Siklon Taliah dan Bibit Siklon 96S Masih Intai Indonesia, Waspada!

ADVERTISEMENT

Siklon Taliah dan Bibit Siklon 96S Masih Intai Indonesia, Waspada!

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 10 Feb 2025 10:30 WIB
Dua siklon tropis mengepung Indonesia.
Dua siklon tropis mengepung Indonesia. Foto: Instagram/BMKG
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memantau kehadiran dua siklon tropis yang masih mengintai wilayah Indonesia hingga Senin (10/2/2025). Keduanya adalah Siklon Tropis Taliah dan Bibit Siklon Tropis 96S yang mampu mempengaruhi cuaca Indonesia.

Siklon Tropis Taliah masih terpantau di wilayah Samudra Hindia Barat daya Bengkulu. Siklon ini melaju dengan kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan udara minimum 966 hPa.

Sedangkan Bibit Siklon Tropis 96S terpantau di selatan Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) dan tekanan minimum 997 hPa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siklon dan bibit siklon ini pada dasarnya sudah mulai menjauhi wilayah Indonesia. Kendati demikian, tetap ada dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan wilayah RI hingga Senin, 10 Februari 2025 pukul 19.00 WIB. Dikutip dari postingan Instagram resmi BMKG, berikut prediksinya.

Prediksi Dampak Cuaca Siklon Tropis Taliah dan Bibit Siklon Tropis 96S

1. Siklon Tropis Taliah

Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (Modis) milik NASA menjelaskan Siklon Tropis Taliah terbentuk di Samudra Hindia sebelah barat Timor-Leste sejak 1 Februari 2025.

ADVERTISEMENT

Taliah menguat dan bergerak ke arah barat sejak saat itu dan diperkirakan akan tetap menjadi siklon tropis setidaknya hingga 10 Februari 2025. BMKG mengeluarkan peringatan kehadiran Taliah pada Rabu (5/2/2025) lalu yang menyatakan siklon ini mampu membawa hujan dan angin kencang di Pulau Jawa.

Kecepatan angin yang meningkat membuat Taliah mulai menjauhi wilayah Indonesia. Namun untuk menjadi perhatian, Taliah tetap membawa dampak gelombang laut tinggi di sekitar wilayah Samudra Hindia barat Lampung dengan ketinggian 2,5-4 meter.

2. Bibit Siklon Tropis 96S

Intensitas bibit siklon tropis 96S terpantau menguat sejak Minggu, 9 Februari 2025 pukul 19.00 WIB. Sejak saat itu hingga kurun waktu 72 jam ke depan, bibit siklon ini akan bergerak ke arah Selatan-Barat Daya menjauhi wilayah Indonesia.

Bibit siklon ini memiliki potensi berkembang menjadi siklon tropis hingga 72 jam ke depan. Sehingga berbagai wilayah yang dilalui bibit siklon ini harus waspada karena akan terdampak hujan intensitas sedang-lebat, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi setidaknya hingga 10 Februari 2025 pukul 19.00 WIB.

Daftar wilayah tersebut adalah:

Hujan intensitas sedang-lebat

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Angin kencang

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Gelombang laut tinggi

  • Ketinggian 1,25-2,5 meter (Moderate Sea)
    • Perairan selatan Jawa
    • Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Tengah
  • Ketinggian 2,5-4 meter (Rough Sea)
    • Perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba
    • Selat Sumba
    • Laut Sawu
    • Perairan Kupang-Pulau Rote
    • Samudra Hindia selatan Yogyakarta hingga Nusa Tenggara Timur.

Bagaimana Siklon Mendapatkan Namanya?

Siklon tropis bisa mendapatkan nama masing-masing karena diberikan oleh badan meteorologi tiap negara. Namun, bila siklon berdampak pada banyak negara, pemberian nama diberikan melalui Komite Siklon Tropis Regional Organisasi Meteorologi Dunia seperti yang dikutip dari 9News.

Taliah adalah nama siklon tropis yang diberikan nama oleh Biro Meteorologi Australia. Fenomena atmosfer ini menjadi yang ketiga mendapatkan nama pada musim Australia 2024/2025.

Biro Meteorologi telah menamai siklon tropis di Australia dengan nama manusia sejak 1963. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Di Australia bisa terbentuk beberapa siklon tropis dalam waktu yang sama. Pemberian nama yang unik bisa membantu masyarakat menghindari kebingungan dan membuat biro mengomunikasikan informasi serta peringatan dengan lebih mudah.

Diketahui Biro Meteorologi Australia memiliki banyak nama manusia yang siap digunakan untuk siklon hingga 10 tahun ke depan. Suatu nama siklon tidak bisa digunakan kembali ketika siklon tersebut menimbulkan kerusakan besar hingga mengakibatkan kematian.

Contohnya siklon Tracy pada 1974 dan Larry pada 2006. Sepanjang 2024-2025 sudah ada beberapa siklon tropis yang diberi nama, dari Robyn, Sean, Taliah, Vince, hingga Zelia.




(det/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads