Disebut Ikan Kiamat, Benarkah Kemunculan Oarfish Jadi Tanda Buruk?

ADVERTISEMENT

Disebut Ikan Kiamat, Benarkah Kemunculan Oarfish Jadi Tanda Buruk?

Kholida Qothrunnada - detikEdu
Kamis, 20 Feb 2025 07:00 WIB
Oarfish ikan kiamat
Ilustrasi penampakan oarfish yang terdampar di permukaan pantai laut. Foto: Mark Bussey via National Geographic
Jakarta -

Kemunculan ikan oarfish atau disebut ikan kiamat kerap dikaitkan dengan pertanda bencana alam di beberapa wilayah di dunia. Terutama mitos jika akan terjadi tsunami atau gempa bumi.

Pasalnya, ikan ini jarang terlihat di permukaan karena ia hidup di laut dalam. Namun, apakah benar kemunculannya menandakan tanda suatu yang buruk akan terjadi?

Mitos tentang Kemunculan Ikan Kiamat

Legenda mengatakan kalau melihat oarfish, itu merupakan tanda peringatan bahwa akan ada bencana yang segera terjadi. Makhluk seperti ular laut ini bisa punya panjang sekitar 10 kaki, dan telah menjadi bahan cerita para nelayan di beberapa budaya sebagai pertanda bencana alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oarfish ikan kiamatIlsutrasi penampakan oarfish di permukaan. Foto: via AnimalSpot

Contohnya, menurut berbagai laporan berita , sebelum gempa bumi Jepang tahun 2011 (salah satu gempa paling besar dalam sejarah), ada total 20 oarfish yang muncul terdampar di pantai.

Di jepang, ikan oarfish dikaitkan dengan cerita rakyat yang dikenal sebagai 'ryugu notsukai' atau 'utusan dari istana dewa laut'. Kemunculan ikan ini konon untuk memperingatkan akan terjadinya gempa bumi.

ADVERTISEMENT

Kepercayaan tersebut yang sudah ada sejak abad ke-17 di Jepang. Hal ini telah dipicu juga oleh penampakan ikan oarfish sebelum gempa bumi besar, seperti gempa Tohoku pada 2011 dan bencana Fukushima.

Dari catatan detikEdu, pada pertengahan Agustus 2024, ikan ini juga ditemukan mengambang di dekat La Jolla Cove di San Diego oleh sekelompok pendayung kayak dan snorkel. Penemuan ini menandai penampakan ke-20 jenisnya di California dalam hampir 125 tahun.

Penemuan penampakan ikan itu dilaporkan oleh Lauren Fimbres Wood, juru bicara Scripps Institution of Oceanography di University of California, San Diego, menurut laporan US Today.

Kemudian Lauren merinci bagaimana tim ilmuwan dan penjaga pantai bekerja untuk mengangkut ikan oarfish ke fasilitas National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) untuk diperiksa.

Seorang ahli ikan di Scripps, Ben Frable, juga menyoroti kelangkaan kejadian tersebut. Ben menyebut bahwa jika hanya ada 20 ikan oarfish yang terdampar di negara bagian tersebut sejak tahun 1901.

Kemunculan Ikan Oarfish Menurut Sains

rare marine creature, swimming in the oceanIlustrasi oarfish di lautan. Foto: Getty Images/iStockphoto/dottedhippo

Mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography, Zachary Heiple, yang ikut menemukan ikan oarfish itu mengkonfirmasi banyaknya anggapan bahwa ikan ini merupakan pertanda buruk.

"Ada anggapan bahwa ikan ini merupakan ikan kiamat atau pertanda buruk dan ikan ini tampaknya menandakan hal-hal seperti tsunami atau gempa bumi," kata yang membantu menemukan ikan oarfish dikutip dari Live Science beberapa waktu lalu.

Heiple merujuk pada sebuah studi tahun 2019 yang dimuat dalam jurnal Bulletin of the Seismological Society of America. Studi tersebut menemukan bahwa dugaan adanya hubungan antara penampakan ikan oarfish dan gempa bumi itu adalah takhayul belaka.

"Sepertinya tidak ada korelasi. Namun, ini adalah informasi menarik karena menunjukkan bagaimana ikan oarfish dan sejarah manusia berinteraksi sepanjang waktu," ungkap Heiple.

Senada, seorang profesor iktiologi di Universitas Kagoshima, Hiroyuki Motomura, juga meragukan hubungan langsung antara kemunculan ikan tersebut dan aktivitas seismik. Ia meyakini kalau kemunculan ikan-ikan oarfish bisa karena kondisi fisik mereka yang memburuk.

"Hubungannya mungkin lebih pada kesehatan mereka dan bukan pada gempa bumi yang akan terjadi," paparnya dalam Times of India dikutip.

Sebagaimana yang dilansir laman Ocean Conservancy, jika ada ikan oarfish yang terlihat dekat dengan permukaan, biasanya hal ini menandakan bahwa ikan itu sedang sakit, sekarat, atau setidaknya kehilangan arah.

Mengesampingkan mitos yang berkembang, diketahui bahwa pengetahuan saat ini mengenai perilaku ikan duyung atau ikan oarfish ini dan status konservasinya masih terbatas.

Sementara dikutip dari laman Phys.org, sejatinya para ilmuwan tidak tahu pasti mengapa ikan oarfish bisa mati dan terdampar di pantai. Ikan oarfish terbaru yang ditemukan di Encinitas ditemukan oleh tim dari NOAA Fisheries Service tersebut lalu diangkut ke Southwest Fisheries Science Center, tempat ikan untuk menjalani otopsi sehingga para peneliti dapat mempelajari lebih lanjut tentang biologi, anatomi, genomik, serta riwayat hidup ikan oarfish.

Namun, kematian tiga ikan oarfish yang muncul ke permukaan "mungkin ada hubungannya dengan perubahan kondisi laut, serta peningkatan jumlah ikan oarfish di lepas pantai kita," ujar Ben Frable.

"Kadang-kadang hal ini mungkin terkait dengan pergeseran yang lebih luas, seperti siklus El NiΓ±o dan La NiΓ±a, tetapi ini tidak selalu terjadi," tambahnya.

Frable juga mengatakan bahwa ada banyak faktor lain juga yang mungkin berperan dalam kejadian terdamparnya ikan tersebut di permukaan.

Kemungkinan alasan lain juga bisa karena bikan oarfish terjebak dalam arus dan tidak dapat kembali ke perairan yang lebih dalam. Mereka terperangkap arus, lalu terangkat ke permukaan dan tidak mempunyai cara untuk turun kembali.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads