yang menggoda itu.
Pesan Moral:
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Jika kamu mempermainkan atau merugikan orang lain, bisa jadi suatu hari kamu akan merasakan hal yang sama. Kehidupan berjalan adil, dan apa yang kita lakukan pada orang lain sering kali akan kembali kepada kita.
7. The Fox And The Goat
In a faraway jungle, the rivers and streams dried up by the wildfire, and any water left in them was unfit for drinking. The forest animals that managed to escape the fire had no option but to cautiously enter a small village nearby in search of water and food.
One day, a thirsty fox sneaked into the nearby village to try its luck at finding some water to drink. The fox walked about in the village but couldn't find a single drop of water to drink.
Disappointed, the fox looked up at the sky to check if there was any sign of rain. All the fox saw was the bright moon that seemed to be smiling at his misery. The fox kept walking and walking and, much to his surprise came upon an old well.
"Well! Look what we have here?!" the fox exclaimed and walked towards the old well, all the while looking at the moon and smirking.
The moment the fox put his head down to drink the water in the well, he lost his control and fell with a splash into the deep well. He tried his best to get out of it, but all his efforts were in vain. He had no option but to wait for someone to come in the morning and help him out of the old well.
The next morning at dawn, the fox heard someone asking, "Why are you down the well, Mr Fox?"
The fox looked up and saw an innocent-looking goat
The fox thought for some time and then replied cunningly, "Oh! I was trying to drink as much water as I could from this old well. This is the finest water I have ever tasted in my whole life. My dear, why don't you try it?"
The thirsty goat followed what the sly fox said and jumped into the well to drink the water to his heart's content. The next moment, the goat found himself in the same difficult situation as the fox.
The innocent goat asked the fox, "How do we get out of here?"
"I have an excellent idea," said the sly fox, "You stand on your hind legs, and I'll climb on your strong horns and get out of the well. Then, I will help you climb up as well".
The innocent goat did as he was told, and the cunning fox climbed out of the old well and ran away without turning back even for a moment.
Before running away, the sly fox said to the innocent goat, "Had you been intelligent enough, you would never have got in without thinking about how to get out this old well."
The poor goat got struck in the well.
Artinya:
Serigala dan Kambing
Di sebuah hutan yang jauh, sungai menjadi kering akibat kebakaran, dan air yang tersisa di dalam sungai tidak layak untuk diminum. Hewan-hewan di hutan yang berhasil lolos dari peristiwa tersebut tidak punya pilihan lain selain mengendap-endap memasuki desa terdekat untuk mencari air dan makanan.
Suatu hari, seekor rubah yang haus menyelinap ke sebuah desa untuk mencari peruntungannya menemukan air untuk diminum. Rubah berjalan-jalan di desa namun tidak mendapatkan setetes pun air untuk diminum.
Merasa kecewa, Rubah akhirnya melihat ke langit untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda hujan akan turun. Namun yang dilihat rubah hanyalah bulan terang yang tampak tersenyum melihat kesengsaraannya. Rubah terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya secara mengejutkan ia menemukan sebuah sumur tua.
"Lihat apa yang kita punya di sini?!" seru Rubah dan berjalan mendekati sumur tua sambil menatap bulan dan menyeringai.
Saat Rubah menundukkan kepalanya untuk meminum air di umur, ia kehilangan kendali dan jatuh ke dalam sumur yang dalam. Ia mencoba untuk keluar dari sana, namun usahanya sia-sia. Rubah tak punya pilihan selain menunggu seseorang datang di pagi hari dan membantunya untuk keluar dari sumur tua itu.
Keesokan paginya saat fajar, Rubah mendengar seseorang bertanya "Mengapa kamu turun ke sumur, Tuan Rubah?"
Rubah mendongak dan melihat seekor kambing yang tampak polos. Rubah berpikir sejenak dan menjawab dengan licik, "Oh! Aku mencoba minum air sebanyak mungkin dari sumur tua ini. Ini adalah air terbaik yang pernah aku rasakan sepanjang hidupku. Mengapa kamu tidak ikut mencobanya?"
Kambing yang haus mengikuti apa yang dikatakan oleh Rubah licik itu dan melompat ke dalam sumur untuk meminum air sepuasnya. Berikutnya, Kambing menyadari bahwa dirinya berada dalam situasi yang sulit bersama dengan Rubah.
Kambing yang polos bertanya kepada Rubah, "Bagaimana kita bisa keluar dari sini?"
"Aku punya ide bagus," kata Rubah licik. "Kamu berdiri dengan kaki belakangmu dan aku akan memanjat tandukmu yang kuat dan keluar dari sumur. Kemudian aku akan membantumu untuk memanjat juga."
