Bagaimana Masyarakat yang Terdidik Memerdekakan Indonesia? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Bagaimana Masyarakat yang Terdidik Memerdekakan Indonesia? Ini Jawabannya

Anindyadevi Aurellia - detikEdu
Sabtu, 22 Feb 2025 14:00 WIB
Sekolah Rakyat
Foto: Ch Sj Dt Tumenggung. 1953. Wanita di Indonesia / Women in Indonesia. Djakarta, Chailan Sjamsoe via Wikimedia Commons
Jakarta -

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari perjuangan fisik semata, tetapi juga lahir dari pendidikan dan buah kepedulian rakyat terhadap bangsanya. Sejarah mencatat bahwa perlawanan terhadap penjajahan tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga melalui pemikiran dan pergerakan sosial yang membuka wawasan masyarakat.

Banyak tokoh kemerdekaan yang berpendidikan, mencurahkan kepeduliannya pada bangsa hingga sanggup mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan. Tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan kepedulian terhadap nasib bangsa mampu menjadi senjata ampuh dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Masyarakat yang terdidik memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, kemudian berusaha mencari solusi dan bergerak untuk mengubahnya. Sementara itu, kepedulian terhadap bangsa membuat setiap individu merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi demi masa depan yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana Masyarakat Terdidik dan Peduli Terhadap Bangsa dapat Memerdekakan Indonesia?

Dalam buku Peran Pendidikan Bela Negara dalam Membangun Karakter Bangsa oleh Dr Ir N Tri S Saptadi dkk, dijelaskan bahwa sejarah perkembangan wawasan kebangsaan di Indonesia dimulai sejak era pergerakan nasional pada awal abad ke-20. Dari berkembangnya wawasan, muncul kesadaran akan persatuan dan cita-cita kemerdekaan mulai tumbuh di kalangan rakyat Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 menjadi tonggak penting dalam pembentukan identitas nasional. Mereka yang memiliki pendidikan dan kepedulian terhadap bangsa, dapat berperan dalam memerdekakan Indonesia dengan menyadari bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya keinginan untuk melepaskan diri dari penjajahan yang telah lama menguasai negeri ini.

ADVERTISEMENT

Bermula dari menggerakkan organisasi, mereka menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bangsa. Masyarakat terdidik yang peduli terhadap bangsa juga berperan dalam menggalang dukungan untuk menentukan kemerdekaan Indonesia. Mereka menggunakan pendekatan melalui organisasi modern dan jalur diplomasi, sekaligus menjadi penggerak utama dalam membangun semangat kebangkitan nasional.

Sejak diterapkannya politik etis, banyak sekolah bermunculan dan melahirkan kaum terpelajar. Golongan elit terdidik ini kemudian memimpin pergerakan nasional dengan memanfaatkan organisasi modern sebagai sarana perjuangan. Melalui organisasi dan dukungan dari masyarakat terdidik yang peduli, semangat kebangkitan nasional semakin kuat dan terarah.

Setelah kemerdekaan, wawasan kebangsaan terus dikembangkan melalui berbagai kebijakan pendidikan dan sosial. Wawasan menjadi sangat penting karena mewujudkan rasa cinta tanah air yang tinggi, kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, serta semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Perkembangan wawasan, tingginya cita-cita ingin memajukan bangsa, menggerakkan masyarakat terdidik untuk peduli pada bangsa dan mengantarkannya pada angan kemerdekaan Indonesia. Sampai saat ini, pendidikan berkontribusi signifikan dalam memperkuat wawasan kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.

Di samping itu, Analis Sumber Sejarah Kemenko PMK, Usman Manor menulis dalam laman resmi kementerian, bahwa Indonesia sampai saat ini dihadapkan pada tantangan efektivitas pengelolaan sumber daya, perlambatan transformasi struktural, terbatasnya sarana dan aksesibilitas, pemenuhan layanan dasar penduduk, serta ketimpangan kesejahteraan. Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, bangsa Indonesia harus terus mempertahankan negaranya dengan menciptakan inovasi dan perubahan yang lebih baik.

Kemampuan beradaptasi, semangat gotong royong, serta kesadaran akan pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan akan menjadi kunci dalam mewujudkan kemerdekaan yang sejahtera. Seperti dikutip dari Jurnal Investasi Pendidikan yang ditulis oleh H. Dadang Suhardan, masyarakat terdidik adalah mereka yang mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan, mengikuti perkembangan peradaban, dan dapat menempatkan dirinya di segala kondisi.