Kambing yang polos itu melakukan apa yang diperintahkan dan Rubah yang licik keluar dari sumur tua lantas melarikan diri tanpa berbalik. Sebelum melarikan diri, Rubah yang licik berkata pada Kambing, "Seandainya kamu cukup pintar, kamu tidak akan pernah masuk tanpa memikirkan cara keluar dari sumur tua ini."
Kambing yang malang itu terjebak di dalam sumur.
Pesan Moral:
Berhati-hatilah dan pertimbangkan segala hal sebelum bertindak. Dalam cerita tersebut, Kambing yang naif melompat ke dalam sumur tanpa berpikir panjang, mempercayai Rubah yang licik. Jangan mudah percaya dengan perangkap yang kerap kali tak disangka-sangka.
8. The Lion's Share
The Lion went once a-hunting along with the Fox, the Jackal, and the Wolf. They hunted and they hunted till at last they surprised a Stag, and soon took its life. Then came the question how the spoil should be divided.
"Quarter me this Stag," roared the Lion.
So the other animals skinned it and cut it into four parts. Then the Lion took his stand in front of the carcass and pronounced judgment.
"The first quarter is for me in my capacity as King of Beasts, the second is mine as arbiter, another share comes to me for my part in the chase, and as for the fourth quarter, well, as for that, I should like to see which of you will dare to lay a paw upon it," lion said.
"Humph," grumbled the Fox as he walked away with his tail between his legs.
But he spoke in a low growl. "You may share the labours of the great, but you will not share the spoil," fox said.
Artinya:
Bagian Si Singa
Suatu ketika, Singa pergi berburu bersama Rubah, Jakal, dan Serigala. Mereka berburu dan terus berburu hingga akhirnya mereka mengejutkan seekor Rusa, dan segera membunuhnya. Kemudian muncul pertanyaan tentang bagaimana hasil rampasan itu harus dibagi.
"Bagikan aku Rusa ini menjadi empat bagian," raung Singa.
Maka hewan-hewan lain mengulitinya dan memotongnya menjadi empat bagian. Kemudian Singa berdiri di depan bangkai itu dan langsung membuat keputusan.
"Bagian pertama adalah untukku dalam kapasitasku sebagai Raja Binatang, bagian kedua adalah milikku sebagai penengah, bagian lainnya datang kepadaku sebagai imbalan atas peranku dalam pengejaran itu, dan untuk bagian keempat, yah, untuk itu, aku ingin melihat siapa di antara kalian yang berani menyentuhnya," kata Singa.
"Hmph," gerutu si Rubah sambil berjalan pergi dengan ekor di antara kedua kakinya (dengan lesu).
Dia kemudian berbicara dengan geraman pelan. "Kalian boleh berbagi kerja keras dengan yang hebat, tetapi kalian tidak akan berbagi hasil rampasan," ucap si serigala.
Pesan Moral:
Orang yang kuat atau berkuasa sering kali mengambil keuntungan lebih besar, bahkan jika kerja keras dilakukan bersama. Tidak semua kerja sama menghasilkan keadilan, terutama jika salah satu pihak hanya ingin menguasai hasilnya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih rekan dan pastikan keadilan diutamakan dalam setiap kerja sama.
9. The Wolf and The Crane
A Wolf had been gorging on an animal he had killed, when suddenly a small bone in the meat stuck in his throat and he could not swallow it. He soon felt terrible pain in his throat, and ran up and down groaning and groaning and seeking for something to relieve the pain. He tried to induce every one he met to remove the bone.
"I will give you anything if you will pull it out," he said.
Finally the Crane agreed to try to help him, made the Wolf lie on his side, and opened his jaws as wide as possible. Then the Stork thrust a long peg into the Wolf's throat, and with his beak pulled out the bone.
"Will you give me the reward you promised?" said the Crane.
The Wolf grinned and showed his teeth. "You have put your head into the Wolf's mouth and pulled it out again safely. That should be reward enough for you," said the Wolf.
Artinya:
Serigala dan Burung Bangau
Seekor Serigala sedang melahap seekor binatang yang telah dibunuhnya. Tiba-tiba sebuah tulang kecil tersangkut di tenggorokannya dan dia tidak bisa menelannya.
Dia segera merasakan sakit yang luar biasa di tenggorokannya, berlari ke sana kemari sambil mengerang dan mencari sesuatu untuk menghilangkan rasa sakitnya. Dia mencoba membujuk setiap binatang yang ditemuinya untuk mengeluarkan tulang itu.
"Aku akan memberikan apa saja jika kalian mau mengeluarkannya," katanya.
Akhirnya Bangau setuju untuk mencoba menolongnya, menyuruh Serigala berbaring miring, dan membuka rahangnya selebar mungkin. Kemudian Bangau memasukkan lehernya yang panjang ke dalam tenggorokan Serigala, lalu dengan paruhnya mengeluarkan tulang itu.
"Maukah kau memberiku hadiah yang kau janjikan?," kata Bangau.
Serigala menyeringai dan memperlihatkan giginya. "Kau telah memasukkan kepalamu ke dalam mulut Serigala dan mengeluarkannya lagi dengan aman. Itu seharusnya menjadi hadiah yang cukup untukmu," ucap Serigala.
Pesan Moral:
Jangan berharap rasa terima kasih dari orang yang tamak dan tidak tahu balas budi. Beberapa orang hanya akan memanfaatkan bantuan tanpa pernah menghargainya. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menolong orang lain dan jangan mudah percaya pada mereka yang hanya peduli pada kepentingan sendiri.
10. The Lion and The Cows
Once upon a time, in a jungle lived four cows. The cows were very close friends who always stood by each other in good and bad times. Whenever a wild animal tried to attack them, all four cows used to fight together and chase them away. Therefore, no animal in the dense jungle dared to attack the four cows.
But, there also lived a big lion in that jungle who wished to kill and eat the four cows. He tried several times to attack and kill them, but as always, all four cows chased him away. The lion understood that it was not possible for him to kill even one cow till they were united.
So, the lion started thinking of different ways to separate them. Finally, he came up with a devious plan. He started spreading rumours and telling false tales in the jungle about the cows. With the help of other animals in the jungle, the lion was soon able to pitch the cows against one another. A huge rift was created between the four cows, and they started detesting each other. The lion was happy to see his plan working.
After some days, the lion attacked one of the four cows. The other three cows did not come to help their former friend, even after watching that she was being attacked by the big lion. After a few a days, the lion killed another cow. And then, the two cows that were left also had to face the same fate and were killed by the lion.
Artinya:
Singa dan Sapi
Dikisahkan, di sebuah hutan hiduplah 4 ekor sapi. Sapi-sapi tersebut berteman dekat dan selalu berada di samping satu sama lain di saat-saat baik dan buruk. Setiap kali hewan liar mencoba menyerang mereka, keempat sapi itu bertarung bersama untuk mengusir hewan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada hewan di hutan yang berani menyerang keempat ekor sapi tersebut.
Namun, hiduplah seekor singa besar di hutan yang ingin membunuh dan memakan keempat ekor sapi itu. Ia mencoba menyerang dan membunuh mereka beberapa kali, tetapi seperti biasa keempat sapi tersebut berhasil mengusirnya.
Singa mengerti bahwa ia tidak mungkin bisa membunuh bahkan seekor sapi pun dari mereka. Jadi, Singa mulai memikirkan berbagai cara untuk memisahkan mereka. Akhirnya ia berhasil mendapatkan rencana licik,
Singa mulai menyebarkan desas desus dan kisah-kisah palsu di hutan mengenai sapi-sapi tersebut. Dengan bantuan hewan-hewan lain, Singa itu segera mengadu domba sapi-sapi tersebut satu sama lain. Karena itu, kemudian timbul keretakan di antara keempat sapi dan mereka mulai saling membenci. Singa merasa senang karena rencananya berhasil.
Beberapa hari kemudian, Singa menyerang salah satu sapi. Namun ketiga sapi yang lain tidak datang untuk membantu teman mereka, bahkan setelah mereka melihat temannya tersebut telah diserang oleh Singa.
Setelahnya Singa berhasil membunuh salah seekor sapi lagi. Dan kemudian 2 sapi yang tersisa harus menghadapi nasib yang sama dan dibunuh oleh Singa.
Pesan Moral:
Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa persatuan adalah kekuatan. Jangan mudah di adu domba satu sama lain oleh desas-desus yang belum tentu kebenarannya. Ketika para sapi terpecah belah dan mulai saling curiga serta membenci, mereka menjadi lemah dan mudah diambil alih oleh musuh. Ini mengajarkan kita bahwa kekuatan sejati terletak pada kebersamaan dan saling mendukung, sementara perpecahan hanya membawa kehancuran.
Nah, itulah tadi 10 cerita fabel dalam bahasa Inggris. Semoga bisa jadi cerita dengan pesan moral yang berarti bagi si kecil ya!
(aau/fds)