Tokoh dan Organisasi yang Berperan Memerdekakan Indonesia

Tanpa adanya masyarakat yang terdidik dan peduli terhadap bangsa, perjuangan untuk mencapai kemerdekaan mungkin akan jauh lebih sulit dan memakan waktu lebih lama. Berikut beberapa cara yang dilakukan oleh tokoh masyarakat terdidik dan peduli dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia:

1. Meningkatkan Kesadaran Nasional Melalui Pendidikan

Seperti diungkap dalam buku Peran Pendidikan Bela Negara, pada awal abad ke-20, semakin banyak rakyat Indonesia yang memperoleh akses pendidikan. Wawasan tersebut diperoleh melalui sekolah-sekolah Belanda seperti HIS, MULO, dan AMS, maupun melalui lembaga pendidikan pribumi seperti pesantren dan sekolah yang didirikan oleh organisasi nasional.

Melalui pendidikan, masyarakat mulai memahami konsep kedaulatan, demokrasi, dan hak asasi manusia yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan. Sejumlah tokoh berpendidikan memainkan peran penting dalam perjuangan ini, di antaranya:

  • Soekarno, lulusan Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB), yang memperjuangkan kemerdekaan melalui gagasan nasionalisme.
  • Mohammad Hatta, yang menempuh pendidikan tinggi di Belanda dan berjuang melalui jalur diplomasi internasional.
  • Ki Hajar Dewantara, yang mendirikan Taman Siswa untuk mendidik rakyat dan menanamkan kesadaran kebangsaan.

2. Organisasi Nasional sebagai Sarana Perjuangan

Masyarakat yang terdidik menyadari bahwa perjuangan tidak bisa dilakukan secara individu, sehingga mereka membentuk organisasi nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan secara lebih sistematis dan terarah.

Dengan adanya organisasi ini, pergerakan rakyat menjadi lebih efektif. Beberapa organisasi yang memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan antara lain:

  • Budi Utomo pada tahun 1908 pertama kali membangkitkan kesadaran nasional.
  • Sarekat Islam pada tahun 1912 dapat memperjuangkan hak-hak ekonomi dan sosial rakyat pribumi.
  • Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927 secara terbuka menyuarakan perjuangan kemerdekaan.

3. Sumpah Pemuda sebagai Simbol Persatuan Bangsa

Salah satu bukti nyata peran masyarakat terdidik dalam perjuangan kemerdekaan adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Dalam kongres tersebut, para pemuda dari berbagai daerah berikrar untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu Tanah Air, dan satu bahasa.

Peristiwa ini menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memahami betapa pentingnya persatuan dalam perjuangan menuju kemerdekaan. Berikut beberapa tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda

  • Soegondo Djojopoespito, ketua panitia Kongres Pemuda II yang dikenal sebagai seorang aktivis di bidang pendidikan.
  • Soenario Sastrowardoyo, penasihat panitia Kongres Pemuda II yang aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) dan pengacara berpendidikan Meester in de rechten.
  • Muhammad Yamin, anggota Sumatra Bond dan dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, serta ahli hukum yang dihormati.

4. Peran Pers dan Media dalam Menyebarkan Semangat Nasionalisme

Masyarakat yang terdidik memanfaatkan media massa sebagai alat untuk menyebarluaskan gagasan kemerdekaan. Surat kabar dan majalah menjadi sarana penting untuk mengedukasi masyarakat tentang perlunya melawan kolonialisme. Melalui artikel kritis dan propaganda nasionalisme, media membangun kesadaran dan semangat perjuangan di kalangan rakyat.

Selain memiliki pemahaman yang luas tentang nasionalisme, masyarakat terdidik juga menunjukkan kepedulian terhadap bangsa melalui berbagai aksi nyata. Tanpa kepedulian ini, perjuangan mungkin tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.

Beberapa bentuk kepedulian yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan meliputi demonstrasi dan aksi protes terhadap kebijakan kolonial yang merugikan rakyat, gerakan bawah tanah yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan, hingga diplomasi internasional.

Peran masyarakat yang terdidik dan peduli terhadap bangsa sangatlah besar dalam proses memerdekakan Indonesia. Melalui pendidikan, mereka memperoleh pemahaman tentang nasionalisme dan hak-hak bangsa. Dengan kepedulian, mereka berani mengambil langkah nyata dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Nah, itulah tadi penjelasan bagaimana masyarakat terdidik dan peduli bangsa dapat memerdekakan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukanlah sesuatu yang diberikan secara cuma-cuma, melainkan hasil dari perjuangan panjang para pahlawan. Guna mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini, masyarakat harus terus belajar dan peduli terhadap bangsanya.




(aau/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads